Minggu, 12 April 2020

MELURUSKAN NIAT MENERBITKAN BUKU

Edisi kali ini, pemateri adalah Founder Belajar Menulis di WA Group PGRI, Wijaya Kusumah, yang akrab disapa Omjay (sekiranya di Toraja, mungkin akan saya ubah panggilannya menjadi Pong Jay.... hehehe). Beliau seorang guru yang menurut pribadi saya begitu sensasional. Dibalik penampilan, gaya bahasa dan tutur katanya yang sederhana, tersimpan sebongkah mutiara yang sangat mulia nilainya bagi pertumbuhan dan perkembangan profesionalisme guru-guru di Indonesia. Seandainya di tiap provinsi yang ada di Indonesia terdapat kembaran-kembaran dari beliau (tapi bukan KW ya...hihihi), saya yakin masalah ketidakmampuan menulis sejumlah besar guru akan mulai teratasi,  terutama dalam menulis karya tulis ilmiah, makalah, artikel, Penelitian Tindakan Kelas, dan menulis buku yang diterbitkan dalam rangka menunjang angka kredit untuk kenaikan golongan bagi guru ASN. Berikut ini sekilas info tentang biodata Omjay:


1. Nama                          : WIJAYA KUSUMAH
2. Tempat/tgl lahir        : Jakarta, 28 Oktober 1970
3. Pendidikan                 :
  • S1-Elektro IKIP Jakarta 1990
  • S2-Teknologi Pendidikan UNJ 2007
  • S3 – Teknologi Pendidikan 2009

4. Prestasi :
  • JUARA I LKT Imtak (2005)
  • FINALIS PLB (2006)
  • FINALIS IT (2007)
  • FINALIS LKGDP(2008)
  • PEMENANG I BUKU PUSBUK (2009)
  • JUARA I BLOG PUSAT BAHASA (2009)
  • PEMAKALAH SIMPOSIUM (2010/2011)
  • JUARA II GURARU ACER AWARD (2011)
  • Guru Paling Ngeblog Kompasiana (2012)
  • Terfavorit III BSM Edu Award 2012
  • Juara II Lomba Pidato Nasional OJK (2013)

5. Pekerjaan: GURU TIK & Dosen STMIK Muh. Jakarta

Kembali ke materi Belajar Menulis di WA Group PGRI, Omjay mengawali materinya dengan live di channel Youtube-nya dengan link http://youtube.com/wijayalabs . Dalam materi live tersebut, Omjay menampilkan sejumlah dokumentasi tentang hari-hari bersejarah dalam hidupnya sebagai guru, diantaranya pernah jadi narasumber di Berita Satu secara live; bertemu Mendikbud saat itu, Anies Baswedan; merilis buku berjudul Blogger Ternama, Aku Bangga Jadi Guru Blogger dan Catatan Harian Seorang Guru Blogger; tak lupa pula ditampilkan sekilas beliau pernah bertemu bapak presiden Joko Widodo di Istana Negara, Wakil Presiden Jusuf Kalla, memperoleh beasiswa ke Tiongkok sebagai pengurus PGRI, dan .... kunjungi Youtube Omjay deh.
Selepas live di Youtube, beliau melanjutkan materinya. Tak lupa mengawalinya dengan  ucapan terima kasih kepada kawan-kawan yang sudah ikut berkumpul di WA Group PGRI dan mengajak untuk meluruskan niat dari sekarang untuk mulai menulis dan menerbitkan buku. Semua peserta wajib menyelesaikan bukunya di akhir pertemuan kuliah online dan sudah mulai fokus untuk mencicil sedikit demi sedikit. Kurikulum materi dan narasumber Omjay sudah buat di blog https://omjaylabs.wordpress.com/. Dalam blog ini, terdapat sejumlah materi inspiratif, yakni Semua Orang Bisa Menjadi Penulis Buku Best Seller, Belajar Menulis dan Ngeblog Bersama Omjay, Menulis 3 Alinea (dijelaskan dengan video Youtube, https://youtu.be/G-FRM8CXCxo ),  Belajar Menulis Gratis Lewat WA Group, https://youtu.be/BYHUERbaQdM (Jangan lupa klik tanda merah dan Subscribe...hehehe), Membangun Personal Branding, and.....let’s visit Omjay’s blog .
Di samping itu kita diajak untuk tamasya ke laman blog https://omjaylabs.wordpress.com/2020/03/05/bisakah-belajar-menulis-di-wa-group/ dan sejumlah laman blog lainnya yang tertuang dalam tulisan ini, yang ilmunya bisa kita terapkan dalam menulis.
Omjay mengingatkan bahwa kita akan menghasilkan dua buah buku, pertama buku hasil resume kuliah online dari para nasasumber dan kedua, buku bebas dari apa yang kita suka dan kuasai, bisa buku fiksi atau buku non fiksi.
Selain itu, Omjay memberi pesan, “Ikatlah ilmu dengan cara menuliskannya dan posting di blog agar banyak orang yang membaca karya tulis kita di internet. Materi yang diberikan oleh para narasumber akan bagus sekali bila dibagikan kepada guru-guru yang belum sempat mengikuti program belajar menulis gratis dari PGRI. Kita biasakan berbagi ilmu dan pengalaman dalam bentuk tulisan. Sebaik baik manusia adalah yang mau belajar dan mengajarkannya.”
Tak lupa Omjay mengingatkan semua peserta untuk mengisi daftar peserta di http://bit.ly/dafkelasmenulis, dengan penekanan bahwa peserta yang belum pernah mengisi silahkan mengisi dan buat peserta yang sudah pernah, tidak perlu mengisi lagi agar tidak double. Kecuali ada kesalahan dalam pengisian data.
Selanjutnya, Omjay memberi pesan untuk berkolaborasi dengan kawan-kawan peserta lainnya di WA Group, berinisiatif untuk menjadi pemimpin dan guru penggerak di wa groupnya karena kita semua adalah guru penggerak. Kolaborasi artinya kita tak hanya mementingkan diri sendiri tapi juga mengajak peserta lain yang kesulitan untuk menulis menjadi terbantu untuk menerbitkan bukunya.
Kurang banyak membaca membuat tulisan kita kurang berkualitas dan di belajar menulis inilah kita ditantang untuk berlatih menulis. Kita belajar bersama untuk menerbitkan buku. Nara sumber yang baik hati telah memberikan semua ilmunya kepada kita dan disinilah kita perlu meluruskan niat menerbitkan buku.
Sebuah pertanyaan menarik dari seorang peserta, “jika menulis sebuah buku biasanya ada bagian daftar pustaka, sementara jika hasil resume pembelajaran selama kelas online ini dibukukan, berarti buku yang terbit, tanpa daftar pustaka, apakah boleh? Ataukah resume harus dilengkapi dengan buku-buku dari para narasumber?” Omjay menjawab, “Buku-buku dari para narasumber bisa kita jadikan daftar pustaka dan juga tulisan kawan-kawan peserta yang bagus dan keren di blog bisa dijadikan daftar pustaka. Itulah mengapa saya mengajak kawan-kawan untuk saling berkunjung dan berkomentar ke blog peserta lainnya. Blog walking itu penting agar kita menemukan gaya menulis diri sendiri. Sebab setiap orang punya gaya menulis yang berbeda beda.”
Untuk membuat tulisan menjadi buku, dibutuhkan outline atau kerangka tulisan, termasuk tema. Terkadang ketika sudah muncul ide menulis ternyata buku-buku sejenis sudah banyak yang terbit dan penulisnya pun orang-orang hebat, bagaimana menyikapinya dengan ide sendiri dan tema yang berbeda? Pada poin ini, Omjay berujar, “inilah yang saya sebut kita harus mampu mengembangkan kreativitas dan imajinasi. Saat kita menulis, usahakan jangan copy paste tulisan orang lain. Sehingga apapun yang kita tuliskan menghasilkan informasi baru bagi pembaca. Buatlah setiap pertemuan kuliah online kita bermakna dan membuat kita menemukan ide segar dalam menulis. Selain itu Omjay menganjurkan untuk perlu membeli buku karya Akbar Zainudin dan Buku Menulis Tanpa Ide karya Budiman Hakim. Omjay membari gambaran bahwa dari resume yang dikirimkan peserta ke email beliau, ditemuka banyak peserta yang sudah menemukan idenya dan telah berhasil membuat tulisannya enak dibaca. Seperti tulisan ibu Tere yang setiap hari bisa mendapatkan 8000 orang netizen berkunjung ke blognya.
Jika kita seorang guru yang mengajar teknik sepeda motor, apakah memungkinkan kalau menulis buku materi pembelajaran, tapi sumber materi diambil dari beberapa sumber (bukan bersumber dari pribadi kita selaku guru)? Apa kata Omjay? Beliau menjawab, “Sangat memunngkinkan. Orang bijak bilang pengalaman adalah guru yg terbaik. Cobalah meramu semua bahan bacaan menjadi tulisan yang lebih bermutu dan mencerahkan pembaca.”
Seorang peserta kuliah online, Sumarjiyati mengutarakan pertanyaan historis seperti ini, “Dari awal om nulis di blog, tulisan apa yang om tulis hingga mengantarkan om menjadi blogger ternama? Bagaimana menumbuhkan kreatifitas kita sebagai guru om?”  Omjay replied, “Terus terang saya bingung mau menulis apa ketika bikin blog. Hari itu saya buat blog dan hari itu pula saya meninggalkannya.” Namun saya kemudian terinspirasi dengan blog pak Agus dan pak Dedi. Dua orang kakak beradik ini menuntun saya menjadi blogger ternama. Saya banyak belajar dari blog http://gurukreatif.wordpress.com dan http://dedidwitagama.wordpress.com. Akhirnya saya menemukan mantra ajaib menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Sebagai guru yang belajar ngeblog, kita dapat mengunduh bukunya, gratis di http://wijayalabs.wordpress.com.
Pengalaman tidak menyenangkan selama jadi guru blogger adalah saat tulisan kita diambil orang lain tanpa mencantumkan nama kita. Menulis di blog adalah cara saya berbagi ilmu dan pengalaman. Saran Omjay menulislah dari hatimu agar engkau dapat bertemu pembaca setiamu blog yang anda kelola dan anda akan konsisten menulis di blog.
Omjay mengajak para guru untuk memanfaatkan momentum ini, abadikan dalam bentuk tulisan. Tulisan itu akan menjadi penanda sejarah bahwa kita pernah melakukan pembelajaran dari rumah dan siswa belajar di rumah. Pembelajaran ini disebut dengan pembelajaran daring. Ingin menjadi bagian dari penanda sejarah? Baca tautan ini http://kelaskuonline.id/antologi-penanda-sejarah/.
Terakhir, jika blog kita belum memiliki domain, agar bisa dibaca oleh banyak orang, maka solusinya adalah  kita kirimkan alamat blog kita ke media sosial. Misalnya, http://omjaylabs.blogspot.com  dapat dikirimkan ke semua media sosial yang diikuti oleh Omjay atau http://romadean.blogspot.com dicantumkan linknya di pesan WA atau status di Facebook, pesan Messanger, Instagram, Twitter, dll yang penulis gunakan.
Eitss, hampir lupa, ayo mampir ke blog sahabat kita https://rianiastt.blogspot.com/, tentang pisang cokelat.....



Yulius Roma Patandean
(Guru di SMAN 5 Tana Toraja, Sulawesi Selatan)




Share:

2 komentar:

  1. keren resumenya, dan sdh menemukan gaya bahasanya sendiri, selamat belajar menulis dan menerbitkan buku.

    BalasHapus

Promo Buku

Promo Buku
Bisa pesan langsung ke Penerbit ANDI Offset atau lewat Penulis (Klik Gambar).

Personal Contact Information

E-mail: romapatandean@gmail.com
HP: 081355632823

About Me

Foto saya
Be proud of the imperfection. It is the true guide to the ultimate welfare of the soul.

YouTube Roma Patandean

Blog Archive

Followers

Visitors

Free counters!

Update COVID-19 di Indonesia