TERGODA AROMA KHAS NASI BAKAR

 NASI BAKAR ISTIMEWA

Gambar 1: Nasi Bakar Isi Ikan Tongkol. Sumber: Dok.Pribadi

Sabtu pagi, pada hari keenam di bulan kedua tahun 2021, tepatnya tanggal 6 Februari 2021, saya berangkat pagi-pagi ke sekolah. Sekitar 30 meter sebelum belokan ke gerbang sekolah, saya memberhentikan si orange roda dua yang say tunggangi. Ada hal yang mengganggu pandangan saya di atas lapak di depan sebuah kios mini. Bentuknya seperti “gogos” dibungkus daun pisang, dengan dua jepitan potongan lidi di kedua ujungnya. Ukurannya tiga kali ukuran gogos. Ketika mendekat, aroma khas daun pisang yang dibakar bercampur dengan gurihnya sisa tetesan bumbu yang ikut terbakar di dalamnya.

Tanpa bertanya kepada sang penjual apa nama penganannya, saya langsung berujar, “Bu, berapa harnganya?”

“Sepuluh ribu satu,” balas sang ibu.

Segera saku celana saya rogoh, saya berikan selembar uang nominal Rp 50.000. “Bungkus dua buah ya, bu.”

Setelahnya saya melanjutkan perjalanan ke sekolah. Selepas buka pagar menuju lab bahasa dan masuk ke ruang lab, saya penasaran dengan apa yang saya beli. Aromanya harum, saya pegang masih hangat. Saya buka sedikit pembungkusnya. Ternyata isinya nasi dengan campuran ikan tongkol cincang yang disambal dengan campuran sedikit cabe, tomat, daun bawang dan daun kemangi. Daun terakhir ini ternyata yang membuat aromanya semerbak.

Gambar 2. Isi Nasi Bakar. Sumber: Dok. Pribadi

Ah, sesi makan icip sarapan tertunda. Saya harus segera menyalakan komputer untuk persiapan mengajar online. Saya buka grup WhatsApp kelas, ternyata sudah ada 23 respon balasan sapaan selamat pagi kepada para siswa. Ini artinya sebagian besar siswa sudah siap untuk belajar.

Ada dua agenda utama yang harus saya laksanakan hari ini. Agenda pertama melayani program Belajar Dari Rumah (BDR). Jumlah jam mengajar online sebanyak 7 JP. Jam mengajar dimulai pukul 07.00 dan efektif pukul 07.15 menunggu satu per satu siswa untuk bergabung di Zoom dan YouTube.

Pada Pukul 07.30, dengan menggunakan komputer lain di meja yang sama saya bergabung via ZOOM dengan PGRI Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini adalah Konferensi Kerja Provinsi I tahun 2021 PGRI Provinsi Sulawesi Selatan. Saya mendapat amanah dari Pengurus PGRI Kabupaten Tana Toraja untuk menjadi salah satu utusan untuk Konkerprov I ini.

Dua jam mengajar online pertama saya tutup lebih cepat, sekitar pukul 08.20. Sementara di komputer satunya, saya melihat suasana di ZOOM Meeting PGRI Provinsi Sulawesi Selatan sepertinya belum ada kegiatan. Saya memilih waktu kurang lebih 10 menit sebelum masuk jam mengajar ketiga untuk saya gunakan sarapan. Sekaligus mencicipi makanan yang telah saya beli tadi.

Rasa penasaran, perut yang berdemo sejak tadi, terpenuhi sudah. Ternyata inilah yang disebut nasi bakar. Aromanya khas, nikmat suiran ikan tongkol bercampur bumbu khasnya. Tak sampai dua menit makanan sebungkus amblas terjun ke perut menjawab hasrat leher yang tak tahan terhadap godaan makanan.

Sepertinya saya jatuh hati pada makanan ini. Harga bersahabat dengan isi kantong, perut terpuaskan, dan tentunya ada nutrisi yang diperoleh tubuh.

Sampai jumpa nasi bakar istimewa di kemudian hari. Semoga minggu depan bertemu denganmu kembali di pagi yang dingin. 

Hari Sabtu akhir pekan ini pun ditutup dengan cuaca dingin menembus kulit. Angin berhembus kencang mengiringi turunnya jutaan kaki bening panjang dari langit membasahi bumi Lakipadada, Tana Toraja. Semoga semua masyarakat Toraja dalam kondisi aman dari bencana alam. Hari ini juga, sebuah TV Swasta nasional memberitakan bahwa salah satu ruas jalan di Kabupaten Toraja Utara memutus akses dua kecamatan olah karena hujan lebat sehari sebelumnya yang mengakibatkan tanah longsor. Batu-batu besar dan pepohonan bercampur dalam satu adonan limpahan tanah pekat menutupi satu-satunya akses jalan penghubung kedua kecamatan tersebut. 

Salam sehat. Tetap waspada di masa pandemi COVID-19.

Always positive thinking #SalamNikmatKakiLima

Yulius Roma Patandean

SMAN 5 Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan

NPA. 20020400134