Rabu, 20 Mei 2020

TUNDA "JALAN-JALAN" KE BBK


Dua hal ini bisa menjadi pertimbangan untuk menunda perjalanan ke Bandara Buntu Kunik.


Bandara Buntu Kunik memang di konsep sebagai Bandara Wisata setelah jadi (selesai dikerjakan) bukan saat sedang dalam proses pengerjaan.

Pemandangan Alam di Sekitar Kawasan Bandara memang sangat indah ( terbentuk secara Alami) namun keindahan semacam itu banyak dijumpai di tempat lain, yang membedakan adalah dengan hadirnya pembangunan jalan masuk dan runway pesawat (Aspal) sehingga menciptakan satu ornamen alam yang baru yang menghasilkan kolaborasi keindahan yang tidak dijumpai ditempat lain (Sehingga faktor Aspal turut ambil peran didalamnya).

Pembangunan Bandara masih belum selesai 100%, masih banyak ornamen pendukung yang sedang dikebut pembangunannya agar terbangun Bandara dengan konsep wisata yang akan menjadi kebanggaan kita semua.

Oleh sebab itu nafsu untuk berwisata agar segera ditunda dulu sampai pembangunan benar-benar rampung apalagi ditengah Pandemi Covid-19.

Dua hal yang menjadi pertimbangan untuk menunda perjalanan ke Bandara Buntu Kunik yang dimaksud yakni:
  1. Keindahan Bandara saat ini (belum rampung), tidak hanya mengundang rasa penasaran Warga Toraja tapi juga warga dari Kabupaten tetangga (Enrekang), sehingga setiap pagi ada banyak kendaraan roda dua yg melintas di perbatasan salubarani dengan tujuan Bandara, kerumun masyarakat dari dua wilayah (Toraja dan Enrekang) bisa membuat penularan Virus berlangsung cepat apalagi di Enrekang saat ini ada 6 Pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
  2. Bandara dengan konsep wisata tentu menjadi kebanggaan kita semua, namun kebanggaan itu harus ditunjukkan dengan memberi ruang seluas - luasnya bagi pihak pekerja Bandara untuk bekerja menyelesaikan pembangunan Bandara, karena berkerumun di Bandara (Manusia dan kendaraan) sangat menghalangi kegiatan pekerjaan terutama mobilitas kendaraan angkutan serta berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Ini adalah jawaban untuk mempertegas pentingnya menjaga Bandara Buntu Kunik dan menjada diri. Pemikiran tentang "Menikmati Aspal" mungkin tak seluas rasa ego yang pengunjung bandara tunjukkan.

Namun satu hal yang harus diketahui, di tengah pandemi saat ini kita sedang berjuang menghadapi dua hal yaitu Covid-19 dan Kebodohan.

Salam.


Narasi: Arsyad Parende
Foto: Kiriman Netizen

Share:

1 komentar:

Promo Buku

Promo Buku
Bisa pesan langsung ke Penerbit ANDI Offset atau lewat Penulis (Klik Gambar).

Personal Contact Information

E-mail: romapatandean@gmail.com
HP: 081355632823

About Me

Foto saya
Be proud of the imperfection. It is the true guide to the ultimate welfare of the soul.

YouTube Roma Patandean

Blog Archive

Followers

Visitors

Free counters!

Update COVID-19 di Indonesia