PROFIL

Yulius Roma Patandean, S.Pd., lahir di Tana Toraja, 6 Juli 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007). Saat ini sementara melanjutkan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

MENGENALI PLATFORM PENDUKUNG BELAJAR ONLINE

Belajar dari rumah (BDR) merupakan salah satu tindak lanjut anjuran pemerintah untuk memotong rantai penyebaran COVID-19. Sekolah menyelenggarakan BDR artinya sekolah tidak menyelenggarakan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Bagaimanapun opsi mengumpulkan siswa di sekolah untuk proses pembelajaran masih menjadi pertimbangan serius. Terutama untuk wilayah dengan zona orange, merah hingga hitam pandemi COVID-19.

BDR dan PJJ di Masa Pandemi Covid-19

Di awal tahun 2021, tepatnya pada awal bulan Februari ini, program Belajar Dari Rumah (BDR) masih menjadi opsi pemerintah dalam memberikan pelayanan pendidikan. BDR dilaksanakan dalam dua acara, yakni Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) daring (online) dan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) luring (offline). PJJ daring mengutamakan ketersediaan sumber daya internet, smartphone dan paket data. Sementara PJJ luring memanfaatkan layanan radio, TV Edukasi, modul, hingga pemanfaatan video pembelajaran dan sumber belajar lainnya di lingkungan peserta didik.

Cara Memanfaatkan Video Pembelajaran di Kelas Digital dan Kelas Terbalik

Pesatnya perkembangan teknologi informasi (TI) harus diakui sangat mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis digital. Digitalisasi turut pula mendorong lahirnya konten-konten video pembelajaran yang berkualitas. Tak bisa dipungkiri bahwa di masa akan datang, video pembelajaran akan banyak memuat bahan ajar berbasis real life, seperti video praktik Biologi berbasis virtual reality (VR). Jika saat ini pembelajaran di laboratorium sebatas mempraktekkan teroti yang siswa peroleh di ruang kelas, maka teknologi VR akan menghadirkan kondisi nyata ayng lebih mempermudah eksplorasi siswa.

MENGEFEKTIFKAN BELAJAR JARAK JAUH: MENGENALI MASALAH DAN MENEMUKAN SOLUSI

Mengajar secara jarak jauh telah menjadi salah satu kegiatan utama banyak pendidik saat ini. Seperti yang sementara berlangsung di berbagai negara, dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19, sekolah-sekolah di Indonesia, lewat kebijakan pemerintah, telah memilih aktifitas pembelajaran dilaksanakan dari rumah dan secara umum pembelajaran berlangsung online.

Kamis, 30 April 2020

Menulis Buku Motivasi dan Kepemimpinan-Menembus Penerbit Nasional


Bapak Amir Faisal. Beliau adalah Seorang Trainer sekaligus motivator nasional yang sudah terkenal di Indonesia. Buku-buku yang beliau tulis juga cukup banyak. Kita bisa membacanya di blog beliau https://www.spiritualquantum.com/about/.

Pemilik channel YouTube https://www.youtube.com/watch?v=-VRlzTu_O4M&feature=youtu.be ini berkisah tentang  pengalaman menjadi penulis Gramedia, selain itu menulis di Change Publisher (Penerbit Buku Rhenald Kasali), dan sejumlah penerbit lainnya. Latar belakang beliau tidak berkaitan sama sekali dengan dunia tulis-menulis dan dunia pendidikan. Mengapa demikian? Sejak lulus perguruan tinggi, beliau langsung masuk dunia profesional. Bekerja di bagian marketing perusahaan nasional selama kurang lebih 8 tahun. Kemudian memilih resign dan membuka usaha sendiri. Merasa capek oleh pekerjaan sendiri, akhirnya mencoba dunia baru di konsultan. Menulis buku untuk memperkuat layanan konsultasinya dan buku-bukunya diterbitkan di Gramedia.

Jadi pengalaman sebagai penulis, tidak ada sama sekali hubungan dengan latar belakang profesional itu, sebagai seorang pengusaha UKM, pindah ke consulting/konsultan/pembicara.

Training pertama untuk melayani anak-anak. Khususnya siswa SMP dan SMA serta mahasiswa. Satu hal yang berkesan dari beliau adalah buku yang diterbitkan penerbit skala nasional akan ikut juga menjadikan sang penulis buku menjadi pembicara tingkat nasional. Hal ini sesuai pengalamannya. Begitu terbit buku pertamanya yang berjudul Menyiapkan Anak Jadi Juara oleh Penerbit Gramedia. Maka sejak saat itu pula, beliau dipanggil ke mana-mana untuk jadi pembicara.

Buku Menyiapkan Anak Jadi Juara telah menjadi buku best seller di Gramedia, dalam rentang 2 bulan telah masuk cetakan kedua. Luar biasa! Padahal buku ini ditulis oleh seseorang yang bukan penulis buku. Buku yang ditulis oleh seorang mandor proyek.

Pak Amir menulis Buku Menyiapkan Anak Jadi Juara terinspirasi dari: 1) Ketika beliau memberikan motivasi pada anak-anak sekolah, beliau merasa ada sesuatu yang salah. Seharusnya motivator anak-anak adalah gurunya sendiri. Apalah artinya kehadiran dirinya yang hanya 4 - 5 jam,  dibanding para guru yang membimbing selama 3 tahun; 2) Beliau membandingkan kedua anaknya,  yang kebetulan yang satu di SMP favorit dan lainnya di SMA runner-up.

Dapat dipetik dari pengalamannya bahwa manfaat menulis adalah bisa menjadi personal branding. Jadi kita harus dikenal lewat tulisan. Salah satunya menulis buku dan diterbitkan oleh penerbit nasional seperti Gramedia yang memiliki ribuan outlet di Indonesia. Keuntungan menulis di Gramedia, dimisalkan seperti ini,,sejelek-jeleknya buku kita, buku bisa bertahan selama 6 bulan. Misalnya, jika selama 6 bulan ada sirkulasi penjualan buku dari outlet, ada yang membeli dan ada dialing order, maka kita bisa berharap bahwa buku bisa dipajang selama enam bulan lagi ke depan. Namun jika selama 6 bulan itu tidak ada sirkulasi maka 6 bulan berikutnya, buku ditarik dari toko. Menurut pak Amir Faisal, di toko Gramedia, misalnya, jika selama 2 minggu buku tidak bergerak, artinya tidak laku, maka buku akan di drop dari toko. Artinya karir sebagai penulis nasional tinggal impian.

Pria jangkung ideal ini pernah pula menulis buku Think Like a Millionaire. Buku edisi ke 9 dari 15 buku yang telah ditulisnya. Buku ini diterbitkan oleh Change Publisher. Buku ini bertahan selama 2 tahun dan bertahan sebagai best seller di sejumlah toko buku. Sebuah pencapaian yang fantastis menurut saya. Dengan latar belakang non-pendidikan mampu menghasilkan karya yang bombastis di dunia pasaran buku dan di era transformasi digital.

Next notices beliau dari pengalaman sebagai penulis yakni mengingatkan para penulis pemula atau siapapun yang cinta menulis bahwa Penerbit Gramedia adalah sebuah korporasi bisnis. Artinya orientasinya menjual, pasar, mencari keuntungan untuk membiayai perjalanan perusahaan bersama karyawan-karyawannya. Dalam hal ini, jika buku yang kita tulis tidak bisa dijual artinya buku kita tidak bisa memberi keuntungan ke Gramedia. Perlu diberi perhatian khusus juga bahwa buku yang dicari penerbit adalah buku yang disukai oleh pasar. Jadi perlu penelitian khusus di pasaran buku.

“Tentukan passion kita/genre kita dalam menulis.”, pesan pak Amir. Setelah itu cari di Gramedia model bacaan yang disukai konsumen. Nah, itu merupakan salah satu metode yang akan dipadukan dengan gaya menulis kita.

Semua penerbit punya kriteria masing-masing tentang tulisan. Selanjutnya, penerbit berpikir pasar. Penerbit mampu mengetahui keinginan konsumen buku, salah satunya dengan membagi questionnaire ke pembaca/pengunjung Gramedia tentang buku apa yang disukai. Pak Amir menambahkan bahwa buku yang paling laris di Gramedia adalah novel. Buku kedua terlaris  yakni buku tentang traveling, apalagi buku gabungan novel dan traveling. Terlaris ketiga adalah buku komik. Terlaris keempat adalah buku motivasi. Diikuti buku digital marketing dan buku-buku lainnya. Novel motivasi bisa jadi novel yang laris, atau genre kita pada cerita anak-anak, roman, psikologi, motivasi, traveling, dsbnya. Jangan lupa untuk membaca novel-novel terbitan Gramedia. Lewat cara ini bisa dipelajari kriteria dari penerbit. Kemudian kita beli beberapa yang genrenya cocok dengan gaya menulis kita. Bahkan, true story bisa juga diterbitkan asal fenomenal. Misalnya, pengalaman memberikan tutorial pada anak berkebutuhan khusus, pada anak-anak miskin, anak-anak di rumah singgah, dll. Adapun buku yang sering diobral penerbit adalah buku-buku terbitan lama, tidak laku dan isunya sudah lama.

Masih dari pengalaman pak Amir, Penerbit Gramedia cenderung tidak mau jika tulisan terlalu tebal. Paling penting adalah kualitas tulisan,  genre dan buku itu disukai pasar atau tidak. Penuhi kriteria penerbit. Sejak awal menulis hingga sekarang,  beliau mengirimkan full naskah ke penerbit. Beliau juga menitipkan untuk mencoba tema yang tidak banyak teori. Semakin banyak hal-hal praktis semakin baik, artinya menarik perhatian banyak orang. Buku pertama beliau selesai sekitar setahun. Buku kedua fixed sekitar 6 bulan. Saat ini karena kategori telah master, maka sebuah buku bisa selesai dalam 2 bulan.

Sambungnya pula, kajian pustaka itu sifatnya hanya penguatan. Penerbit lebih menyukai karya original dari pikiran, perasaan, atau gagasan kita sendiri.
Satu hal penting lagi yang perlu diperhatikan para penulis, Penerbit Gramedia tidak menerbitkan buku pelajaran.

Menyimak pengalaman seorang pengusaha menjadi penulis, pastinya makin membuat penasaran, maka mari kita lanjutkan mencerna titisan pak Amir. Beliau membuat tantangan sendiri untuk memberi training ke guru. Kata pak Amir, “Ini gila, tidak tahu ilmu pendidikan berani mentraining guru?”

Dari mana beliau belajar sehingga mampu mengubah mindsetnya. Inilah rahasianya. Beliau belajar dari buku-buku pendidikan mutakhir karya Bobbi De Porter, Barbara Prashnig,  buku-buku psikologi karya dr. Daniel Goleman, Howard Gardner, Thomas Armstrong serta ikut training binaan pak Munib Khatib, Sekolahnya Manusia. Lanjutnya, untuk sukses menjadi penulis, intinya tentukan dulu visi / dream kita, kenapa ingin jadi penulis. Lalu hadapi tantangan-tantangannya dengan gagah berani.

Agar buku sukses di pasar, disarankan untuk penulis juga harus gigih ikut marketing lewat media sosial, memberikan pelatihan gratis. Membagi buku-bukunnya pada key person / influencer, seperti yang telah dilakukan founder kuliah lewat grup WA ini, bapak Wijaya Kusumah alias Omjay.

Pak Amir juga pernah menjumpai kendala bathin, yakni terdapat dua bukunya yang hingga kini tidak diterbitkan. Namun, beliau tidak patah semangat, buku-buku tersebut beliau jadikan sebagai identifikasi masalah.

Dari pengalaman beliau dapat disimpulkan bahwa kunci sukses jadi penulis adalah:
  • Tentukan passion of life.
  • Temukan Life Cycle diri kita.
  • Cari expertise dan specialties. Kalau perlu keunikannya.

Ah, tidak sabar menanti tema Mengubah Mindset Menulis dan Hypnowriting, sebuah tema yang akan banyak membantu menginspirasi para penulis.

SELAMAT MENULIS.

Share:

Rabu, 29 April 2020

Belajar, Belajar, dan Belajar Menulis Setiap Hari


Selamat menjalankan ibadah puasa bagi bapak/ibu rekan-rekan guru Indonesia yang luar biasa.

Inspirasi kali ini disajikan oleh bapak Dr. Uswadin, M.Pd., seorang pendidik bersahaja dengan motto Bermanfaatlah untuk Sesama, kelahiran Brebes, 15 Maret 1968, dan meraih gelar doktor di UNJ. Saat ini beliau adalah Guru SMP Labschool Jakarta, dan Kebayoran. Pernah menjabat Kepala SMP Labschool Cibubur 2011 s.d. 2019. Selain itu, beliau dikenal sebagai Pengembang Labschool UNJ. Menikah dan dikarunia 2 anak. Pemilik email: dinuswa15@gmail.com ini berdomisili di Matraman Jakarta Timur.

Belajar, Belajar, dan Belajar Menulis setiap Hari

Menulis memerlukan suatu keterampilan dan kemampuan tersendiri. Melakukan latihan secara rutin, dan belajar mengevaluasi setiap kelemahan-kelemahan yang ada, maka niscaya kemampuan menulis semakin hari semakin membaik. Beberap kiat yang bisa diterapkan agar dapat menulis dengan baik, antara lain:
  • Pertama kita harus mengalahkan diri kita sendiri. Dalam arti mengatasi kemalasan-kemalasan yang ada pada diri kita sendiri.
  • Kedua mengatasi ketidakpercayaan atau merasa tulisan kita tidak bagus, tidak berbobot dan merasa tulisan kita tidak memiliki makna.
  • Ketiga, kita harus menyiapkan waktu untuk menulis.
  • Keempat, kita harus memanfaatkan ide yang ada, dimana ide kadang munculnya tidak menentu, baik tempat maupun waktunya. Pada saat ada ide menulis, maka secara cepat saja kita menangkap ide tersebut, bisa ditulis sementara sebagai draft di dalam handphone, note atau kertas, poin-poin utama yang penting bagi tulisan, yang tentunya nanti bisa dikembangkan pada saat kita menulis, karena menulis itu dimulai dari sebuah ide.  Tanpa ada ide terutama yang akan ditulis, maka tulisan itu tidak akan memiliki konten yang jelas, tidak memiliki tujuan yang jelas. Ide atau gagasan utama atau pikiran-pikiran yang akan dituangkan, itulah yang menjadi pokok dari mengapa kita menulis dan mengapa kita berani menulis.

Memulai sesuatu adalah yang terbaik. Jangan menunggu sempurna karena tulisan yang baik adalah tulisan yang sudah selesai. Karya yang terbaik dalah karya yang selesai. Artinya penulisannya selesai. Berbeda jika dikatakan karya yang baik. Karya yang baik artinya masih dalam proses perencanaan atau sedang kan ditulis. Jadi, jangan takut untuk menulis, jangan ragu untuk menulis, tulislah yang bisa dilakukan. Sangat diyakini bahwa semua orang bisa menulis. Harus berani menulis, menulis dan menulis.

Berikut ini adalah contoh ide yang ditulis di buku kecil sebelum hilang dan sebelum menjadi tulisan lengkap.

Ide dapat muncul saat kita sedang santai dan karena khawatir hilang, maka sebaiknya langsung kita ambil ballpoint dan buku kecil untuk mencatat poin-poin apa yang terlintas dalam kepala kita. Setelah poin-poin tersebut tertulis maka pada waktu dan suasana yang tepat kita bisa tulis ide tersebut.


Setelah jadi tulisan menjadi seperti yang terdapat pada link-link berikut https://www.worldometers.info/coronavirus/country/us/

Kemudian, tulisan yang telah kita buat bisa dibagikan ke publik, bisa melalui blog kita atau melalui media sosial yang lain seperti facebook atau media cetak atau online.

Menurut pengalaman pak Uswadin, tulisan yang sudah jadi beliau coba kirim ke media online dan bisa diterima oleh redaksi. Inilah contoh tulisan beliau di media online: Mengambil Hikmah di Balik Pandemi Covid-19, yang dimuat di laman https://www.teraslampung.com/mengambil-hikmah-di-balik-pandemi-covid-19/

Selain media online kita juga mencoba dan memberanikan diri untuk mengirimkan tulisan kita ke media cetak. Ada kebanggaan tersendiri jika tulisan kita dapat dimuat apalagi di surat kabar yang sudah populer atau berskala nasional.

Tulisan yang diupload di blog sendiri juga bisa menjadi media informasi kita. Contoh tulisan yang  ditulis di blog pribadi dan bisa dishare juga ke media sosial kita seperti facebook atau grup WhatsApp. Kalau kita terbiasa menulis maka kita pun sebagai guru, bisa tingkatkan tulisan-tulisan tersebut menjadi sebuah buku. Ide-ide tulisan bisa datang dari buku pelajaran yang kita ampu. Karena kita sering menyampaikan hal-hal tersebut setiap hari jadi akan mudah dituliskan dalam buku.

Melalui menulis, kadang ide-ide baru muncul dan tidak hanya tulisan, kita pun juga bisa menulis syair lagu yang bisa menjadi sebuah lagu jika dinyanyikan. Misalnya konten yang terdapat pada laman di bawah ini.

Hasil sebuah penelitian ilmiah bisa dijadikan buku populer. Hal ini bagus sekali kalau dilakukan. Karena kalau hasil penelitian data dan faktanya sudah bisa dikatakan valid. Berbeda dengan yang baru opini saja. Jadi bisa saja dijadikan tulisan populer tinggal pengemasan yang lebih mudah dibaca dan dipahami. Metode pelaksanaanya, misalnya:

  • Mengambil latar belakang dari penelitian ditulis lagi di bagian pendahuluan dengan bahasa yang sederhana saja. Bisa dipecah menjadi 2 bab.
  • Menyampaikan penemuan penting atau ide penting apa dari penelitian tersebut. Ini bisa di bagi menjadi 3 atau 4 bab.
  • Rekomendasi apa dari penulisan tersebut dalam 1 bab.
  • Penutup atau kesimpulan jadikan 1 bab.
  • Tambahkan gambar atau foto atau data yang membuat tulisan menjadi lebih menarik.

Trik agar tulisan di blog atau web kita mengalir dan memesona.
Menulis, menulis dan belajar menulis. Terutama jangan dipaksakan kalau sedang tidak mood. Suasana batin sangat mempengaruhi dalam menulis. Sebelum tulisan diupload, minimal baca 3 kali dan nanti kita akan menemukan kekurangannya.

Persyaratan mengirim tulisan ke media online.
Kalau mau kirim tulisan media online bisa lihat di bagian redaksi dan tata cara mengirim artikel di media tersebut. Media online sangat butuh tulisan untuk konten-konten mereka.

Strategi menulis sebuah artikel untuk dimuat media cetak.
Strategi yang dilakukan adalah memantas-mantaskan dulu tulisan kita. Jika sudah dinilai layak maka akan diterima karena kita juga bersaing dengan tulisan-tulisan lainnya. Ditolak atau tidak diterima, jangan membuat kita putus harapan. Apalagi sekarang hanya modal email.

Cara menuangkan ide agar bisa mengalir.
Kita buat runtutan dulu dalam konsep-konsep kita. Setelah kita anggap runtut baru dituangkan dalam tulisan. Setelah tulisan jadi kita baca, baca dan baca, kemudian tinggalkan, dalam waktu 1 atau 2 jam baru kita baca lagi.

Rentang waktu sebuah ide disusun menjadi sebuah tulisan.
Ide yang ditulis menjadi tulisan bergantung pada kita dan kesempatan serta kemauan kita. Seperti contoh, coretan didapat malam hari waktu kita tidak bisa tidur karena ada ide, jadi bisa saja sekitar pukul 01.00 dituangkan ide tersebut di kertas. Setalah itu kita baru bisa tidur dengan baik. Dari coretan tersebut, bisa memakan waktu 3 hari mencari waktu dan kesempatan yang pas dan tepat untuk merangkainya. Setelah itu dituliskan lebih kurang 4 jam. Agar tulisan menjadi menjadi buku, kita tinggal mengkompilasi dari blog kita atau tabungan tulisan kita. Semua ini tergantung pada kita, bisa saja waktunya tahunan.

Cara membangun kepercayaan diri dalam menulis dan mengatasi rasa tidak percaya diri dengan apa yang ditulis.
Memulai tulisan, memang kita tidak percaya diri, tapi terus saja menulis, menulis dan belajar menulis. Nanti kita akan mendapat kepercayaan diri itu. Gaya menulis orang tidak sama pasti ada sisi-sisi lain yang dimiliki oleh pribadi kita. Rasa tidak percaya diri pasti muncul. Itu alamiah, sama pada saat orang baru belajar pidato, sudah bisa berdiri tenang di panggung saja sudah bagus. Nah untuk menulis pun demikian perlu latihan dan latihan, nanti kita akan merasa kalau sudah terbiasa maka ada kenikmatan sendiri menulis. Di situ akan muncul percaya diri. Jika terbiasa akan jadi nikmat.

Cara agar konsisten menulis dan tulisan yang disukai banyak orang
Jika saat menulis kita blank, maka tanda kita perlu istirahat, otak dan kemampuan kita juga punya keterbatasan, jadi perlu rest atau rileks dulu. Kalau sudah fresh tinggal lanjut. Jangan paksakan kalau lagi blank menulis, bisa stress sendiri. Jadikan menulis sebagai hiburan. Untuk bisa konsisten menulis memang berat, siapapun pastinya belum bisa setiap hari menulis, karena jangan memaksakan kalau memang kita belum ada ide, menuliskan hal-hal yang biasa ditulis terus bisa membuat pembaca bosan untuk membacanya. Agar tulisan kita disukai banyak orang, maka kita harus sering membaca tulisan orang lain yang bagus sehingga kita terpengaruh dan tulisan kita terbawa bagus. Berlatih, berlatih dan berlatih.  Minta saran dari orang lain bagus juga.

Mengembangkan beragam ide menjadi sebuah tulisan
Kalau banyak ide tinggal ditangkap saja. Tuliskan ide-ide tersebut dan kumpulkan mana yang satu tema atau serupa bisa mendukung ide lain. Jika idenya berbeda 180 derajat maka itu bisa menjadi tulisan yang banyak. Misal Covid 19 dengan disiplin, dengan tradisi, dengan ekonomi dengan pendidikan ini bisa menjadi banyak tulisan.

Konten tulisan yang variatif.
Terkait blog, tergantung para penulisnya. Namun, kalau kita membuat satu blog sebenarnya tidak masalah tapi ciri khasnya kurang, disarankan untuk bisa manfaatkan sarana lain misalnya menggunakan wordpress untuk resep, kompasiana untuk cerpen, blog untuk puisi dan lagu. Namun, kendalanya kita harus sering juga mengunjungi akun-akun tersebut. Untuk awal satu blog juga tidak apa-apa, jika menarik akan dibaca orang, kita bisa melihat statistik tulisan kita berapa yang baca dan dari mana saja.

Membuat ending tulisan yang baik
Misalnya menulis fiksi, itu perlu kretivitas dan imajinasi yang tinggi. Untuk membuat ending dapat digunakan beberapa pendekatan: 1) pembaca penasaran, ini berarti akan ada lahir tulisan berikutnya; 2) pembaca sampai kesimpulan, ini berarti ending bisa dibuat happy ending atau sad ending atau normal; 3) apakah ingin ada pesan moral yang ingin disampaikan? Tulisan belum sempurna kalau tidak ada penutupnya.

Jenis buku untuk kumpulan studi kasus hasil pembelajaran
Studi kasus bisa dibuat buku tentang studi kasus, buku-buku studi kasus dari K. Yinn dan Boldan bisa untuk referensinya, kasus-kasus itu menjadi lampirannya. Misalnya Studi Kasus dalam Pendidikan di SMP, pendekatan terori dan praktik.

Penggunaan istilah yang unik dalam tulisan
Menulis resmi sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia baku, kalau yang tidak standar di WA dengan teman yang sdh familiar. Misalnya, kata mtr bisa dibaca motor atau matur atau muter.

Kiat menumbuhkan kreatifitas agar tulisan berkualitas
Untuk menimbulkan kreativitas kita memang harus membaca juga tulisan orang lain dan mencari literatur pendukung baik text book maupun dari internet. kemudian kita ramu sesuai dengan kemampuan kita dan gaya menulis kita. Jangan kalah sebelum mencoba.

Trik merangkai suatu kalimat untuk menulis
Trik merangkai suatu kalimat, sesuai kaidah dasar bahasa Indonesia, ada SPOK dan adanya keterpaduan dan keruntutan kalimat satu dengan yang lain. Hindari membuat paragraf panjang apalagi sampai satu halaman. Idealnya dalam 1 halaman ada minimal 2 s.d. 4 paragraf, sehingga pembaca tidak lelah. Dicoba terus dan terus di coba lama-kelamaan akan terbiasa.

Cara mengembangkan sebuah karya ilmiah
Kiat sederhana untuk meningkatkan kualitas tulisan kita, yaitu dengan membaca juara 1 tingkat nasional atau provinsi di Indoesia. Nantinya tulisan kita juga menjadi lebih bagus. Kalau bisa ada keunikan atau ke khasan yang baru dari tulisan yang diangkat itu menjadi daya tariknya.

Solusi menemukan ide
Ide kadang datangnya tidak terduga, makanya pada saat muncul ide, tulis saja poinnya di buku atau kertas agar tidak hilang atau lupa, yang kedua dalam merangkai kalimat bisa dibantu dengan mengutip pendapat atau dari kitab suci atau dari teori, nah disitu bisa kita kembangkan. Usahakan ada keruntutan atau kekoherensian antar kalimat, sehingga enak dibaca. Jangan menyerah, pada saatnya kita akan tersenyum dengan tulisan kita.

Mengatasi ide yang macet ketika menulis
Kalau kita menghadapi kesulitan, kita mandek atau berhenti, sebaiknya berhenti dulu. Tinggalkan dan kita rileks, bisa satu jam atau beberapa hari, setelah ada ide lagi bisa kita lanjutkan. Jangan memaksakan menulis kalau sudah mentok, bisa pusing. Bisa juga pakai terori main layangan, kadang-kadang kendor dan kadang kencang sesuai kondisi angin. Intinya harus tetap semangat dalam menulis.

Menulis agar terhindar dari plagiarisme
Tidak ada yang 100%  murni pemikiran kita. Jadi kalau pendapat kita sama dengan orang lain sangat mungkin, tapi kalau apa yang ditulis orang kemudian sama persis dan dianggap diklaim tulisan kita,  maka itu plagiarism, oleh karena itu kita harus mencantumkan sumbernya jika mengutip pendapat orang lain. Dalam notasi ilmiah ini sudah diajarkan.

Strategi menulis karya fiksi
Menulis fiksi memang lumayan berat, karena perlu imajinasi yang tinggi. Disarankan banyak membaca dan mempelajari karya fiksi yang populer, sehingga nantinya akan mendapat pelajaran berharga. Dan jangan menyerah, biasanya kalau ada tantangan akan menghasilkan hal yang bagus jika kita tetap melanjutkan ikhtiar kita. Pelaut ulung bukan lahir dari laut yang tenang gelombangnya.



MENULIS, MENULIS DAN TERUSLAH MENULIS SELANJUTNYA BUKTIKAN APA YANG TERJADI

#Semoga_Bermanfaat

@Pong_Owen
Share:

Merancang Desain Pembelajaran Modern


Kuliah online via WA group dimulai pukul 14.00-16.00 WITA.

 “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Siang semuanya, Kuliah Online siang ini akan dipimpin oleh moderator  pak Bambang Purwanto dari Bandung yang biasa disapa Mr. Bams”, demikianlah sapaan hangat dari Omjay kepada seluruh peserta.

Namun, berhubung Pak Bambang belum bisa diubungi, maka moderator langsung diambil alih oleh Omjay dan beliau langsung mempersilahkan bapak Dr. Paidi untuk menyampaikan materinya.

“Selamat bertemu di dunia maya untuk berbagi ilmu, semoga hal ini juga bisa menjadi catatan amal kebaikan kita”, Pak Paidi membuka sesi materinya.

Cara Mendesain Buku Pembelajaran.

Teknik dan pendekatan yang beliau gunakan adalah mengacu pada tokoh fenomenal bidang desain  pembelajaran yaitu Prof Dr. Atwi Suparman (mantan rektor Universitas Terbuka) dan Dick & Carrey.

Secara umum dalam mendesain pembelajaran dan sekaligus menghasilkan bahan pembelajaran secara ilmiah dapat diliat pada bagan berikut ini:

Panduan lengkapnya ada pada penjelasan berikut ini. Mari kita menyimaknya!
  1. Langkah 1, kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi-materi yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut.
  2. Langkah 2, Berdasarkan data yang didapatkan dari langkah 1, selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yang akan kita rancang.
  3. Langkah 3, Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis  instruksional / pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang
  4. Langkah 4, Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjadi target atau pemakai buku yang kita rancang.
  5. Langkah 5, Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yang di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)
  6. Langkah 6, Melakukan penyusunan TES
  7. Langkah 7, Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini contoh yang diberikan dalam bentuk rancangan pembelajaran secara blended learning)
  8. Langkah 8, Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rowntre dan untuk bahan online bisa menggunakan teori Hannafin).
  9. Langkah 9, setelah draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sebagai berikut:
  • One-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa);
  • One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasarkan dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah);
  • Evaluasi Small Group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasal dari kelompok, menengah dan bawah);
  • Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa  yang berasal dari kelompok atas, menengah dan bawah.
  • Setiap tahapan dimulai dengan evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
  • Khusus untuk langkah yang terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.
Sedangkan untuk buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit bisanya pihak penerbit sudah mempunyai format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yang digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.

Contoh bahan pembelajaran yang di rancang dengan format Research dan versi penerbit adalah seperti berikut.

Demikian serangkaian materi singkat dari pak Paidi tentang sekilas cara mendesain bahan pembelajaran yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawaban, jika tahapan di atas dilakukan secara benar maka tidak akan terjadi kasus salah gambar dll.

Pak Paidi pernah merancangkan sebuah desain pembelajaran untuk SMKN 1 Bengkulu, dimana waktu itu pihak sekolah kesulitan untuk mencari pola pembelajaran untuk siswanya yang melaksanakan pembelajaran di industri sekitar 6 bulan, maka saya buatkan sebuah konsep namanya blended learning dan bisa digunakan dengan media yang dipakai siswa dan guru kala itu adalah Handphone. Praktek pembelajarannya menggabungkan antara pembelajaran di classroom dengan online.

Terkait kebutuhan pakar yang dibutuhkan pada perancangan media pembelajaran, syarat seorang pakar adalah kualifikasi pendidikan sudah mencapai S3/Doktor (Pendapat Sugiyono dalam Bukunya R&D) atau juga di kampus atau lembaga lain juga bisa selagi sudah ada bukti kepakarannya.

TES Formatif adalah 1. Evaluasi one-to-one kepada Expert (Pakar/Ahli) dan peserta didik/siswa; 2. Evaluasi small group terdiri dari 9 orang peserta didik/siswa yang berasal dari kelompok atas, kelompok menengah dan kelompok bawah; 3. Field Trial yaitu uji coba luas kepada 30 orang peserta didik/siswa yang berasal dari kelompok atas, kelompok menengah dan kelompok bawah. Sedangkan Tes Sumatif dalam konsep desain ini adalah penilaian oleh lembaga lain (eksternal) atas kelayakan bahan yang dibuat oleh perancang buku tersebut.

Software atau aplikasi yang bisa digunakan merancang bahan pembelajaran adalah moodle versi 3 ke atas, software ini bersifat open source dan gratis serta mempunyai fasilitas sangat baik untuk pembelajaran dan ujian online.

Langkah-langkah mendesain cara mengembangkan blended learning ini sama dengan model Dick and Carry. Namun, bisa dikombinasikan dengan teori/model lain seperti pada langkah 8 asalkan sesuai dengan karakteristik bahan pembelajarannya.

Menyinggung research versi penerbit, maksudnya adalah penerbit biasanya ada kebutuhan tertentu yang ditetapkan oleh penerbit karena menyangkut untuk keuntungan penjualan, dll. Misalnya aturan tata cara pengetikan seperti desain cover, isi dll yang diberlakukan oleh penerbit jika buku tsb dicetak oleh Penerbit. Pihak penerbit biasanya sudah punyak team editor sendiri, sehingga buku tersebut bisa dicetak/diterbitkan.

Teori Rowntre itu adalah cara-cara untuk membuat buku yang sifatnya tercetak, sementara teori Hannafin adalah cara merancang bahan yang non cetak alias online.

Prinsip desain pembelajaran adalah bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran, yang membedakannya terletak pada isi pelajarannya.

Kelebihan desain pembelajaran dari pak Paidi adalah akan mengasilkan buku pembelajaran yang bisa dijamin kebenarannya selagi prosedur dikerjakan dengan benar. Kelebihan lain, desain pembelajaran ini akan dilengkapi dengan instrumen pendukungnya termasuk  model pembelajarannya sudah ditentukan.
Untuk media belajar Anak Berkebutuhan Khusus, bisa dicoba menggunakan desain Pengembangan Blended Learning Berbasis Handphone (BLISH), diadaptasi dari yang The Systematic Design of  Instruction (8th ed) karya Dick and Carey dimana bahan/materi buku masih dalam lingkup di SLB.

Tidak ada persyaratan minimal jumlah halaman buku yang dibuat. Intinya buku tersebut sudah mencakup semua materi hasil analisis pada langkah 3 dan 5.

Untuk pelaksanaan pembelajaran online yang sederhana dan mudah saat ini salah satunya bisa pakai WhatsApp karena hampir semua orang tua /siswa sudah familiar, disamping itu juga bisa pakai aplikasi yang sudah dimiliki sekolah. Bilamana kondisi insfrastruktur sekolah dan kemampuan orang tua memadai bisa juga menggunakan aplikasi seperti Skype, microsoft team guna mendukung pembelajaran secara online.

Sementara pelaksanaan tes online saat ini banyak sekali aplikasi yang gratis untuk ujian online seperti FlyExam dll. Jika di sekolah memiliki SDM bidang IT yang bagus maka dapat juga mengembangkan aplikasi moodle. Aplikasi ini sangat baik untuk melaksanakan pembelajaran dan ujian online.

Berikutnya, contoh penerapan instruksional dalam e-learning sbb:

Karakteristik model BLISH ini adalah: a. Pembelajaran memadukan antara pembelajaran tatap muka di kelas dengan pembelajaran online yang dilengkapi dengan pedoman utk guru, dan siswa. b. Pembelajaran bisa berlangsung setiap saat. c. Guru dapat mengendalikan pembelajaran. d. Penugasan dapat dikirim ke web pembelajaran. e. Ujian dapat dilaksanakan secara online.

Untuk referensi penulisan buku bisa menggunakan artikel karya pak Paidi di Journal international ini: 1. International Journal of Engineering & Technology dengan judul “Utilization Of Mobile Phones To Apply Blended Learning At Higher Education: Computer Subject at State Vocational High School 1 BENGKULU by Paidi & Basuki Wibawa”; 2. Humanities & social sciences Reviews dengan judul “The Development of Blended Learning Based On Handphone For Computers System Subject on XI Grade Of SMKN 1 Bengkulu City by Basuki Wibawa & Paidi”.

Integrasi antara pembelajaran konvensional (tatap muka di kelas) dengan pembelajaran online dengan perangkat akses handphone. Gambarnya seperti ini.

Bahan pembelajaran yang dimaksud dalam materi ini adalah bagaimana menyiapkan proses pembelajaran sekaligus bahan pembelajaran (istilah bahan pembelajaran karena bahannya itu sengaja kita siapkan dan di rancang, beda pengertiannya dengan bahan ajar itu bahannya bisa mendapatkan darimana saja tanpa melalui sebuah proses penyiapan yang direncanakan/dirancang. Berikut ini contoh  buku sumber yang sangat populer.
SELAMAT MENCOBA

Share:

Senin, 27 April 2020

Menulis dan Mempublikasi Buku (Mencetak Buku Digital)



Onno Widodo Purbo adalah seorang tokoh dan pakar di bidang teknologi informasi asal Indonesia. Selain pakar, Onno juga dikenal sebagai penulis, pendidik, dan pembicara seminar. Sebagai aktivis beliau dikenal dalam upayanya memperjuangkan Linux. Mengenal dan akrab dengan beliau bisa mengunjungi: Twitter @onnowpurbo, laman https://lms.onnocenter.or.id atau bisa berwara-wiri ria ke Channel YouTube Onno Center di https://www.youtube.com/channel/UCvYfBQdMzsWTbNAsgJEC7Ig.

Secara umum, teknis Menulis dan Mencetak Buku Digital atau lebih tepatnya Menulis dan Mempublikasi Buku dapat dibaca di onnocenter.id. Selain itu, pada laman ini menyediakan banyak informasi bermanfaat terkait menulis dan menerbitkan buku.

Hal-hal yang biasa menjadi masalah terbesar dalam menulis buku adalah pencarian kata-kata, topik dan jenis buku yang laku. Pada tahap persiapan menghasilkan karya tulis, membaca adalah awalnya. Tidak akan ada yang bisa menulis jika tidak membaca. Kemudian dalam menulis jangan lupa menggunakan rumus 5W+1H (what, where, when, who, why dan how).

Bagaimana cara mencari topik supaya buku bisa laku keras? Pertama memilih topik, mencari tahu keinginan pembaca dan mencari tahu minat pembaca. Ketiga hal ini bisa didapatkan lewat cara mengobrol, atau bercakap-cakap dengan orang lain. Katakanlah begini, apa minat mereka, masyarakat tertarik tentang apa, apalagi jika ita sebagai guru, paling mudah mencari topik karena setiap hari kita berbicara dengan siswa. Jadi kita bisa tahu cara penyampaian paling bagus, topik bisa tentang pelajaran atau tentang pengetahuan umum, namun tentunya harus berbicara dengan masyarakat. Dari kegiatan tanya jawab, bisa diketahui keinginan atau minat masyarakat itu seperti apa. Nah, hal-hal sederhana ini bisa dijadikan sebagai buku.

Kedua, salah satu teknik sederhana menulis adalah menerjemahkan dokumen-dokumen berbahasa asing, misalnya buku berbahasa Inggris; dikumpulkan jadi satu dokumen, kemudian dijadikan paragraf baru menggunakan bahasa atau kata-kata sendiri yang lebih enak dibaca dan dipahami. Artinya gabungan beberapa buku terjemahan menjadi sebuah buku baru. Kemudian buku-buku yang kita gunakan dimasukkan dalam referensi, namun perlu diingat bukan terjemahan lagi. Ini merupakan salah satu menulis sederhana, tanpa mengarang kata-kata sendiri. Sebagai dosen, pak Onno sering memberikan tugas menulis buku pada mahasiswa, mereka harus bisa menulis buku dengan topik apa yang sedang dikuliahkan. Untuk memudahkan penulisan, maka mereka diberi akses ke perpustakaan digital milik bapak Onno. Dalam digital library tersebut tersedia beragam jenis buku. Salah satu cara interaksi dengan orang banyak adalah menggunakan media sosial, seperti twitter, facebook atau instagram.

Cara yang ketiga adalah biasakan mencatat atau membangun kebiasaan mencatat, misalnya mencatat di wiki atau di mana saja. Jadi mencatat apa saja sedikit demi sedikit setiap hari. Dikumpulkan dan nantinya bisa jadi buku. Ini merupakan salah satu kunci yang paling penting dalam menulis. Menyinggung tentang menulis di wiki, memberi manfaat tersendiri. Misalnya kita mencari topik tertentu, maka tinggal ketik di menu Search kemudian Enter, langsung dapat. Jadi menulisnya dalam bentuk elektronik. Selain itu hasil tulisan bisa dibaca semua orang.

Selanjutnya menulis ilmiah di jurnal. Perlu diperhatikan adalah penulisan referensi. Referensi yang berbahasa Indonesia biasanya sulit untuk diterbitkan di jurnal internasional. Dalam menggunakan referensi berbahasa asing, kita bisa menggunakan google scholar, tinggal ketik di web search menu https://scholar.google.com.

Nah, cara memperoleh referensi berkualitas berbahasa asing adalah masuk ke google scholar, masukkan kata kuncinya, akan muncul file-file yang dibutuhkan, tinggal klik kanan dan cite. Namun sebelum itu, perlu membaca abstrak tulisan terlebih dahulu, apakah sesuai dengan paper yang kita butuhkan. Kemudian bagaimana supaya buku bisa terbit? Penerbit membutuhkan naskah yang harus disiapkan penulis, yaitu:
  1. Halaman Judul (Tidak perlu desain cover)
  2. Kata Pengantar. Pengantar bisa ditulis oleh lebih dari satu orang, maksudnya bukan hanya penulis. Bisa kepala sekolah atau tokoh lain yang dianggap penting.
  3. Daftar Isi
  4. Materi Lengkap (Ditambah folder gambar, jika ada). Kalau bisa gambar dalam folder tersendiri apalagi gambar original dengan resolusi besar. Gambar, sebaiknya: hitam putih (jangan color), zoom ke bagian yang diperlukan.
  5. Tentang Penulis, disarankan buat versi pendek, satu paragraf tentang diri kita.
  6. Daftar Pustaka
  7. Sinopsis, yaitu kisah tentang penulisan buku, inti buku.

Semua naskah dibuat sederhana saja dalam Ms Word. Sebagai tambahan informasi bagi penulis, biasanya Penerbit ANDI Offset melakukan layout sendiri terhadap buku, sementara Elex Media Komputindo, biasanya meminta penulis untuk layout sendiri supaya mereka tinggal mencetak. Penerbit menerbitkan buku bukan karena berkualitas, tapi karena bukunya bisa laku dijual. Jadi, sekali lagi kita harus menulis buku yang bisa laku dijual. Kalau buku yang kita tulis adalah buku pegangan siswa, penerbit akan senang sekali. Terutama buku pegangan untuk murid SD karena jaminannya adalah pembelinya banyak. Dapat dikatakan bahwa topik tulisan adalah penentu laku atau tidak lakunya buku. Beruntunglah penulis yang menulis buku sekolah dasar. Tapi ingat buku perlu menyesuaikan dengan keputusan Mendikbud. Penerbit paling senang dengan buku-buku Sekolah Dasar.

Royalti? Penerbit Andi Offset dan Elex Media Komputindo royaltinya 5-10%. Peluang besar sebenarnya ada di guru-guru SD yang jadi penulis, karena murid SD jumlahnya banyak sekali. Artinya, hidup bisa dijamin dari royalti.

Mencetak buku digital? Sederhana, tinggal Save As PDF saja  file wordnya atau Print As PDF. Buku digital bentuknya PDF. Cukup sampai di situ sudah jadi buku digital. Selanjutnya diupload ke website atau disebar di  WhatssApp.

Ingat, menulis buku yang bisa laku dijual, tidak harus bukunya bagus. Salah satu pemikat penerbit adalah jumlah follower yang banyak di medsos, karena ini bisa meyakinkan penerbit bahwa pembacanya banyak.

Cover buku berperan banyak dalam penjualan buku. Penerbit ANDI Offset biasanya merancang cover buku. Penulis hanya perlu menyiapkan materi.
Penulisan buku bisa menggunakan Ms Word di Windows atau LibreOffice Writer di Linux.

Buku digital bisa ber-ISBN. ISBN bisa dikeluarkan dari sekolah, tidak hanya dari penerbit. Caranya adalah sekolah request dan mengisi formulir di https://isbn.perpusnas.go.id. Maksudnya adalah sekolah bisa jadi penerbit, tidak harus jadi penerbit sungguhan. Nanti Perpusnas akan mengeluarkan izin agar sekolah mengeluarkan ISBN. Namun, setiap kali akan mengeluarkan ISBN, sekolah  harus mengajukan buku ke ke Perpusnas untuk diberikan ISBN.

Sementara konten yang memiliki Copyright (Hak Cipta), disarankan jangan sembarangan digunakan karena bisa bermuara ke ranah hukum. Sebaiknya menggunakan konten yang berbasis creative commons license. Creative Commons menyediakan karya kreatif yang tersedia untuk orang lain secara legal agar dapat digunakan kembali dan dibagi secara luas. Konten dengan lisensi Creative Commons  bisa dicek dan digunakan di https://creativecommons.org.  



EDISI MENULIS

Semoga memberi manfaat.











Salam,
Pong Owen
Share:

Promo Buku

Promo Buku
Bisa pesan langsung ke Penerbit ANDI Offset atau lewat Penulis (Klik Gambar).

Personal Contact Information

E-mail: romapatandean@gmail.com
HP: 081355632823

About Me

Foto saya
Be proud of the imperfection. It is the true guide to the ultimate welfare of the soul.

YouTube Roma Patandean

Blog Archive

Followers

Visitors

Free counters!

Update COVID-19 di Indonesia