Semua
orang memiliki kesibukan masing-masing. Dimanapun orang berada pasti ada
kesibukan. Kita manusia itu adalah subjek. Subjek tanpa kerja hanyalah entitas
yang mati tanpa makna kontekstualitas. Tidak ada gunanya orang yang tidak bisa
melakukan apapun. Kesibukan bukanlah sebuah alasan untuk tidak menghasilkan
sebuah karya.
Kita
harus mengatur kesibukan, menyiasati hidup bersama kesibukan. Jika sikap kita
positif, akan menghasilkan aksi yang positif. Sehingga jika sikap kita negatif
terhadap kesibukan, pasti akan menghasilkan aksi yang negatif pula, dan tidak
terjadi apa-apa. Kesibukan memang harus bersama kita, dan kita tidak boleh menyerah pada kesibukan,
jadi perlu kita menyikapi kesibukan dengan memanagenya sehingga kita tetap bisa
melakukan kegiatan lainnya. Kalau kita sudah menyikapinya dengan positif, maka
kita akan bisa melakukan kegiatan menulis. Pada saatnya kita bisa menikmati
kesibukan itu. Penulis sejati akan mencurahkan daya dan pikirannya untuk
menghasilkan tulisan. Andaikata ia tidak sedang
menulis, ia pastinya sedang memikirkan tentang apa yang ia akan tulis.
Ada waktu istimewa yang dipilihnya, yang paling nyaman untuk larut dalam
menulis. Ia tidak membiarkan satu haripun tanpa menulis. Menulis sama wajibnya
dengan membaca. Ini perlu diingat untuk menguatkan diri kita untuk menjalani
tiap kesibukan.
Mengapa kita harus menulis?
Ketika
kita bicara, kata-katamu hanya melintas sesaat, tapi ketika engkau menulis
kata-katamu akan menggema hingga berabad-abad. Apa yang kita katakan akan
musnah kalau tidak dituliskan. Pramoedya Ananta Toer: Orang boleh pandai setinggi
langit, tapi selama ia tidak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat dan
dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Menurut Budi Dharma,
penulis itu memiliki kedudukan yang mulia, begitu seorang pengarang mati,
tugasnya sebagai pengarang tidak bisa diambil alih oleh orang lain. Sebaliknya
jika pemegang jabatan mati, dalam waktu singkat ia sudah ada penggantinya. Betapa
pentingnya alasan untuk kita menulis untuk sesuatu yang memang perlu
diperjuangkan.
Mendidik Diri Menulis
Dalam
konteks menulis di tengah kesibukan, kita harus menguatkan didikan diri untuk
menulis. Dalam hal ini bukan mendidik orang lain, tapi perlu mendidik diri
sendiri. Menulis tidak hanya bisa diajarkan pada orang lain. Kita harus bisa
mendidik diri agar kita tahu bahwa ada tugas yang harus diselesaikan. Mendidik
diri bukan hanya membuat kita kompeten di dalam menulis, melainkan juga berani
menegakkan prinsip rewards and punishment, ada hadiah dan hukuman. Menulis
tidak disiplin menggunakan waktu, maka perlu ada punishment. Misalnya
hukumannya membaca untuk diri sendiri. Sebaliknya jika melampaui target,
seperti mampu menyelesaikan tulisan buku lebih cepat dari waktu yang
ditentukan, maka kita perlu memberikan hadiah buat diri kita, seperti liburan,
jalan-jalan, dsbnya. Mendidik diri itu sangat perlu, penting untuk diterapkan,
jangan hanya bisa mendidik orang lain, tapi penting mendidik diri sendiri.
Menulis itu berkomunikasi
Menulis
itu berkomunikasi, bukan hanya berekspresi. Berekspresi hanya sebatas
menyatakan saja. Kalau kita berkomunikasi, berarti kita berhadapan dengan orang
yang kita ajak berkomunikasi. Kalau seorang penulis berarti komunikasinya pada
membaca. Plato mengatakan, when wiseman
speak because they have something to say, fools because they have to say something.
Orang bijak bicara karena mereka punya sesuatu untuk disampaikan atau
dikatakan, orang bodoh bicara karena harus menyatakan sesuatu. Artinya orang
bijak bisa saja diam dan dia kan bicara ketika ada sesuatu yang penting untuk
disampaikan, sementara orang bodoh bicara sesuatu yang tidak penting, omong
kosong. Jadi kita menulis karena ada sesuatu yang kita sampaikan seperti
pengalaman, perasaan, gagasan, dsbnya. Kita dan membaca itu harus dibayangkan
bahwa kita ada dalam sebuah forum saling berhadapan. Karena itu ada sudut
pandang yang kita gunakan, seperti saudara, pembaca, anda, kita sekalian,
dstnya. Jadi jangan sampai kita salah posisi dalam menulis.
Materi Tulisan
Materi
tulisan harus selaras dengan kebutuhan pembaca. Menulislah yang dibutuhkan pembaca.
Jangan menulis sesuka hati. Harus memperkirakan apa yang sejatinya dibutuhkan
pembaca.
Mengorganisasikan tulisan
Tulisan
harus terorganisir, enak dilihat, enak dibaca, jangan sampai satu halaman hanya
terdiri atas satu paragraf. Itu membuat orang jenuh bahkan sakit kepala
membaca. Harus diatur dengan benar hubungan antar kata-kata, hubungan antar
kalimat dalam paragraf, hubungan paragraf antar paragraf, dstnya supaya pembaca
tertarik dan mengikuti penjelasan dalam buku hingga tuntas.
Bahasa dalam tulisan
Bahasa
komunikatif sesuai dengan genre tulisan. Kalau tulisan ilmiah menggunakan
bahasa ilmiah. Jika tulisan ditujukan untuk pembaca umum, maka bahasanya semi
ilmiah atau dalam bentuk tulisan populer (monograf). Tulisan populer sifatnya
menyapa masyarakat. Atau jika ingin menyampaikan pesan harus menggunakan bahasa
yang enak dibaca dan mudah dipahami.
Nah, ada
17 strategi yang bisa diterapkan dalam menulis di tengah kesibukan. Strategi
ini tertuang dalam buku terbaru karya Moch. Khoiri Sapa Ora Sibuk, Menulis Dalam Kesibukan,
yaitu:
– Tetapkan
niat menulis.
Niat dan keyakinan akan menjadi daya
dorong ketika kita belum bangkit dan menjadi daya tahan ketika ada godaan.
Ketika kemalasan datang, maka niat akan mendorong untuk menulis. Godaan untuk
melakukan hal-hal lain yang kurang berguna, seperti menonton infotainment, akan
didorong oleh niat. Niat harus kuat. Niat terbagi atas dua ada yang umum dan
filosofis, misalnya menulis untuk beramal dan mencerdaskan bangsa. Dan niat
yang kedua menulis untuk menghasilkan uang, untuk tambahan penghasilan, untuk
dokumen naik pangkat.
– Rajinlah
membaca
Membaca seperti sedang melihat masa
lalu dan masa depan. Membaca itu biasanya mendahului menulis, pemicu menulis
selalu digedor membaca. Ketika kita membaca buku-buku yang bagus, maka suatu
saat buku yang bagus akan keluar dari diri kita. Sumber inspirasi yang
memperkaya wawasan kita terdapat pada asumsi-asumsi, kutipan-kutipan yang
terdpat pada buku-buku yang bagus dan berkualitas.
– Gunakan
alat perekam gagasan
Kita sehari-hari bepergian jangan lua
merekam hal-hal yang menarik dengan kamera. Selebihnya siapkan catatan kecil.
Kemanapun kita pergi, selalu ada materi dan sumber inspirasi yang bisa kita
abadikan yang nantinya bisa dituliskan dan memperkaya tulisan kita. Prinsipnya
adalah kita harus membuka pikiran pada segala masukan. Max Roberts mengatakan; Human mind is like an umbrella. It functions
best when opened. Pikiran kita seperti payung yang berfungsi dengan baik
ketika terbuka. Tersedianya alat perekam akan membantu kita untuk
mendokumentasikan banyak hal di sekeliling kita sebagai sumber ide.
– Kobarkan
inspirasi menulis
Inspirasi adalah pengetahuan awal yang
dimiliki oleh seseorang. Ilham atau sesuatu yang membuat kita memunculkan ide
yang paling bagus. Inspirasi tumbuh dan berkembang berkat kekayaan pengetahuan
dan sebuah pemicu. Kayanya pengetahuan dan adanya pemicu akan menghadirkan
sebuah inspirasi. Jangan menunggu inspirasi, karena seorang penulis tidak
pernah menunggu inspirasi.
– Tentukan
waktu utama
Menentukan waktu utama menulis, apakah
pagi hari, sore atau malam. Artinya kita bisa mengalokasikan waktu. Waktu utama
menulis tidak boleh berbenturan dengan waktu kerja, harus di luar jam kerja.
Selanjutnya kita harus merasa nyaman saat menulis dengan pilihan waktu yang
kita tentukan. Pegang komitmen untuk disiplin terhadap waktu yang ditentukan.
Sehingga membangun visi fisiologis, membiasakan diri kita.
– Bagi
pemula, menulislah dengan bebas
Membiasakan diri dengan menulis bebas,
menulis spontan, free writing, menulis
tanpa takut terhadap aturan-aturan menulis. Curhat dalam menulis, menggunakan
bahasa tutur, saya dan aku. Orang yang menulis bebas sebenarnya sedang
memaksimalkan kerja otak kanan dan meminimalkan kerja otak kiri. Otak kanan
spontan, penuh kebebasan dan tanpa atuan. Otak kiri menuntut kerja teratur,
sistematis dan penuh pertimbangan.
– Menulis
di dalam hati
Di manapun kita berada kita bisa
memikirkan apa yang akan kita tulis. Jangan melewatkan ketika ada ide. Langsung
proses dalam pikiran.
– Menulis
di waktu utama
Menulis
di waktu yang telah diprioritaskan. Bisa dibantu dengan menyediakan waktu
luang. Artinya menetapkan waktu menulis itu sangat penting.
– Menulis
yang dialami.
Tulisan yang bersumber dari catatan
perjalanan, entah itu berkemah, jalan-jalan, dll.
– Menulis yang dirasakan
Kita bisa memanfaatkan kekuatan
perasaan yang kita tuangkan dalam tulisan.
– Menulis selaras minat atau pekerjaan
Menuliskan tulisan terkait pekerjaan
yang dijalani. Semua orang punya pengalaman menarik dalam pekerjaan.
– Menulis dengan riang
Menulis dengan perasaan bahagia.
Seseorang tidak akan pernah menyelesaikan sesuatu jika ia tidak bahagia.
– Menulis yang banyak
Menulis satu dua tiga halaman tiap
hari. Kuantitas bisa menghasilkan kualitas.
– Read better and write faster
Pintar membaca dan menulis dengan lebih
cepat. Misalkan menulis biasanya 3 jam untuk satu artikel maka biasakan selesai
satu jam.
– Membuat motto yang dahsyat
Sebagai pemberi semangat melakukan
sesuatu.
– Menulis dengan doa
Setiap kita mau menulis, jangan lupa
berdoa.
17 Strategi Menulis dalam Kesibukan bisa diambil yang relevan dengan kebutuhan diri sendiri. Tidak harus dipraktekkan semuanya. Sesuaikan dengan kemampuan. Diupayakan ada rasa sensitif dalam diri kita menangkap ide-ide untuk tulisan.
Tips
yang paling cocok buat kita yang selalu kesulitan untuk bisa menulis dalam
kesibukan adalah Ketika kita sangat sibuk, jangan lupa mencatat poin-poin
penting, menyiapkan alat perekam, disertai niat untuk menuliskan apa yang telah
dicatat. Harus selalu dicoba, melatih diri dan telaten, sehingga bisa
mengembangkan artikel untuk jadi tulisan.
Waktu
untuk seorang penulis pemula untuk terampil menulis bisa bervariasi, tergantung
pada niat dan ketelatenan. Tiap hari menulis dengan tekun. Jangan kalah dengan
kesibukan sendiri.
Menulis
dalam hati sama dengan menulis dalam kertas yang dipindahkan dalam ingatan.
Direkam dalam pikiran. Ketika sampai di rumah segera direalisasikan dalam
tulisan. Dilatih dan lama-lama akan banyak.
Mendasari
diri dengan komitmen membaca dan menulis itu wajib. Kalau ada yang dibaca
berarti harus ada yang ditulis. Jadikan menulis itu kewajiban. Menyiapkan waktu
khusus untuk menulis. Anggaplah tidak menulis itu sebagai sebuah utang tiap
hari.
Waktu
harus dikelola dengan baik. Kekuatan fisik, mental dan semangat berbeda bagi
tiap orang. Minimal siapkan jadwal dan membuat skala prioritas tiap hari. Artinya
pengelolaan diri sendiri terhadap kesibukan.
Cara
mengelola ide dan gagasan harus konsisten. Sudah punya rancangan apa yang
mau ditulis. Konsisten pada rancangan. Jika ada ide baru muncul, segera catat
di tempat lain. Jangan tinggalkan ide yang utama yang harus diselesaikan. Ide
yang mampir jadikan sebagai tambahan dalam tulisan. Jangan membiasakan diganggu
oleh ide baru yang muncul.
Sempatkan
menulis, jika ada ide yang mampir di pikiran, berpikir cepat dan mencatat
poin-poin. Ketika tiba di suatu tempat, tuangkan di kertas, supaya ada paparan
ide yang jelas. Hal ini untuk membantu pikiran kita bekerja. Menulis adalah
berpikir di atas kertas. Banyak ide itu tidak masalah, tinggal dikelola dan
ditindaklanjuti.
Terus
menulis dan dituntaskan. Teruskan saja tulisan hingga cukup banyak, nantinya
bisa diminta penulis senior untuk mereview
dan membacanya. Fiksi dan nonfiksi tidak masalah. Cerpen dan novel tidak
selamanya imajinasi, bisa juga memuat fakta.
Pantas
tidaknya tulisan, tidak perlu diperhatikan, diabaikan saja. Perlu diingat,
belum tentu pengkritik itu mampu menulis. Anggaplah pengkritik angin lalu.
Lebih baik melakukan sesuatu yang salah dari pada tidak pernah melakukan
apapun. Terus saja berkarya.
Menulis
biografi orang tidak seperti curhat, tapi menggunakan sudut pandang yang ketiga,
menggunakan kata ‘dia’, karena menulis tentang seseorang, harus didukung
data-data yang bagus, hasil wawancara, bertanya pada keluarga, teman supaya
kaya ide dan informasi sehingga biografinya kaya. Autobiografi itu tentang diri
sendiri, bercerita dengan kata ‘saya’.
Jika
perasaan menulis hilang maka perlu, recall,
memanggil ulang memori-memori yang hilang. Memanggil kembali ingatan yang
hilang. Jika perlu merenung, agar kondisi yang hilang bisa muncul kembali.
Kemampuan membangkitkan memori
memerlukan keahlian tersendiri.
Menulis
harus mengatasi diri-sendiri, mengelola pikiran dan bersikaplah seperti orang
bodoh yang sedang belajar, selalu siap menjadi orang yang banyak belajar, siap
merendah, rendah hati dan menghindari kesombongan. Menulis itu sama artinya
kita dalam proses belajar. Letupan-letupan ide yang memperkaya pikiran itu
harus ditemukan dan dituangkan poinnya dalam catatan-catatan kecil.
Setiap
masalah bisa dituliskan setiap saat, apapun jenis idenya silahkan dituliskan
pada waktu yang telah disiapkan, ada waktu utama ada waktu luang. Menulis itu
berpikir tentang apa dan bagaimana menulis.
Menulis
banyak artinya, jangan membuat target yang tidak sesuai dengan kemampuan.
Gunakan strategi yang sesuai dengan kemampuan pribadi.
Kiat
mengorganisasikan kata-kata agar tulisan enak dibaca adalah lewat latihan,
menata kalimat. Menulis itu keterampilan, membutuhkan writing skill, keterampilan itu akan menjadi mahir ketika
dipraktekkan dan dilatih. Lama kelamaan akan menjadi baik. Tulisan itu
merupakan komunikasi yang ringan dan enak. Gunakan bahasa yang bisa dipahami
banyak orang. Menulis itu ada dukungan antar kalimat dan antar paragraf. Hal ini
butuh latihan dan praktik sepanjang waktu. Saat dilatih kita akan menemukan
diri kita sendiri dalam menulis.
Kesimpulan
Kesibukan
memang selalu ada. Namun, penting menyiasati kesibukan sehingga kita bisa
menunaikan tugas kita menulis. Menulis dalam kesibukan harus dimaknai sebagai
sebuah kewajiban. Memiliki niat yang kuat, komitmen, mendisiplinkan diri, memiliki
semangat agar memiliki kekuatan, memilih waktu yang tepat agar mampu melakoni dan menuntaskan tulisan.
https://youtu.be/T2yDORVEg4s
BalasHapusDibutuhkan komitmen yg kuat untuk dapay menulis dalam kesibukan
BalasHapusKreen pak....semangat.
Mantul....
BalasHapuswow...keren banget .
BalasHapusLuar biasa keren pak. Mampir cakinin.blogspot.com
BalasHapusMantaaapp
BalasHapusSuper Sekali lanjuut
BalasHapus