Rabu, 15 April 2020

MENULIS BUKU DALAM SEMINGGU


KULWAT, Kuliah Lewat WA dibuka oleh founder, bapak Wijaya Kusumah yang lagi-lagi sangat keren dengan panggilannya Om Jay dan dipandu oleh sang moderator, @Mr Bams.
Pemaparan dan diskusi disajikan dalam 2 sesi, yakni 60 menit materi dan 60 menit tanya jawab dengan model chatting atau tulisan di grup.

Yuk, pertama mari berkenalan dengan pak Prof. Eko lewat biografi di bawah ini.


Richardus Eko Indrajit merupakan pakar teknologi yang berbakat. Tak hanya sebagai pakar, narasumber berbagai seminar, ia juga seorang akademisi sekaligus penulis puluhan judul buku dan ratusan jurnal ilmiah yang telah dipublikasikan tingkat nasional maupun internasional.

Lahir di Jakarta, 24 Januari 1969, pria yang akrab disapa Richard ini memulai karir di dunia teknologi sejak duduk di bangku kuliah. Menuntaskan pendidikan di ITS, seolah haus akan ilmu, ia kemudian melanjutkan pendidikan di berbagai macam universitas seperti Harvard University, University of the City of Manyla, Maastricht School of Management, Leicester University, dan London School of Public Relations.
Sekembalinya dari luar negeri, ayah dari tiga anak ini sempat bekerja di sebuah perusahaan multinasional seperti Price Waterhouse, Prosys Bangun Nusantara, Renaissance Indonesia, Jakarta Consulting Group, Soedarpo Informatika Enterprise, dan IndoConsult Utama. Namun, ia lantas memutuskan keluar untuk mendirikan sebuah perusahaan konsultan teknologi informasi independen yang membantu banyak perusahaan baik swasta maupun pemerintahan.
Dia aktif pula membantu pemerintah dalam sejumlah penugasan. Dimulai dari penunjukan sebagai Widya Iswara Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), yang diikuti dengan berperan sebagai Staf Khusus Bidang Teknologi Informasi Sekretaris Jendral Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Staf Khusus Balitbang Departemen Komunikasi dan Informatika, Staf Khusus Bidang Teknologi Informasi Badan Narkotika Nasional, dan Konsultan Ahli Direktorat Teknologi Informasi dan Unit Khusus Manajemen Informasi Bank Indonesia.
Saat ini ditunjuk oleh pemerintah Republik Indonesia untuk menakhodai institusi pengawas internet Indonesia ID-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure) dan menjadi anggota aktif dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Dewan Riset Nasional (DRN), dan Dewan Pendidikan Tinggi (DPT).
Selain aktif sebagai konsultan teknologi informasi, suami dari Elisabeth Dhany Retno Putri ini juga menjadi akademisi di beberapa universitas; Universitas Indonesia, Universitas Katolik Atmajaya, Bina Nusantara University, Curtin University of Technology, Universitas Trisakti, Edith Cowan University, dan IPMI-Monash University. Tak hanya pandai di bidang pendidikan serta profesional, Richard juga pandai dalam organisasi.
Kini, ia menjabat sebagai Presiden Association of Higher Learning Institution in Computing and Information Technology Studies dimana ia memimpin lebih dari 700 universitas dan 1.500 program studi di seluruh Indonesia dan President of International Association of Software Architect.
Seolah tak pernah padam semangatnya, Richard juga telah banyak menelurkan karyanya. Tercatat lebih dari tiga puluh judul buku dan ratusan jurnal yang telah dipublikasikan baik nasional maupun internasional.
Riwayat pendidikan beliau: Leicester University, Inggris; London School of Public Relations, Jakarta; Maastricht School of Management, Belanda; University of the City of Manyla, Filipina; Applied Computer Science Harvard University, Amerika Serikat; Teknik Komputer Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.

Karir beliau hingga kini yakni, Konsultan teknologi informasi; Penulis; Akademisi; Guru besar ilmu komputer ABFI Institute Perbanas.

Ehhh hampir lupa, beliau menikah dengan penyanyi kondang nan cantik, Lisa A. Riyanto.

Kembali ke......chatting-an.

Prof. Eko Indrajit berkisah sedikit tentang asal muasal pertemuan kali ini.

“Beginilah kisahnya sehingga kita bertemu saat ini. Ketika pandemi terjadi, semua harus berkarya dan bekerja dari rumah dan yang penting harus menjaga stamina tubuh agar tidak turun, sehingga tidak mudah terserang oleh virus ini. Saya sudah mengajar semenjak di sekolah dasar, waktu itu saya besar di kota terpencil Dumai di Riau. Mengajar sudah menjadi hobby saya dari kecil, sehingga tidak ada hari tanpa mengajar. Saya mengajar macem-macem dari kecil, mulai dari mengajar sandi-sandi pramuka, cara main sulap kartu, membuat perangkat elektronik, dan lain sebagainya. Akhirnya saya jadi dosen sekaligus konsultan seperti sekarang ini. Mengajar dan berbagai ilmu serta pengalaman sudah menjadi DNA dalam tubuh saya. Pada saat covid-19, saya tidak bisa lagi mengajar secara langsung tatap muka. Kalau saya tidak mengajar, stamina menurun, kalau stamina menurun, saya bisa tertular virus. Maka pada hari ke 5 lockdown di rumah, saya putuskan untuk mengajar via streaming YouTube. Saya ndak perduli ada atau tidak ada yang nonton, yang penting saya ngajar agar semangat. Maka saya buatlah EKOJI CHANNEL di YouTube. Semuanya dimulai pada tanggal 20 Maret 2020. Mengikuti seminar virtual saya gratis, nah kalau mau pesan e-sertifikat, dikenakan biaya tambahan 10,000 rupiah - untuk membayar teman-teman yang membantu administrasi. Terkejutlah saya ketika seminar pertama tersebut yang ikut 600 orang - dan hingga saat ini yang menonton YouTube saya sudah 6,000 orang untuk tema pertama yang namanya DIGITAL MINDSET. Anda silahkan nonton rekamannya di YouTube. Lebih terkejut lagi, untuk satu seminar tersebut, yang pesan sertifikat 1,116 orang.... wuih, tiba-tiba saya dapat 11 juta dalam sehari. Akhirnya mulai tanggal 24 Maret 2020 sampai sekarang, setiap hari jam 8 pagi saya melakukan seminar 1-2 jam di Youtube Streaming untuk siapa saja yang tertarik.”

Maka seketika, terhenyaklah penonton, dan mulailah berjubel mengetik dengan jari-jari.

Dari mana ide seminar di YouTube kemudian mengeluarkan sertifikat ?

"Idenya sederhana. setiap dosen kan harus membuat laporan KUM untuk kenaikan jabatan akademik. Biasanya mereka harus mengikuti seminar dengan bukti sertifikat. Nah, dengan adanya pandemi ini, semua seminar kan dibatalkan. Artinya ada dua. Mereka tidak bisa mendapatkan sertifikat (yang artinya akan kesulitan naik jabatan akademik), dan saya sendiri kehilangan pemasukan. Karena pemasukan saya 70 persen dari seminar, workshop, lokakarya, konsultasi dsb. Semua orang yang ikut itu ternyata 80 persen adalah mereka yang pernah membeli buku-buku yang saya tulis semenjak tahun 1998. Saya menulis buku juga dulu disuruh mahasiswa, karena ada krisis ekonomi 1998, sehingga mahasiswa S2 ndak sanggup beli buku dalam mata uang dolar. Akhirnya buku saya yang pertama terbit adalah RINGKASAN dari 50 buku bahasa Inggris yang saya pinjam di perpustakaan. Untuk meringankan beban mahasiswa yang saya ajar. Judulnya adalah Manajemen Sistem dan Teknologi Informasi. Diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Ternyata buku itu jadi best seller. Akhirnya yang dulu ketagihan mengajar, menjadi ketagihan menulis. Saya dulu spesialis menulis bunga rampai. Setiap ada satu diagram yang menarik perhatian saya, saya jelaskan dalam satu halaman secara ringkas. Sebelum tidur menulis satu halaman, seperti Om Jay sekarang menulis blog. Artinya dalam tiga bulan ada sekitar 100 halaman. sehingga buku bisa diterbitkan. sekarang saya sudah menulis lebih dari 75 buku yang diterbitkan, dan ratusan artikel. Di era milenium, kebanyakan buku dan tulisan saya bagikan secara gratisSilahkan anda download free di mana-mana, seperti di situs academia, di situs eko.id, dan lain-lain."


Selanjutnya, inilah trik jitu, cara menulis buku dalam seminggu dari Prof. Eko Indrajit: Caranya mudah. Kita harus mendisrupsi diri sendiri. Saya langsung saja pada pokok permasalahan ya. Silahkan buka dan subscribe EKOJI CHANNEL. Anda akan melihat beberapa presentasi saya semenjak tanggal 20 Maret 2020 yang lalu. Kemudian pilihlah yang menarik perhatian anda (sesuai yang relatif anda SUKA dan KUASAI). Kemudian saya kasih waktu satu minggu untuk menjawab 6 pertanyaan sederhana mengenai topik yang dibahas, yaitu: 5W1H. Misalnya, judulnya DIGITAL MINDSET. Maka anda menjawab pertanyaan (dalam bentuk tulisan) sebagai berikut:

  1. APA yang dimaksud dengan digital mindset?
  2. MENGAPA digital mindset dibutuhkan?
  3. SIAPA yang harus berubah mindsetnya?
  4. DIMANA digital mindset harus diterapkan?
  5. KAPAN digital mindset diterapkan?
  6. BAGAIMANA cara menerapkannya?

Satu hari tulis satu. Berarti hari keenam sudah jadi. Hari ketujuh kasih ke saya. Anda tidak perlu banyak berfikir, karena semua sudah saya paparkan dalam presentasi. Tinggal anda bahasakan saja sesuai dengan yang anda tangkap. Di hari ketujuh, tulisan akan saya tambah-tambahkan sana-sini. Kemudian saya akan LANGSUNG terbitkan dengan e-ISBN resmi dari perusahaan publikasi saya yang di Yogyakarta, yaitu CV PREINEXUS yang bermitra dengan penerbit lama Graha Ilmu. Anda adalah penulis pertamanya, saya penulis keduanya. Kalau ternyata e-bukunya laku (kita jual di situs EKOJI CHANNEL dengan harga murah meriah, karena yang penting banyak yang beli). Agar menarik, semua royalti jadi milik anda. Kalau ternyata banyak yang laku, kita terbitkan versi kedua dalam bentuk fisik sehingga anda dapat ISBN.
Dan tak lupa sejumlah komentar dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang inspiratif

Enakan mana jadi penulis atau YouTuber? 

Dulu saya jadi penulis karena masih banyak waktu luang. Dan waktu itu kan belum ada internet. Nah sekarang karena waktu saya terbatas, maka saya lakukan kombinasi. Kalau Sabtu-Minggu saya menulis, kalau hari biasa saya jadi Youtuber. Bagi saya, buku dan YouTube adalah MARKETING BROCHURE atau MARKETING TOOLS. Karena orang mengenal kita, baru mereka mengundang kita untuk bicara di acara mereka. Dari situlah saya menghidupi keluarga saya hingga saat ini.

Apa yang menjadi modal utama pak prof. sehingga menjadi kekuatan bagi guru yang mau belajar menulis untuk terus bisa menulis seperti yang prof. lakukan?

Waktu kecil, cita-cita saya sederhana. Saya ingin keliling Indonesia melihat keindahan kota-kotanya, tapi dibayarin orang lain. Setelah saya jadi penulis, tiba-tiba undangan seminar ke sana sini menggila. Akhirnya dari tahun 1998 sampai 2003, saya sudah berkunjung ke 27 provinsi ketika itu.

Kemudian cita-cita berubah. Ingin bisa keliling dunia, dibayarin orang lain. Mulailah saya mengunggah tulisan serta powerpoint (biasanya Powerpoint dalam bahasa Inggris) ke internet. Dan ehhhh... malah ada undangan dari beberapa negara. Jadi motivasi saya adalah ingin keliling dunia gratis dibayarin orang lain... karena ingin melihat berbagai keindahan ciptaan Yang Maha Kuasa.

Sampai saat ini saya sudah hitung, telah mengunjungi 73 negara. Masih lebih dari 100 negara lagi yang saya ingin lihat. Makanya sekarang saya tetap menulis dan jadi YouTuber. Jadi YouTuber baru 3 minggu sebenarnya

Kok bisa ya menulis buku dalam satu minggu...bagi tipsnya pak..

Ndak usah banyak dibaca teorinya. langsung terjun aja langsung sama saya yuk. anda  buka ekoji channel, pilih judul, wa saya pribadi, langsung tulis. seminggu pasti jadi. saya bimbing.
Sekarang adalah momen paling tepat karena banyak waktu yang bisa kita alokasikan.

Apakah boleh kita membuat cerita yang berbeda-beda dalam satu buku? 

Sangat boleh. Nanti judulnya adalah sebagai berikut, misalnya: DIGITAL MINDSET: Dilihat dari Berbagai Perspektif. Ada satu YouTube dimana saya mewawancarai co-foundernya Tokopedia. Menarik untuk dibuat bukunya.
 
Bagaimana cara membagi waktu untuk menulis dengan jadwal bapak yang super sibuk. Apakah meluangkan waktu khusus atau disela-sela kesibukan Bapak untuk menulis?

Jika anda menyenangi yang anda lakukan, pasti waktu dapat anda alokasikan. Sebelum tidur saya terbiasa membuat 3-5 halaman tulisan. Saking terbiasanya, sekarang kalau belum nulis, ndak bisa tidur. Saya ingin meninggalkan legacy untuk anak cucu saya. Sehingga kalau nanti mereka ngecek siapa kakek atau kakek buyutnya, bisa tercatat di Internet. Itulah cara hidup 1000 tahun lagi. hehehe....
 
Saat pandemi ini, semua kegiatan dilakukan secara online, baik sekolah, kuliah bahkan kerja. Saat wabah nanti berakhir, apakah kegiatan ini bisa memungkinkan dimasukkan ke dalam kurikulum, misalnya Senin-Rabu kegiatan tatap muka di sekolah, Kamis- Jumat secara online. Karena secara tidak langsung ada "memaksa" guru dan murid bahwa era digital class memang sudah harus dilakukan

Saya rasa akan ada perubahan besar-besaranan dalam sistem pendidikan kita setelah pandemi ini. Teknologi akan banyak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Saya sudah prediksi ini 15 tahun yang lalu. Tapi tidak menyangka kita belajar e-learning bukan karena memanfaatkan peluang, tapi karena kita mendapatkan masalah pandemi.

Apakah setiap menulis selalu berpatokan pada 5W1H? Urutan 5W1H apakah bebas atau beraturan sesuai contoh dari bapak profesor.

5W1H adalah untuk penulis awal yang ingin belajar menulis. Karena sifatnya deskriptif, tapi sangat filosofis. Setiap isu apapun, secara filsafat, harus bisa dijelaskan dalam 5W1H. Kalau sudah biasa menulis deskriptif, barulah mulai menulis yang sifatnya: eksploratif, komparatif, arguentatif, persuasif, dan lain sebagainya. Kalau isunya COVID-19, saya yakin dengan 5W1H, anda bisa membuat satu buku dalam seminggu. Apalagi ada banyak referensi di internet saat ini. Musuh menulis adalah diri sendiri. Motivasi hanya dapat dibangun dari dalam diri sendiri. Oleh karena itu, sering saya katakan, pilihlah sesuatu yang anda SUKAI dan KUASAI. Kalau sudah terbiasa dengan 5W1H, lainnya menjadi mudah. Itu pengalaman saya.

Kalau saya senang menjadi editor, bagaimana menurut Prof.

Menurut saya editor lebih sulit pekerjaannya dibandingkan dengan penulis. Karena yang diedit tidak sekedar bahasanya, tapi yang penting adalah pesan yang ingin disampaikan ke target audiens tertentu benar-benar tersampaikan secara efektif dan efisien. Jadi selain ilmu bahasa, seorang editor ulung harus memiliki kompetensi psikologis, linguistik, marketing, pedagogik (untuk buku pendidikan), dan komunikasi (pendekatan interdisipliner).

Bapak setiap malam menulis 1 lembar dari diagram yang menarik. Bisakah saya minta salah satu contoh tulisannya ?

Kejutan pertama saya kirim. Sekarang saya kirimkan tiga buku pertama saya, yang dicetak ulang kembali belakangan ini. Silahkan diteliti bahwa ketiga buku ini isinya adalah menjelaskan satu buah gambar/kerangka.

Bagaimana memulai menulis yang baik. Saya selalu tidak percaya diri mau menulis. Biasanya bila ada ide saya tulis lewat medsos tapi tidak terkoordinir sehingga tidak ada jejaknya.

Menulis adalah cara kita menyampaikan buah pikiran lewat tulisan. Jadi bagi saya semua tulisan adalah baik, karena dilakukan dari hati. Anda pasti punya banyak hal yang ingin diceritakan kepada orang lain. Tulis saja apa yang ada di kepala kita. Ndak usah takut. Kualitas menulis itu ditentukan oleh pembacanya. Dan pembaca itu macem-macem. Kalau saya menulis untuk kakek saya, akan beda bahasanya dengan kalau menulis untuk generasi anak-anak saya. Kualitas menulis adalah masalah jam terbang. Lama-lama jadi bagus sendiri.... jaman sekarang, tulisan tidak perlu terkoordinir. Masukin aja ke internet, maka nanti akan terkoordinir sendiri. Karena dalam dunia maya, berlaku data yang unstructured dibandingkan dengan structured

Saya terkesan dengan kata-kata dulu ketagihan mengajar, sekarang ketagihan menulis. Bagaimana cara membangkitkan semangat menulis bagi pemula?

Tulislah bersama orang yang berani menulis. Mau menulis bareng saya? Saya siap menemani, mendampingi, bahkan menerbitkan buku. Bagaimana? Pasti nanti ketagihan deh.....

Bagaimana menjaga kondisi pemikiran agar senantiasa fokus pada apa yang kita akan tuliskan?
 
Supaya fokus, jangan menulis terlampau lama (kecuali anda membuat penelitian atau tulisan dokumenter). Paling lambat 100 hari sudah harus jadi. Karena kalau lama-lama, kita kehilangan fokus, dan ilmu yang mau kita sharing sudah berkembang dan berganti lagi isunya. Makanya saya tawarkan, ayo menulis buku dalam SEMINGGU.... mau menulis dengan saya? Di tahun 2003, saya menulis dengan 20 mahasiwa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, hasilnya adalah 25 buku dalam 6 bulan.

Bagaimana mencari inspirasi yang orisinal tapi menarik suatu karya dan cara menuangkannya dalam tulisan maupun video?

Pilih satu judul yang lagi trend, bahas dari sisi yang tidak pernah terlihat orang lain. Misalnya masalah COVID-19, saya belum pernah melihat orang yang melihat COVID-19 dari sisi peluang. Semua bicara masalah ancaman, kesedihan, ketakutan, dan lainnya. Anak-anak jaman sekarang bilang: ANTI MAINSTREAM.

Bagi penulis pemula, bagaimana tulisan kita bisa diterbitkan?

Menerbitkan buku sekarang tidak kayak dulu. Dulu kita yang butuh penerbit. Sekarang penerbit yang butuh kita, karena saingan mereka adalah internet. Jadi ndak usah takut, anda buat buku, tawarkan ke semua penerbit. Kalau ndak ada yang mau, saya yang terbitkan. Syarat terbit di tempat saya sederhana. Semua tulisan anda masukan ke cek plagiarisme. Sejauh 80 persen orisinal, langsung saya terbitkan.

Tentang bunga rampai.....misalnya saya ada ide, saya ambil judul  Bungai Rampai Yang Terberai " itu nanti isinya kumpulan cerpen...kumpulan puisi..kumpulan syair dan pantun...kumpulan esai..dari coretan-coretan saya yang masih terberai di buku catatan sejak SMA dulu....apakah bisa dijadikan satu buku dengan judul " Bunga Rampai Yang Terberai"?
 
Sepuluh buku dulu ya....kalau ingin mengumpulkan bunga rampai karya-karya orang lain, anda harus minta persetujuan masing-masing mereka. Kecuali anda membahasakan ulang dan menyetir bahwa itu diambil dari karya mereka.

Menarik diperhatikan setiap paragraf yang prof tuliskan. Kenapa selalu diawali dengan pagar dan huruf. Apakah ini salah satu trik untuk dapat menulis buku dengan mudah. 

Untuk memastikan anda tidak kehilangan urutan pembicaraan. Dan bisa merefer pada point saya nomor berapa. Hal ini biasa dilakukan Gunawan Mohanmad dulu waktu membuat kultwit (kuliah twitter).

Saya peserta seminar online YouTube. Bagaimana cara mendapatkan materinya?

Terima kasih sudah setia menjadi peserta YouTube saya. Sekarang semua materi dapat didownload secara gratis dan mudah di http://ekojichannel.id.  Pilih seminarnya, klik SHOW MORE pada poster dimaksud.
 
Saya belum paham dan masih awam tenang YouTube, kok YouTuber bisa dapat uang? Bagaimana prosesnya?

Ada cara langsung ada cara tidak langsung. Cara langsung adalah seperti saya. Silahkan ikut gratis. Yang mau e-sertifikat, pesan dan bayar 10,000 ke saya. Nah, kalau ada 1,000 orang yang pesan, kan saya dapat 10 juta? Sama dengan WA sekarang, kalau anda mau dapat sertifikat dari saya yang ditandatangani saya dan Om Jay, silahkan pesan ke Om Jay. Nanti 40 persen untuk saya, 40 persen untuk Om Jay, dan 20 persen untuk mas Bambang....hehehehe.... Cara lainnya adalah, gara-gara saya streaming YouTube, hingga hari ini sudah ada pesanan saya streaming ke perusahaan mereka langsung. Saya sudah dapat 10 pesanan. Mereka bayar langsung ke saya. Cara tambahan lainnya adalah, apply adsense ditaruh di YouTube channel anda. Nanti setiap lagi ada sponsor, maka sebagian akan masuk ke pundi2 kita.

Seminggu jadi satu buku? Apakah ada target jumlah halaman? Karena banyak orang tahu prinsip 5W1H tapi sulit mengembangkan hingga menjadi berlembar-lembar bahkan bisa jadi satu buku.

Bisa. Caranya kita mendisrupsi diri sendiri. Anggap saja kalau dalam seminggu buku tidak jadi, kita dipecat oleh organisasi tempat kita bekerja. Pasti itu buku pasti jadi. Nah, cara lain dibalik. Kalau anda saya kasih waktu seminggu untuk membuat 25 halaman saja mengenai 5WH dan TIDAK BOLEH LEBIH, maka anda akan cenderung berfikir fokus dan menulis yang penting-penting saja.

Adakah aturan tata cara penulisan, format kertas, huruf, dll. 

Tidak ada. Semua tergantung anda dan saya. Kalau anda tertarik, pilih satu judul. Saya kasih struktur bukunya, dan kita menulis. Minggu depan kita sharing di WA ini. Siap menerima tantangan ini? No worry, selama seminggu ini saya bimbing anda secara pribadi via WA. Berikut saya kasih buku yang saya buat dalam 3 hari dan laku keras dahulu………………………………………

Bagaimana caranya supaya kita benar benar bisa fokus dalam menulis sehingga kita dapat menyelesaikan tulisan dengan cepat...soalnya kita juga bekerja. 

Seperti saya sampaikan dahulu, pilih satu judul. Kemudian ceritakan secara 5W1H di hari Sabtu dan Minggu. Feeling saya, bisa selesai antara 25-30 halaman. Sisa waktunya 5 hari di hari kerja untuk tambah kurangi. Jangan mulai dari hari Senin, pasti ndak jadi-jadi. Saya selalu memulainya dari Jumat malam, karena Sabtu dan Minggu ada waktu luang lebih banyak.

Jika menulis di blog berbahan dari ekoji channel atau sumber lain nantinya, apakah harus selalu dicantumkan sebagai referensi?

Khusus untuk saya, ilmu saya adalah open source. Siapa aja boleh menikmatinya. Namun agar anda terbiasa, pakailah istilah Attribution - artinya secara langsung atau tidak langsung anda Mention dari mana ide tulisan diambil. Memang etikanya begitu... agar nanti jika anda sudah punya ide orisinil, orang juga akan melakukan hal yang sama terhadap tulisan saya. Dulu kita sering dinasehati ayah ibu: "kata nenek.... atau kata kakek" ... nah itu adalah contoh atribusi yang sederhana.

Bagaimanakah konsep literasi digital yang sesuai dengan negara kita,  karena banyak informasi yang luar biasa banyak dan orang cenderung percaya dengan semua informasi tersebut.  Bagaimana mengatasi jika dikaitkan dengan digital mindset?  

Thats a good point. Judul bukunya adalah LITERASI DIGITAL ALA NUSANTARA. Penulisya adalah anda dan saya. Kita tulis mulai besok dalam seminggu? Bekalnya cuman niat dan internet.

Saya 8 tahun baru bisa menyelesaikan 1 novel. Mohon beri semangatnya, Prof.  Sekarang lagi semangat menulis lagi, ada trik khusus apa agar tidak buntu cari sambungan ide? Ada seminar tentang menulis kapan lagi, ya, Prof?

Anda hebat. Saya mau nulis novel aja belum sempat-sempat. Agar tidak buntu, ketika ide muncul, dan sedang menggebu-gebu, tulislah sampai tuntas. Saya terkadang kalau lagi IN, bisa ndak mandi atau makan. Takut kehilangan ide, gagasan, dan semangat. Kayak waktu jaman pacaran dulu deh... kalau lagi mood kan tidak ada yang bisa menghalangi. Makan tak enak, tidur tak nyenyak, karena cinta.

Maaf bagaimana  Prof  bagi waktu  antara menulis dengan pekerjaan sehari-hari.  Apalagi banyak tugas sampingan yang harus segera diselesaikan.  Belum dengan pekerjaan di rumah tangga. Kalau saya sebagai ibu RT yang harus menyiapkan segala sesuatu  di rumah/ dalam pertemuan-pertemuan , Panitia lomba di dinas kota,  Kecamatan dll.  Terkadang sampai bingung mana yang harus diselesaikan dulu.  Kalau kita sudah memberikan skala prioritas.  Bisa menulis buku secepat itu. Keinginginan ada tapi terbentur kegiatan lain. Mohon pencerahan.

Jangan waktu mengatur kita, kita yang harus mengatur waktu. Paling tidak alokasikan hari Sabtu dan Minggu seharian. Bikin kontrak tak tertulis dengan suami/istri dan anak-anak.... buatlah menulis sebagai sesuati yang PENTING dan GENTING, sehingga harus segera dikerjakan... itu namanya prioritas.

Pak Prof, bila anda menilai baik tidaknya sebuah buku apa yang pak prof jadikan tolak ukurnya? 

Sederhana, kepuasan pembaca. Karena pembaca yang puas, akan merefer ke orang lain. Akibatnya buku habis dibeli. Dan dicetak lagi... intinya setiap buku punya target audiens yang ingin diraih. Selagi mereka merasa mendapatkan sesuatu, berarti buku tersebut baik adanya.... (secara etika manfaat yang dirasa adalah yang baik-baik, bukan dalam hal buruk).

Saya sudah mampir di YouTube bapak, saya tertarik ketika melihat judul strategi membangun ekosistem e learning, bolehkah dijelaskan sedikit tentang judul tadi?

Cara membangun ekosistem di organisasi yang ingin menerapkan e-learning. Karena di dalam ekosistem ada banyak komponen yang harus dipersiapkan komponen tersebut. Seperti apa jenisnya? Silahkan tonton secara lengkap... dan jangan lupa, subscribe, like, share... dan bunyikan loncengnya.

Menurut prediksi prof arah pembelajaran masa depan yang sesuai dengan kultur masyarakat Indonesia yang maaf kurang suka membaca seperti apa?

Semua akan lari ke blended learning, dimana antara model pembelajaran formal, nonformal, dan informal akan menjadi satu - yang difasilitas dengan teknologi informasi.

Saya baru buka dan baca daftar isi saja sudah yakin ini bukan sembarang waktu yang di gunakan, pengetahuan, baca dan merangkai tulisan..saat ini saya hanya bisa bilang super sekali..bisakah saya menulis seperti anda prof.

Anda bisa menulis jauh lebih baik dari saya. Soalnya anda ada yang mengajari dan ada yang mau mendampingi. Saya dulu harus belajar dan jatuh bangun sendiri. Pepatah mengatakan: ala bisa, karena biasa. Tak kenal, maka tak sayang. Menulis adalah masalah jam terbang. Semakin anda sering terbang, akan semakin mulus take off terbang, dan landingnya.... ayo menulis bersama saya. Anda penulis pertama, saya penulis kedua.

Dan…..kriiiiiiiingggggg……..Mr. Bams…. Membunyikan alarma…..Waktu tinggal 15 menit, pertanyaan masih antri. Apakah Prof berkenan saya kirim japri aja, Untuk sisa pertanyaannya

Sebelum pak Prof menuju peraduannya, ada titipan yang manarik... let's check it out!
  • Ini sedikit hiburan selingan untuk anda https://www.youtube.com/watch?v=7up_GtynnXs
  • https://www.youtube.com/watch?v=sjS8V_6um44
  • Terima kasih semuanya. Anda sudah punya nomor telepon saya. Seperti kata Om Jay, tulis aja dan buktikan apa yang terjadi. Saya menunggu yang tertarik membuat ringkasan yang saya katakan di YouTube channel.... kita menulis berdua, dan saya langsung terbitkan.... ciao.... salam sehat untuk semuanya. Terima kasih moderator dan Om Jay. Sukses semua untuk anda..... I am login out....
  • Ini lagu karangan saya terakhir dinyanyikan rame-rame oleh keluarga besar saya .... https://www.youtube.com/watch?v=U8fad5ZM5OE&t=5s 
  • Tepuk tangan juga untuk semua pertanyaan anda.... e-plok e-plok e-plok... (tepuk tangan virtual)

Waduh… Ada yang punya remason ndak? pegel juga nih ngetiknya.......demikian kata pak Prof. Eko Indrajit……hehehehe

Salam,













Yulius Roma Patandean
SMAN 5 Tana Toraja

Share:

1 komentar:

Promo Buku

Promo Buku
Bisa pesan langsung ke Penerbit ANDI Offset atau lewat Penulis (Klik Gambar).

Personal Contact Information

E-mail: romapatandean@gmail.com
HP: 081355632823

About Me

Foto saya
Be proud of the imperfection. It is the true guide to the ultimate welfare of the soul.

YouTube Roma Patandean

Blog Archive

Followers

Visitors

Free counters!

Update COVID-19 di Indonesia