Edisi kali ini, pemateri adalah Founder
Belajar Menulis di WA Group PGRI, Wijaya Kusumah, yang akrab disapa Omjay
(sekiranya di Toraja, mungkin akan saya ubah panggilannya menjadi Pong Jay....
hehehe). Beliau seorang guru yang menurut pribadi saya begitu sensasional.
Dibalik penampilan, gaya bahasa dan tutur katanya yang sederhana, tersimpan
sebongkah mutiara yang sangat mulia nilainya bagi pertumbuhan dan perkembangan
profesionalisme guru-guru di Indonesia. Seandainya di tiap provinsi yang ada di
Indonesia terdapat kembaran-kembaran dari beliau (tapi bukan KW ya...hihihi),
saya yakin masalah ketidakmampuan menulis sejumlah besar guru akan mulai
teratasi, terutama dalam menulis karya
tulis ilmiah, makalah, artikel, Penelitian Tindakan Kelas, dan menulis buku
yang diterbitkan dalam rangka menunjang angka kredit untuk kenaikan golongan
bagi guru ASN. Berikut ini sekilas info
tentang biodata Omjay:
1. Nama :
WIJAYA KUSUMAH
2. Tempat/tgl lahir :
Jakarta, 28 Oktober 1970
3. Pendidikan :
- S1-Elektro IKIP Jakarta 1990
- S2-Teknologi Pendidikan UNJ 2007
- S3 – Teknologi Pendidikan 2009
4. Prestasi :
- JUARA I LKT Imtak (2005)
- FINALIS PLB (2006)
- FINALIS IT (2007)
- FINALIS LKGDP(2008)
- PEMENANG I BUKU PUSBUK (2009)
- JUARA I BLOG PUSAT BAHASA (2009)
- PEMAKALAH SIMPOSIUM (2010/2011)
- JUARA II GURARU ACER AWARD (2011)
- Guru Paling Ngeblog Kompasiana (2012)
- Terfavorit III BSM Edu Award 2012
- Juara II Lomba Pidato Nasional OJK (2013)
5. Pekerjaan: GURU TIK & Dosen STMIK Muh.
Jakarta
Kembali ke
materi Belajar Menulis di WA Group PGRI, Omjay mengawali materinya dengan live di channel Youtube-nya
dengan link http://youtube.com/wijayalabs
. Dalam materi live tersebut, Omjay menampilkan
sejumlah dokumentasi tentang hari-hari bersejarah dalam hidupnya sebagai guru,
diantaranya pernah jadi narasumber di Berita Satu secara live; bertemu Mendikbud saat itu, Anies Baswedan; merilis buku
berjudul Blogger Ternama, Aku Bangga Jadi Guru Blogger dan Catatan Harian
Seorang Guru Blogger; tak lupa pula ditampilkan sekilas beliau pernah bertemu
bapak presiden Joko Widodo di Istana Negara, Wakil Presiden Jusuf Kalla,
memperoleh beasiswa ke Tiongkok sebagai pengurus PGRI, dan .... kunjungi Youtube Omjay deh.
Selepas live
di Youtube, beliau melanjutkan materinya. Tak lupa mengawalinya dengan ucapan terima kasih kepada kawan-kawan yang
sudah ikut berkumpul di WA Group PGRI dan mengajak untuk meluruskan niat dari
sekarang untuk mulai menulis dan menerbitkan buku. Semua peserta wajib
menyelesaikan bukunya di akhir pertemuan kuliah online dan sudah mulai fokus
untuk mencicil sedikit demi sedikit. Kurikulum materi dan narasumber Omjay sudah
buat di blog https://omjaylabs.wordpress.com/.
Dalam blog
ini, terdapat sejumlah materi inspiratif, yakni Semua Orang Bisa Menjadi Penulis Buku Best Seller,
Belajar Menulis dan
Ngeblog Bersama Omjay, Menulis 3 Alinea (dijelaskan dengan
video Youtube, https://youtu.be/G-FRM8CXCxo
), Belajar Menulis Gratis Lewat WA Group,
https://youtu.be/BYHUERbaQdM (Jangan
lupa klik tanda merah dan Subscribe...hehehe), Membangun Personal Branding, and.....let’s
visit Omjay’s blog .
Di samping
itu kita diajak untuk tamasya ke laman blog https://omjaylabs.wordpress.com/2020/03/05/bisakah-belajar-menulis-di-wa-group/
dan sejumlah laman blog lainnya yang tertuang dalam tulisan ini, yang ilmunya
bisa kita terapkan dalam menulis.
Omjay mengingatkan
bahwa kita akan menghasilkan dua buah buku, pertama buku hasil resume kuliah online dari para nasasumber dan kedua, buku bebas dari apa yang
kita suka dan kuasai, bisa buku fiksi atau buku non fiksi.
Selain itu,
Omjay memberi pesan, “Ikatlah ilmu dengan cara menuliskannya dan posting di
blog agar banyak orang yang membaca karya tulis kita di internet. Materi yang
diberikan oleh para narasumber akan bagus sekali bila dibagikan kepada guru-guru
yang belum sempat mengikuti program belajar menulis gratis dari PGRI. Kita
biasakan berbagi ilmu dan pengalaman dalam bentuk tulisan. Sebaik baik manusia
adalah yang mau belajar dan mengajarkannya.”
Tak lupa
Omjay mengingatkan semua peserta untuk mengisi daftar peserta di http://bit.ly/dafkelasmenulis, dengan
penekanan bahwa peserta yang belum pernah mengisi silahkan mengisi dan buat
peserta yang sudah pernah, tidak perlu mengisi lagi agar tidak double. Kecuali ada kesalahan dalam
pengisian data.
Selanjutnya,
Omjay memberi pesan untuk berkolaborasi dengan kawan-kawan peserta lainnya di WA
Group, berinisiatif untuk menjadi pemimpin dan guru penggerak di wa groupnya
karena kita semua adalah guru penggerak. Kolaborasi artinya kita tak hanya mementingkan
diri sendiri tapi juga mengajak peserta lain yang kesulitan untuk menulis
menjadi terbantu untuk menerbitkan bukunya.
Kurang
banyak membaca membuat tulisan kita kurang berkualitas dan di belajar menulis
inilah kita ditantang untuk berlatih menulis. Kita belajar bersama untuk
menerbitkan buku. Nara sumber yang baik hati telah memberikan semua ilmunya
kepada kita dan disinilah kita perlu meluruskan niat menerbitkan buku.
Sebuah
pertanyaan menarik dari seorang peserta, “jika menulis sebuah buku biasanya ada
bagian daftar pustaka, sementara jika hasil resume
pembelajaran selama kelas online ini
dibukukan, berarti buku yang terbit, tanpa daftar pustaka, apakah boleh? Ataukah
resume harus dilengkapi dengan
buku-buku dari para narasumber?” Omjay menjawab, “Buku-buku dari para narasumber
bisa kita jadikan daftar pustaka dan juga tulisan kawan-kawan peserta yang
bagus dan keren di blog bisa dijadikan daftar pustaka. Itulah mengapa saya
mengajak kawan-kawan untuk saling berkunjung dan berkomentar ke blog peserta
lainnya. Blog walking itu penting
agar kita menemukan gaya menulis diri sendiri. Sebab setiap orang punya gaya
menulis yang berbeda beda.”
Untuk membuat
tulisan menjadi buku, dibutuhkan outline atau kerangka tulisan, termasuk tema.
Terkadang ketika sudah muncul ide menulis ternyata buku-buku sejenis sudah
banyak yang terbit dan penulisnya pun orang-orang hebat, bagaimana menyikapinya
dengan ide sendiri dan tema yang berbeda? Pada poin ini, Omjay berujar, “inilah
yang saya sebut kita harus mampu mengembangkan kreativitas dan imajinasi. Saat
kita menulis, usahakan jangan copy paste
tulisan orang lain. Sehingga apapun yang kita tuliskan menghasilkan informasi
baru bagi pembaca. Buatlah setiap pertemuan kuliah online kita bermakna dan membuat kita menemukan ide segar dalam
menulis. Selain itu Omjay menganjurkan untuk perlu membeli buku karya Akbar
Zainudin dan Buku Menulis Tanpa Ide karya Budiman Hakim. Omjay membari gambaran
bahwa dari resume yang dikirimkan
peserta ke email beliau, ditemuka banyak peserta yang sudah menemukan idenya
dan telah berhasil membuat tulisannya enak dibaca. Seperti tulisan ibu Tere
yang setiap hari bisa mendapatkan 8000 orang netizen berkunjung ke blognya.
Jika kita
seorang guru yang mengajar teknik sepeda motor, apakah memungkinkan kalau menulis
buku materi pembelajaran, tapi sumber materi diambil dari beberapa sumber
(bukan bersumber dari pribadi kita selaku guru)? Apa kata Omjay? Beliau menjawab,
“Sangat memunngkinkan. Orang bijak bilang pengalaman adalah guru yg terbaik.
Cobalah meramu semua bahan bacaan menjadi tulisan yang lebih bermutu dan
mencerahkan pembaca.”
Seorang
peserta kuliah online, Sumarjiyati mengutarakan
pertanyaan historis seperti ini, “Dari awal om nulis di blog, tulisan apa yang
om tulis hingga mengantarkan om menjadi blogger
ternama? Bagaimana menumbuhkan kreatifitas kita sebagai guru om?” Omjay replied,
“Terus terang saya bingung mau menulis apa ketika bikin blog. Hari itu saya
buat blog dan hari itu pula saya meninggalkannya.” Namun saya kemudian
terinspirasi dengan blog pak Agus dan pak Dedi. Dua orang kakak beradik ini
menuntun saya menjadi blogger ternama.
Saya banyak belajar dari blog http://gurukreatif.wordpress.com
dan http://dedidwitagama.wordpress.com.
Akhirnya saya menemukan mantra ajaib menulislah setiap hari dan buktikan apa
yang terjadi. Sebagai guru yang belajar ngeblog,
kita dapat mengunduh bukunya, gratis di http://wijayalabs.wordpress.com.
Pengalaman tidak
menyenangkan selama jadi guru blogger adalah saat tulisan kita diambil orang
lain tanpa mencantumkan nama kita. Menulis di blog adalah cara saya berbagi
ilmu dan pengalaman. Saran Omjay menulislah dari hatimu agar engkau dapat
bertemu pembaca setiamu blog yang anda kelola dan anda akan konsisten menulis
di blog.
Omjay
mengajak para guru untuk memanfaatkan momentum ini, abadikan dalam bentuk
tulisan. Tulisan itu akan menjadi penanda sejarah bahwa kita pernah melakukan
pembelajaran dari rumah dan siswa belajar di rumah. Pembelajaran ini disebut
dengan pembelajaran daring. Ingin menjadi bagian dari penanda sejarah? Baca
tautan ini http://kelaskuonline.id/antologi-penanda-sejarah/.
Terakhir, jika
blog kita belum memiliki domain, agar bisa dibaca oleh banyak orang, maka
solusinya adalah kita kirimkan alamat
blog kita ke media sosial. Misalnya, http://omjaylabs.blogspot.com
dapat dikirimkan ke semua media sosial yang
diikuti oleh Omjay atau http://romadean.blogspot.com
dicantumkan linknya di pesan WA atau status di Facebook, pesan Messanger,
Instagram, Twitter, dll yang penulis gunakan.
Eitss, hampir
lupa, ayo mampir ke blog sahabat kita https://rianiastt.blogspot.com/,
tentang pisang cokelat.....
Yulius Roma Patandean
(Guru di SMAN 5 Tana Toraja, Sulawesi
Selatan)
keren resumenya, dan sdh menemukan gaya bahasanya sendiri, selamat belajar menulis dan menerbitkan buku.
BalasHapusBagus. Sekali
BalasHapus