Onno Widodo Purbo adalah seorang tokoh dan pakar di bidang teknologi informasi asal
Indonesia. Selain pakar, Onno juga dikenal sebagai penulis, pendidik, dan
pembicara seminar. Sebagai aktivis beliau dikenal dalam upayanya memperjuangkan
Linux. Mengenal dan akrab dengan beliau bisa mengunjungi: Twitter @onnowpurbo,
laman https://lms.onnocenter.or.id
atau bisa berwara-wiri ria ke Channel YouTube Onno Center di https://www.youtube.com/channel/UCvYfBQdMzsWTbNAsgJEC7Ig.
Secara umum, teknis Menulis dan Mencetak Buku Digital atau lebih tepatnya Menulis
dan Mempublikasi Buku dapat
dibaca di onnocenter.id.
Selain itu, pada laman ini menyediakan banyak informasi
bermanfaat terkait menulis dan menerbitkan buku.
Hal-hal yang biasa menjadi masalah terbesar dalam menulis buku adalah pencarian
kata-kata, topik dan jenis buku yang laku. Pada tahap persiapan menghasilkan karya tulis, membaca adalah awalnya. Tidak
akan ada yang bisa menulis jika tidak membaca. Kemudian dalam menulis jangan lupa menggunakan rumus 5W+1H (what, where, when, who, why dan how).
Bagaimana cara mencari topik supaya buku bisa laku keras? Pertama memilih
topik, mencari tahu keinginan pembaca dan mencari tahu minat pembaca. Ketiga hal
ini bisa didapatkan lewat cara mengobrol, atau bercakap-cakap dengan orang
lain. Katakanlah begini, apa minat mereka, masyarakat tertarik tentang apa,
apalagi jika ita sebagai guru, paling mudah mencari topik karena setiap hari
kita berbicara dengan siswa. Jadi kita bisa tahu cara penyampaian paling bagus,
topik bisa tentang pelajaran atau tentang pengetahuan umum, namun tentunya
harus berbicara dengan masyarakat. Dari kegiatan tanya jawab, bisa diketahui
keinginan atau minat masyarakat itu seperti apa. Nah, hal-hal sederhana ini
bisa dijadikan sebagai buku.
Kedua, salah satu teknik sederhana menulis adalah menerjemahkan
dokumen-dokumen berbahasa asing, misalnya buku berbahasa Inggris; dikumpulkan jadi
satu dokumen, kemudian dijadikan paragraf baru menggunakan bahasa atau
kata-kata sendiri yang lebih enak dibaca dan dipahami. Artinya gabungan
beberapa buku terjemahan menjadi sebuah buku baru. Kemudian buku-buku yang kita
gunakan dimasukkan dalam referensi, namun perlu diingat bukan terjemahan lagi. Ini
merupakan salah satu menulis sederhana, tanpa mengarang kata-kata sendiri. Sebagai dosen, pak Onno sering memberikan tugas menulis buku pada
mahasiswa, mereka harus bisa menulis buku dengan topik apa yang sedang
dikuliahkan. Untuk memudahkan penulisan, maka mereka diberi akses ke
perpustakaan digital milik bapak Onno. Dalam digital library tersebut tersedia
beragam jenis buku. Salah satu cara interaksi dengan orang banyak adalah menggunakan media sosial,
seperti twitter, facebook atau instagram.
Cara yang ketiga adalah biasakan mencatat atau membangun kebiasaan
mencatat, misalnya mencatat di wiki atau di mana saja. Jadi mencatat apa saja
sedikit demi sedikit setiap hari. Dikumpulkan dan nantinya bisa jadi buku. Ini merupakan
salah satu kunci yang paling penting dalam menulis. Menyinggung tentang menulis
di wiki, memberi manfaat tersendiri. Misalnya kita mencari topik tertentu, maka
tinggal ketik di menu Search kemudian
Enter, langsung dapat. Jadi menulisnya
dalam bentuk elektronik. Selain itu hasil tulisan bisa dibaca semua orang.
Selanjutnya menulis ilmiah di jurnal. Perlu diperhatikan adalah penulisan
referensi. Referensi yang berbahasa Indonesia biasanya sulit untuk diterbitkan
di jurnal internasional. Dalam menggunakan referensi berbahasa asing, kita bisa
menggunakan google scholar, tinggal
ketik di web search menu https://scholar.google.com.
Nah, cara memperoleh referensi berkualitas berbahasa asing adalah masuk ke
google scholar, masukkan kata kuncinya, akan muncul file-file yang dibutuhkan,
tinggal klik kanan dan cite. Namun sebelum
itu, perlu membaca abstrak tulisan terlebih dahulu, apakah sesuai dengan paper yang kita butuhkan. Kemudian bagaimana supaya buku bisa terbit? Penerbit membutuhkan naskah
yang harus disiapkan penulis, yaitu:
- Halaman Judul (Tidak perlu desain cover)
- Kata Pengantar. Pengantar bisa ditulis oleh lebih dari satu orang, maksudnya bukan hanya penulis. Bisa kepala sekolah atau tokoh lain yang dianggap penting.
- Daftar Isi
- Materi Lengkap (Ditambah folder gambar, jika ada). Kalau bisa gambar dalam folder tersendiri apalagi gambar original dengan resolusi besar. Gambar, sebaiknya: hitam putih (jangan color), zoom ke bagian yang diperlukan.
- Tentang Penulis, disarankan buat versi pendek, satu paragraf tentang diri kita.
- Daftar Pustaka
- Sinopsis, yaitu kisah tentang penulisan buku, inti buku.
Semua naskah dibuat sederhana saja dalam Ms Word. Sebagai tambahan
informasi bagi penulis, biasanya Penerbit ANDI Offset melakukan layout sendiri
terhadap buku, sementara Elex Media Komputindo, biasanya meminta penulis untuk
layout sendiri supaya mereka tinggal mencetak. Penerbit menerbitkan buku bukan
karena berkualitas, tapi karena bukunya bisa laku dijual. Jadi, sekali lagi
kita harus menulis buku yang bisa laku dijual. Kalau buku yang kita tulis
adalah buku pegangan siswa, penerbit akan senang sekali. Terutama buku pegangan
untuk murid SD karena jaminannya adalah pembelinya banyak. Dapat dikatakan bahwa topik tulisan adalah penentu laku atau tidak lakunya
buku. Beruntunglah penulis yang menulis buku sekolah dasar. Tapi ingat buku
perlu menyesuaikan dengan keputusan Mendikbud. Penerbit paling senang dengan
buku-buku Sekolah Dasar.
Royalti? Penerbit Andi Offset dan Elex Media Komputindo royaltinya 5-10%. Peluang
besar sebenarnya ada di guru-guru SD yang jadi penulis, karena murid SD
jumlahnya banyak sekali. Artinya, hidup bisa dijamin dari royalti.
Mencetak buku digital? Sederhana, tinggal Save As PDF saja file wordnya atau Print As PDF. Buku digital bentuknya
PDF. Cukup sampai di situ sudah jadi buku digital. Selanjutnya diupload ke
website atau disebar di WhatssApp.
Ingat, menulis buku yang bisa laku dijual, tidak harus bukunya bagus. Salah
satu pemikat penerbit adalah jumlah follower
yang banyak di medsos, karena ini bisa meyakinkan penerbit bahwa pembacanya
banyak.
Cover buku berperan banyak dalam penjualan buku. Penerbit ANDI Offset
biasanya merancang cover buku. Penulis hanya perlu menyiapkan materi.
Penulisan buku bisa menggunakan Ms
Word di Windows atau LibreOffice Writer di Linux.
Buku digital bisa ber-ISBN. ISBN bisa dikeluarkan dari sekolah, tidak hanya
dari penerbit. Caranya adalah sekolah request
dan mengisi formulir di https://isbn.perpusnas.go.id.
Maksudnya adalah sekolah bisa jadi penerbit, tidak harus jadi penerbit
sungguhan. Nanti Perpusnas akan mengeluarkan izin agar sekolah mengeluarkan
ISBN. Namun, setiap kali akan mengeluarkan ISBN, sekolah harus mengajukan buku ke ke Perpusnas untuk
diberikan ISBN.
Sementara konten yang memiliki Copyright (Hak Cipta), disarankan jangan sembarangan digunakan karena bisa
bermuara ke ranah hukum. Sebaiknya menggunakan konten yang berbasis creative commons license. Creative Commons menyediakan karya
kreatif yang tersedia untuk orang lain secara legal agar dapat digunakan
kembali dan dibagi secara luas. Konten dengan lisensi Creative Commons bisa dicek
dan digunakan di https://creativecommons.org.
EDISI MENULIS
Semoga memberi manfaat.
Salam,
Pong Owen
luar biasa lengkap sekali, resume kuliah hari ini
BalasHapusromadean.blogspot.com/2020/04/menulis-dan-mempublikasi-buku-mencetak.html
BalasHapusBagus pak..!engkap isinya
BalasHapusIngin punya buku digital
BalasHapusPingin punya buku digital
BalasHapusKeren banget pak
BalasHapus