Indonesia memiliki
pendidik-pendidik hebat. Tanah Air ini melahirkan guru-guru berkualitas. Mereka
mampu menggali temuan-temuan baru dan melahirkan inovasi-inovasi terbarukan. Diantara
guru-guru hebat ini, tercipta seorang inovator pembelajaran yang telah sukses membuat
harum nama sekolahnya, mewangikan daerahnya dan menyebarkan aroma kearifan
pikirannya pada kompetisi INOBEL tingkat nasional dengan meraih Juara II INOBEL
Nasional (2016), dalam karya inovasi: Media Pembelajaran Hologram Proyektor
Digital Tenaga Surya, Pemenang Pertama Inovasi Pembelajaran Nasional (2018) dan
Pemenang Pertama Guru Berdedikasi Nasional (2019).
Arif Darmadiansah, S.Pd.,
Gr., demikianlah namanya. Seorang guru Biologi dan Komputer. Takdir pengabdian
pelayanan membawanya mengabdi di salah satu ujung tenggara wilayah Indonesia, SMA
Negeri Probur, Alor, Nusa Tenggara Timur. Ia menyandang predikat Guru Garis
Depan. Ia asli orang Solo, Jawa Tengah, lulusan S1 UNNES, dan pernah mengabdi
di SMAN 14 Semarang.
Ia pertama kali mengikuti lomba
Inobel jenjang Dikmen tahun 2016 melalui sebuah ide atau gagasan sederhana,
yakni ingin membuat kelas menjadi menarik dan menyenangkan. Selain itu, ia
didorong oleh kualitas pembelajaran yang juga kurang optimal. Sementara
motivator utama dirinya adalah ketiadaan sarana prasarana yang mencukupi. Menurutnya,
sebuah ide inovasi bisa muncul dari sebuah masalah atau potensi. Ia termotivasi
oleh banyaknya masalah.
Beranjak dari ide itu,
kemudian ia pikirkan sekiranya ia mampu menciptakan sebuah inovasi dan bisa menerapkan
di sekolahnya dengan kondisi sekolah yang tidak ada listrik dan sinyal telpon, apalagi
internet. Selanjutnya ia mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah produk. Dan produk
itu bisa menjadi media belajar, bahan ajar, dsbnya. Dari karya itu, ia menuliskannya
menjadi sebuah karya ilmiah yang siap untuk mengikuti kompetisi.
Menurut pak Arif, karya
ilmiah dapat berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK), eksperimen atau dalam
bentuk pengembangan (Research &
Development).
Lomba INOBEL di setiap
jenjang bisa di akses laman http://kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id
untuk Dikmen dan untuk Dikdas di laman https://kesharlindung.pgdikdas.kemdikbud.go.id/
.
Sementara untuk
kelengkapannya bisa diakses di sini.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id/&ved=2ahUKEwjnieLbyq3pAhWMf30KHSp1AdgQFjAAegQIBhAD&usg=AOvVaw1mpfWejapwzbEz7nKmAdtc. Untuk mengakses tautan-tautan tersebut, sebelumnya kita harus memiliki username dan password untuk log in.
Tahapan
Lomba Inovasi
Pendaftaran dan seleksi lewat
portal di Kesharlindung. Lomba ini terbuka untuk semuanya. Ada beberapa syarat
administrasi yang diminta, misalnya surat pernyataan aktif mengajar, surat bukan
kepala sekolah, dsbnya.
Tahap pertama seleksi
administrasi, kemudian dilakukan penilaian proposal penelitian. Apabila lolos
maka akan mendapatkan undangan bimtek dari Kemendikbud, setelahnya melakukan
penelitian pelaksanaan di sekolah. Lalu dilakukan seleksi dan didapatkan
peserta finalis yang akan kembali di undang untuk mempresentasikan hasil karya
ilmiahnya.
Untuk jenjang SMA ada 3
bidang, yaitu SMA, SMK dan Sekolah Inklusi. Sementara untuk jenjang Dikdas, langsung
mengirim laporan hasil penelitiannya. Bidang yang dilombakan diantaranya IPA, SOSHUM
dan lainnya. Tahun 2016 diambil 100 peserta yang lolos sebagai finalis. SMA 50
dan SMK 50, di mana pada tahun itu belum ada inklusi. Tahun 2018 format
dibedakan kembali. Ada kategori utama bagi peserta yang pernah juara, madya
yang pernah masuk finalis namun belum juara dan pemula bagi yang pertama kali
mengikuti.
Tes yang dilakukan saat
babak final meliputi tes tertulis, tes presentasi dan laporan hasil penelitian.
Tes tertulis berisi soal pedagogik pilihan ganda 100 soal.
Sekarang mengenai inovasi
yang saya lakukan di sekolah. Sekolah saya di ujung Alor. Daerah 3T kalau orang
bilang. Terpencil, terluar, terdalam dan ter ter lainnya. Berada di puncak
perbukitan, berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Leste yang
dipisahkan oleh selat. Minimnya sarana prasarana membuat kegelisahan dan
tantangan untuk berbuat lebih baik.
Inovasinya di tahun 2016,
terinspirasi dari sebuah proyektor hologram 3D. Di mana pak Arif ingin
menjelaskan invertebrata, tapi anak-anak tidak punya gambaran sama sekali.
Supaya menarik ia coba membuat alat peraganya. Pertama terbuat dari mika tutup
CD bekas, yang dibentuk seperti prisma sebagai tempat hologramnya dan HP android
sebagai penayang video atau gambarnya. Mika CD yang digunakannya adalah mika bekas
atau bisa disebut limbah dan ia dapatkan dari rekan guru. Ketika ia lolos sebagai
finalis, ia mengganti mika CD dengan akrilik, seukuran A4 seharnga Rp.30.000.
Akrilik dipilihnya karena tampilan lebih jelas, gambar juga detail dan tidak
kusam.
Pak Arif menggunakan
metode pengembangan (Research &
Development) dalam penelitiannya. Setelah produk jadi, pak
Arif menyodorkannya ke pengawas sekolah untuk dinilai dan hasilnya valid atau
layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Setelah itu, ia uji coba ke siswa dan
mendiseminasikan ke teman guru lainnya. Ternyata hasilnya
menggembirakan. Pak Arif mendapati minat dan hasil belajar anak meningkat.
Pada Inobel tahun 2018, pak
Arif sudah punya gambaran dan pengalaman sebelumnya. Jadi ia lebih siap dengan
apa yang harus dilakukan untuk lomba. Media pembelajarannya diberi nama Millea
: Mikroskop Lensa Laser Tenaga Surya. Idenya ia dapatkan juga saat akan
melaksanakan pembelajaran struktur tumbuhan dan tidak ada mikroskop untuk pengamatan,
padahal Biologi 40 persen praktek di lab yang membutuhkan alat, salah satunya
mikroskop. Media ini juga sederhana, hanya HP yang ditambahkan lensa laser
bekas mainan anak-anak yang biasa dipakai untuk sorot-menyorot oleh anak-anak. Lewat
lensa laser bekas itu, perbesarannya bertambah, sehingga cukup untuk dapat melihat
struktur anatomi tumbuhan. Walaupun belum maksimal, namun ada hal baru yang siswa
dapatkan.
Pak Arif memang
benar-benar pribadi yang mau belajar. Layak dicontoh. Dari awal, kedatangannya
ke Jakarta, niatnya hanya buat belajar, bukan ikut berkompetisi. Misalnya, tahun
2018, ia hanya berencana untuk ikut ambil bagian. Apa yang dicapainya adalah bonus
atas belajar. Karena ia tidak menyangka, ia yang biasa di hutan bisa berada di
tengah-tengah mereka yang dari keramaian kota.
Menurut pak Arif, bidang
inovasi itu banyak sekali. Tergantung tujuannya apa. Strategi pembelajaran mungkin
bisa dijadikan sebagai inovasi untuk tujuan tersebut.
Ide karya inovatif bisa
dikembangkan untuk mapel lain agar lebih bermanfaat dan memudahkan pembelajaran
di sekolah. Katakanlah mapel Kimia yang masih serumpun dengan mapel Biologi. Terkadang
pak Arif juga ikut mengajar kimia. Karena tidak ada guru kimia. Kalau ditanya
ide, setiap permasalahan di sekolah berbeda-beda. Media yang dibuatnya jelas
tidak dapat digunakan di tempat lain. Di sini dibutuhkan konsep ATM, (ambil,
tiru dan modifikasi) sehingga bisa diaplikasikan sesuai ciri khas siswa di
daerah masing-masing.
Namun, ia melihat
anak-anak saat ini sangat tertarik dengan dunia digital. Siswanya yang
dikampung saja punya android, padahal
tidak bisa dipakai. Mungkin itu bisa dimanfaatkan sebagai potensi untuk
mengembangkan sebuah media digital bagi mereka.
Selanjutnya, pak Arif menyambung
bahwa untuk ikut lomba-lomba di Kesharlindung, seorang guru tidak mutlak
memiliki NUPTK, namun guru bersangkutan harus terdaftar di dapodik, dibuktikan
dengan tangkapan layar dapodik yang menandakan bahwa guru tersebut jelas
mengajar di sekolah tersebut. Untuk lebih jelasnya bisa mengakses semua
informasi lomba di laman Kesharlindung.
Selama menjalani Work From
Home, hampir semua sekolah di Tanah Air melaksanakan BDR (Belajar Dari Rumah). Secara
khusus di sekolah pak Arif, kegiatan belajar disampaikan lewat SMS Handphone. Pembelajaran
di sana dibagi perwilayah atau daerah. Setiap jam pelajaran di hari tertentu
salah satu siswa yang mempunyai HP mencari tempat sinyal. Kemudian disampaikan.
Tugas berbentuk portofolio dan laporan. Ketika nanti sudah aktif KBM siswa siap
untuk berbagi hasilnya. Selain itu ia juga membuat media android yang bisa diakses secara offline oleh siswa-siswanya
di Alor.
Tahapan
Inovasi Pembelajaran
Untuk menghasilkan produk
inovasi baru berbeda-beda, tergantung rujukan siapa yang dipakai. Namun, garis
besar tahapan inovasi yaitu :
- Ide,
- Pembuatan,
- Validasi ahli,
- Uji coba, dan
- Produk jadi.
Sementara instrumen
penilainnya bervariasi, bahan yang dipakai hanya salah satu bagian penilaian. Kriteria
aspek mudah digunakan, mudah didapatkan, mudah ditiru, dan seberapa manfaat
produk itu menjadi priorotas penilaian yang tinggi.
Format
Penulisan Karya Inovasi
Karya inovasi dapat
ditulis dalam format karya ilmiah. Artinya bisa dalam bentuk format karya
ilmiah apapun. Pengembangan berarti
mengikuti penulisan penelitian. Kalau penerapan atau penggunaan maka mengikuti
penulisan penelitian PTK atau eksperimen. Bahkan, apabila mencoba sesuatu yang
baru kemudian dituliskan secara deskriptif, itu termasuk dalam penulisan best practice.
Sebenarnya dalam kehidupan
sehari-hari, sudah dan sering dilakukan inovasi oleh guru-guru, namun tidak
terdokumentasikan atau tertulis dalam format karya ilmiah.
Langkah
Awal dan Cara Membuat Karya Ilmah
Penulisan karya ilmiah memiliki
kemiripan ketika membuat skripsi, yaitu memiliki:
- Latar belakang,
- Tujuan,
- Manfaat,
- Metode,
- Data,
- Hasil, dan
- Kesimpulan.
Kriteria
Utama Penilaian Dewan Juri Terhadap Sebuah
Karya Inobel
Instrumennya banyak. Namun
yang utama adalah produknya orisinal atau keterbaruan, kebermanfaatan atau
dampak, mudah ditiru atau digunakan.
Kendala
dalam Pembuatan Karya Inovasi
Kendala yang biasa muncul yakni
hasilnya yang tidak sesuai dengan harapan. Ada ketidaklayakan ketika menjalani
validasi ke ahli. Sangat diharapkan bahwa inovasi
yang dilakukan harus menjawab permasalahan yang muncul di latar belakang yang penulisan
karya inovasi. Adapun media yang dibuat, tidak mutlak bisa menaungi semua
kemampuan siswa.
Hubungan
Minat Belajar Anak dengan Penerapan Karya Inovasi
Sesuai dengan hasil
pengaplikasian karya inovasi yang dilakukan pak Arif, penerapan karya inovasi
dalam proses pembelajaran, memberikan hasil naiknya minat anak secara
signifikan. Baru membawa produknya saja, mereka sudah tertarik apalagi mencoba
untuk menggunakannya. Ada hal baru yang mereka dapatkan. Sementara hasil
belajar naik tidak terlalu signifikan. Hasil belajar didapat dari nilai tes dan
tugas. Nilai tes dari yang dapat nilai 30-an meningkat menjadi 50-an. Penilaian
terhadap tugas-tugas itu yang berubah menjadi lebih baik. Sebelumnya untuk
mengumpulkan tugas saja, mereka selalu terlambat, namu kemudian mulai ada
perbaikan. Inovasi itu adalah yang pertama di sekolah pak Arif. Setelah,
kesuksesan karya inovasi tersebut, ia mengajak teman guru di sana untuk ikut
bergabung dan mengembangkan kelas mereka masing-masing.
Kriteria
Pembuatan Inobel untuk Tingkat Nasional
Ada instrumen penilaian
sesuai standar penyelenggara. Sistematika laporan, penilaian media hingga
intrumen penilain presentasi. Intinya Inobel memiliki panduan dan format
tersendiri.
Metode
Belajar yang Paling Dominan Digunakan
Sesuai pengalamannya, pak
Arif paling dominan menggunakan metode diskusi, pengamatan dan penyampaian hasil.
Biasanya dengan model Project Based
Learning atau Problem Based Learning.
Kedua model tersebut dapat menggali kemampuan siswa secara faktual. Tak hanya
kognitif namun menyeluruh.
Cara
Memotivasi Siswa
Katakanlah memotivasi
siswa yang lebih suka membantu orang tua dari pada ke sekolah. Ada juga murid yang
suka mengganggu temannya. Sepertinya harus sekolah ke SLB. Hal yang sama terjadi di sekolah
pak Arif di Alor. Orangtua lebih suka anaknya bekerja di ladang untuk membuka
hutan atau mencari hasil. Hal yang pernah ia dan guru-guru di sana lakukan
adalah visit home (mengunjungi anak
ke rumahnya), bertemu keluarga dan anak untuk menjelaskan dan memberi pemahaman
betapa pentingnya mengikuti pendidikan di sekolah, minimal sampai SMA. Kesadaran
untuk belajar di sana masih rendah. Untuk siswa yang berkebutuhan khusus harus
mendapatkan perhatian lebih dibanding siswa lainnya.
Titel
Gr.
Gr. adalah gelar yang
diberikan setelah mengikuti Pendidikan Profesi Guru selama satu tahun. Gr. merupakan
sebutan Guru di sertifikat pendidik.
Berikut ini tautan untuk
melihat keberhasilan pak Arif tahun 2016, 2018 dan 2019.
Semoga semangat para pendidik dan pembaca tulisan ini tetap terpelihara dalam mendidik anak bangsa.
Salam Literasi. Selamat Menulis.
sebuah kisah yg sangat inspiratif
BalasHapusbagus pa, jadi semangat
BalasHapuslengkap, mantap
BalasHapusSungguh luar biasa, teruslah berkarya
BalasHapusinspiratif
BalasHapusinspiratif
BalasHapusKeren redumnya sgt inspiratif.
BalasHapusKeren menginspirasi
BalasHapusKeren menginspirasi
BalasHapusAlways the best
BalasHapus