Selasa, 19 Mei 2020

Kiat Menciptakan Pola belajar Efektif dari Rumah di masa Darurat

Saat belajar di rumah harusnya guru dan siswa sama-sama menyenangkan. Seperti istilah di sini senang di sana senang. Inilah inti dari pola pembelajaran efektif yang seharusnya terjadi di rumah, baik di rumah guru, maupun di rumah siswa. Bagaimana pembelajaran itu bisa terjadi? Pertama, karena akses internetnya lancar, kalau akses internetnya tidak lancar maka pembelajaran menjadi tidak menyenangkan, tapi menegangkan. Omjay punya pengalaman dengan anaknya, ketika internet di rumah mati, tiba-tiba anaknya tidak bisa berkomunikasi dari rumah, yang mengakibatkan pembelajaran yang awalnya menyenangkan menjadi menegangkan. Menurut KBBI, pola adalah suatu  sistim kerja atau cara kerja sesuatu; sementara menurut kamus Antropologi, pola adalah rangkaian unsur-unsur yang sudah mantap mengenai suatu gejala dan dapat dipakai sebagai contoh dalam menggambar atau untuk mendeskripsikan gejala itu sendiri.

Menciptakan adalah membuat sesuatu yang baru dari belum ada menjadi ada. Dari sesuatu yang benar-benar tercipta karena kondisi yang dibuat oleh guru itu sendiri sesuai dengan teknologi yang ada.

Belajar adalah suatu proses perubahan kepribadian seseorang, di mana perubahan tersebut dalam bentuk peningkatan perilaku. Seperti, peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya pikir, pemahaman, sikap, dan berbagai kemampuan lainnya.

Efektif bisa diartikan sebagai sesuatu yang dapat mencapai tujuan maksimal yang diharapkan. Pengertian efektif adalah merupakan suatu usaha yang dilakukan secara maksimal, sesuai yang diharapkan. Selain itu efektif juga bisa diartikan sebagai salah satu harapan yang tidak pernah lelah sebelum harapan yang diinginkan belum tercapai.

Rumah dapat diartikan sebagai salah satu rumah yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah yang nyaman dapat memberikan kenyamanan bagi yang menempati rumah tersebut. Seperti ungkapan yang mengatakan: RUMAHKU SURGAKU.

Berdasarkan defenisi di atas, pola belajar efektif dari rumah dapat diartikan sebagai suatu susunan kegiatan yang dapat digunakan untuk melakukan perubahan tingkah laku yang maksimal dari suatu tempat yang nyaman agar dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Pembelajaran harus menyenangkan semuanya, yakni guru dan siswa.

Dengan demikian, peserta didik yang melakukan pol pembelajaran efektif dari rumah adpat membuat rencana kegiatan belajar dengan membuat perencanaan, penjadwalan yang berlangsung secara terus-menerus di dalam rumah. Jadwal ini harus diikuti secara konsisten, disiplin dan terjadwal. Rumah sebagai tempat tinggal dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran yang membuat nyaman bagi siswa. Penjadwalan kegiatan dapat dibuat sebagai patokan, untuk melakukan kegiatan belajar. Misalnya membuat kegiatan mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Seperti kata alm. Mbah Surip, Bangun tidur, tidur lagi, bangun, tidur lagi........

Kalau anak didik sudah terbiasa membuat jadwal pembelajaran dari rumah seperti halnya kegiatan homeschooling, maka mereka dilatih untuk mandiri. Mencoba mencari sendiri pengetahuan-pengetahuan yang mereka dapatkan dari internet. Tentu dibutuhkan pendamping dalam hal ini, orang tua yang selalu mengawasi anak-anaknya dari rumah. Selain itu guru memantau dari rumah masing-masing dengan menghubungi orang tuanya melalui Wa Grup.

Guru dan orang tua dapat bekerja sama dalam membuat jadwal, di mana jadwal tersebut dapat dibuat sesuai dengan selera peserta didik sendiri. Yang penting dapat dilakukan secara konsisten. Dengan jadwal yang terpola sedemikian rupa, peserta didik dapat melakukan dengan konsisten setiap harinya. Maka siswa kan terbiasa dengan pola yang sudah terjadwal. Perubahan perilaku peserta didik akan mengalami peningkatan yang diharapkan, inilah yang disebut dengan belajar. Rumah dapat dirancang sedemikian rupa agar peserta didik merasa nyaman. Belajar bisa dilakukan dengan santai selonjoran, namun akan lebih baik lagi jika ada meja belajar yang dikhususkan untuk kegiatan belajar. Hal inilah yang membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan. Siswa merasa nyaman tetap belajar dari rumah.

Dengan terbiasa melakukan pembelajaran yang terjadwal, peserta didik akan terlihat perbedaannya dengan peserta didik yang tidak menggunakan pembelajaran yang terjadwal. Peserta didik yang terbiasa dengan jadwalnya, maka akan menggunakan jadwal tersebut sebagai patokan ahri tiu di mana ia melakukan sesuatu yang berarti. Sementara peserta didik yang tidak melakukan penjadwalan akan kurang dalam perubahan tingkah lakunya dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dengan tes penilaian dan penugasan yang dilakukan oeh gurunya. Oleh karena itu peserta didik harus terbiasa dengan kegiatan rutin hariaanya dan  dibuatkan jadwal kegiatan yang terpola. Agar efektif dalam proses belajar, peserta didik harus sudah terbiasa membaca buku referensi. Hal ini untuk menambah pengetahuan tambahan.

Menciptakan pola efektif dari rumah harus dilaksanakan oleh guru dan terjadwal. Bagaimanapun efektifitas belajar harus membiasakan diri untuk konsisten, disiplin dalam mengikuti jadwal yang telah dibuat. Jadi anak didik harus dibiasakan untuk disiplin menepati jadwalnya. Peserta yang terbiasa menggunakan penjadwalan belajar di rumah, akan mengalami perubahan tingkah laku yang sangat signifikan. Sementara peserta didik yang tidak menggunakan perencanaan dalam pembelajaran bahkan tidak pernah mau belajar sama sekali, akan  memperoleh nilai yang tidak maksimal. Oleh karena itu menciptakan belajar efektif dari rumah harus dibimbing oleh orang tua atau guru. Sehingga peserta didik terbiasa dan konsisten dengan jadwal yang dibuatnya sendiri sekaligus melatih kemandirian visual untuk disiplin masalah waktu.

Isar Dasuki Tasim mengaminkan pola belajar efektif dari rumah ini dalam tulisan di Kompasiana.

Berikut ini contoh pembelajaran jarak jauh di SMP LABSCHOOOL Jakarta.



Contoh pembelajaran jarak jauh yang terjadwal


Pembelajaran dapat dilakukan via Zoom seperti yang nampak dalam tautaun ini https://www.youtube.com/watch?v=rLoXIASMKjQ&t=1811s

Dari video dapat disimpulkan bahwa prinsip yang harus diperhatikan dalam menciptakan pola pembalajar dari rumah adalah kegiatan pembelajaran harus menyenangkan semua. Siswa senang, orng tua senang dan gurunya juga senang. Akses internet lancar, dan guu bisa menggunakan berbagai aplikasi yang sesuai dengan kondisi siswa di rumah.

Gunakan teknologi yang ada untuk menciptakan pola pembelajaran yang efektif dari rumah. Bila adanya hanya WA Group, gunakan WA Group tsb dengan memadukan antara teks, foto dan video.

Contoh lain PJJ bisa dipelajari dari SDN Tengah 05 Pagi Jakarta Timur, seperti yang ada dalam tautan https://www.youtube.com/watch?v=9uvfiZuh9vs


Pembelajaran daring yang ideal dalam tautan https://www.youtube.com/watch?v=wPGkmJnss90

Model lain pembelajar dari rumah, https://www.youtube.com/watch?v=cZa4hHQf3nk

Selain itu para guru melejitkan keterampilan menulis siswa lewat blog di internet. Sebab siswa dapat belajar menulis secara online melalui blognya masing-masing. Siswa dibiasakan untuk menulis apa yang ingin disampaikannya, dengan begitu bukan hanya lisan saja yang terlatih, tapi juga tulisan.


WARNA-WARNI PROBLEMATIKA BELAJAR DARI RUMAH
Jadwal belajarnya di tentukan oleh guru berdasarkan jadwal pelajaran seperti hari-hari biasa atau kah diubah? Pembelajarannya lebih menekankan kepada pembentukan karakter mandiri yang berefek pada keseharian siswa? Lalu untuk pencapaian ranah kognitifnya dapat kita ukur dalam satu hari satu mapel atau bagaimana untuk jenjang SD?
Jadwal jelas harus berubah, tidak sama dengan tatap muka di sekolah, pembelajaran lebih kepada 3 hal yaitu literasi, numerasi, karakter dengan memadukan IPTEK dan IMTAK. Untuk penelitian guru dapat melakukan penilaian berbasis proyek atau potofolio, disesuaikan dengan kondisi murid SD.

Langkah yang bisa dilakukan bila kemungkinan sistem pembelajaran daring nantinya ada frasa siswa atau guru lebih nyaman akan memberi efek pada pembelajaran konvensional yang lazim kita laksanakan sebelum wabah Corona terjadi.
Mungkin nanti akan terjadi pembelajaran blended learning, ada tatap muka di kelas dan ada tatap muka di dunia maya, oleh karena itu guru harus belajar sepanjang hayat supaya tidak tergantikan oleh teknologi modern.

Solusi untuk keberhasilan pembelajaran daring yang efektif kepada siswa yang terkendala tidak memiliki HP atau jaringan yang lemot.
Solusinya gunakan teknologi yang ada. Kalau yang ada kertas atau buku, maka gunakan itu, sebab mau tidak mau, suka atau tidak suka, siswa dan guru akan dipaksa menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan SDM unggul.

Selama BDR ini, di sekolah kami melaksanakan pembelajaran melalui group WA. Di akhir pertemuan, guru memberi tugas sebagai instrumen penilaian. Namun sayang, ternyata yang mengumpulkan tugas hanya maksimal 75% siswa saja. Bagaimanakah cara yang bisa kita tempuh agar siswa juga aktif mengumpulkan tugas tsb?
Jangan dipaksa, biarkan mereka mengerjakan tugasnya dengan sukarela. Kita cukup mengingatkan saja bila ada murid atau siswa yang belum mengumpulkan tugasnya, orang tua harus diberitahu karena kerjasama guru dan orang tua sangat penting dalam pembelajaran yang efektif dari rumah.

Bagaimana penilaian siswa yang tidak aktif dikarenakan beberapa kendala dalam pembelajaran daring untuk saat ini walaupun sudah terjadwal?
Dicatat, kemudian diberikan surat teguran dari sekolah, kemudian dicari tahu apa masalahnya. Sebab bisa jadi ada masalah serius di keluarga siswa, seperti orang tuanya kena PHK, atau sakit, dll.

Penilaian yang tepat untuk pembelajaran daring seperti ini yang cocok itu seperti apa? Mengingat pak menteri pernah mengatakan jika pembejaran daring ini tidak boleh dimasukkan dalam penambahan penilaian pada erapor.
Kalau masalah cocok itu relatif karena kondisinya tidak sama di setiap daerah. Guru dapat melakukan inovasi sendiri sesuai dengan pencapaian siswa, artikel ini bisa membantu menjawab solusinya, https://www.kompasiana.com/isardasukitasim/5ead48f5d541df3a7323d8e5/menciptakan-belajar-efektif-dari-rumah?page=4

Dalam menciptakan pola belajar yang efektif dari rumah itu, kita sudah membuat jadwal dan berharap siswa juga bisa melaksanakan. Pembelajaran sesuai jadwal tapi kenyataanya ada sebagian siswa yang kurang memperhatikan. Bagaimana cara menghadapinya?
Guru harus melakukan evaluasi dan refleksi diri, mungkin ada yang kurang tepat disampaikan kepada murid. Kolaborasi guru sangat penting dalam memecahkan masalah ini, oleh karena itu komunikasi dengan teman sejawat sangat diperlukan dalam menciptakan pola pembelajaran yang efektif dari rumah. Pembelajaran jarak jauh harus membuat murid dekat dengan gurunya, bukan justru menjauhkan murid dengan guru. Perlu ada komunikasi dengan orang tuas murid yang terus menerus.

Apakah ada kendala yang dialami dalam PJJ selain jaringan internet, dan mohon arahnya dalam mengatasinya?
Pasti ada, bukan hanya akses internet tapi juga fasilitas yang dimiliki siswa dan guru di rumah. Kalau akses internet tidak ada gunakan teknologi yg ada di sana, misalhnya cuma ada SMS, belum ada WA, siswa punya HP tapi tanpa kamera, maka telpon langsung adalah solusinya walaupun guru harus keluar biaya pulsa cukup besar. Jadi setiap guru akan mengalami hal yang beragam, inilah dinamikannya dan jangan lupa pengalaman kita dituliskan di blog sehinga dapat menginspirasi guru lainnya.

Di sekolah masih banyak siswa belum punya HP Android. Ada yang punya HP tapi alasan tidak mampu beli kuota.
Gunakan HP yang ada dulu, dan sederhana saja, buat modul khusus untuk kondisi seperti ini dengan penugasan yang tak terlalu sulit.

Pembelajaran di rumah terjadwal. Bagaimana trik/solusi guru dalam  menghadapi siswa seperti ini?
Kalau ini guru harus coba cari donatur atau sponsor, peran komite sekolah harus diperdayakan sehingga guru terbantu dengan adanya komite sekolah.

Saya alami saat masa pandemi ini sungguh dilematis. Dengan zona sekolah kami dengan siswa tinggal di daerah terpelosok dan kondisi ekonomi siswa kami. Ini kendala besar pembelajaran secara daring yang dilakukan. Adakah solusi menarik untuk tetap menciptakan belajar efektif di rumah dengan menyenangkan. 
Kondisi seperti ini sebenarnya bukan hal baru buat Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Kreativitas dan inovasi guru sangat diperlukan dalam memberikan solusi dari masalah yang dihadapi. Bila pembelajaran jarak jauh tdk bisa dilaksanakan, maka gunakan pembelajaran jarak dekat, guru bisa mengunjungi rumah muridnya bila alat komunikasi tidak ada. Memang dibutuhkan pengorbanan luar biasa untuk menjadi guru tangguh berhati cahaya. Apalagi bila rumah siswa dan guru sangat jauh. Itu adalah resiko dari sebuah pengabdian, terutama buat guru di daerah 3T. Salut dan memberikan penghormtan dengan guru-guru tangguh seperti ini. Mereka selalu datang dgn solusi dari masalah yang dihadapi walaupun peran pemerintah di daerah sangat kurang. Tapi yakinlah dengan pesan pak Harfan dalam film Laskar Pelangi, hiduplah dengan memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya.

BDR kami sebagian besar melalui WAG, kendala BDR kami  sinyal lemah dan guru belum punya  laptop yang mendukung, bagaimana solusi BDR yang efektif dan berapa prosentase pembagian materi pembelajaran antara IMTAQ dan IPTEK agar tujuan pembentukan karakter peserta didik tercapai?
Pakai Wa juga efektif, buktinya Omjay gunakan WA Group untuk belajar menulis dan murah biayanya.

Pembelajaran online ada plus minusnya. Terutama pada penggunaan kuota internet. Dengan pola on off bisa membantu pelaksanaan belajar. Adakah pola lain yang lebih hemat di era pandemi ini, mengingat ekonomi rakyat sedang terpuruk?
Gunakan WA Group atau LINE Group. Omjay sering menggunakannya dengan bentuk teks, karena bentuk teks ini tidak makan kuota banyak.

Apakah dengan penjadwalan belajar siswa yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh guru dan bekerja sama dengan orang tua ini menunjukkan setiap siswa memiliki jadwal yang berbed-beda? Apakah maknanya sudah mengorganisir semua mapel yang ada pada kurikulum? Dan apakah penjadwalan ini bisa memfasilitasi setiap siswa yang memiliki kemampuan belajar yang berbeda misalnya ada siswa yang lebih condong ke tipe pembelajar visual, kinestetik, naturalis dll.
Setiap penjadwalan disesuaikan dengan kesepakatan guru di sekolah tsb dengan memeperhatikan gaya belajar siswa.

Pembelajaran daring dari rumah dikaitkan dengan kenaikan kelas apakah cukup dari nilai daring atau bagaimana karena tatap muka juga tidak pernah?
Penilaian hanya guru yang bersangkutan yang lebih tahu, kalau dirasa dengan online sudah cukup nilainya, maka gunakan itu, tapi bila belum cukup bisa gunakan waktu e-remedial melalui online. Hal itu dilakukan bila ada nilai siswa yang kurang dengan menghubungi wali kelas dan orang tua siswa, biasanya rapat dengan dewan guru untuk memberikan solusi terbaik buat siswa yang jarang hadir.

Kesimpulan:
Dalam menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah, guru harus mempunyai peta kelas atau kondisi siswa di rumah dan disesuaikan dengan kondisi guru di rumah. Artinya, komunikasi guru dan siswa dari rumah masing-masing harus membuat mereka saling berinteraksi dan berdiskusi sehingga pembelajarn menjadi menyenangkan dan bermakna. Semua itu bisa dilakukan bila kegiatan Pembelajaran jarak jauh dibuat secara terjadwal. Kegiatan harus membuat siswa menjadi mandiri dan menemukan kemerdekaan belajar.

Semoga materi yang Omjay sampaikan bagi siapapun pendidik yang membaca tulisan ini bisa mendapat manfaat.

Salam Literasi. Selamat Menulis.
Share:

10 komentar:

  1. mantul, Saya tidak pernah bermimpi kalau ilmu pengetahuan yang didapatkan beberapa tahun lalu kini sangat bermanfaat. Dulu tahun 2013 kami berkumpul di Wisma kampus UNJ dan bicara tentang pemanfatan TIK dan digital literasi. Kegiatan ini adalah hasil kerjasama Pustekkom kemdikbud dengan komunitas guru TIK dan KKPI. Kami berkumpul dalam rangka pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di sekolah dan pentingnya literasi digital di kalangan guru. Pembicara dari Pustekkom kemdikbud dan PGRI. https://www.kompasiana.com/wijayalabs/5ec2b8de097f366f026ca343/berkat-wabah-covid-19-kami-bisa-ketemu-kapan-saja

    BalasHapus
  2. Mantab pak..lengkaap bangeet..

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah, sangat bagus,terulah berkarya jangan pernah berhenti

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Bagus pak lengkap kunjung balik cakinin.blogspot.com

    BalasHapus
  6. Wow keren,mhn maaf baru baca, .you are the best

    BalasHapus
  7. Mau belajar nulis seperti gayanya pak yulius, lengkap.
    Tidak memakai istilah tanya jawab, memicu penasaran untuk membacanya

    BalasHapus

Promo Buku

Promo Buku
Bisa pesan langsung ke Penerbit ANDI Offset atau lewat Penulis (Klik Gambar).

Personal Contact Information

E-mail: romapatandean@gmail.com
HP: 081355632823

About Me

Foto saya
Be proud of the imperfection. It is the true guide to the ultimate welfare of the soul.

YouTube Roma Patandean

Blog Archive

Followers

Visitors

Free counters!

Update COVID-19 di Indonesia