Selasa, 12 Mei 2020

BELAJAR KEARIFAN INOVASI DARI ARIF DARMADIANSAH

Indonesia memiliki pendidik-pendidik hebat. Tanah Air ini melahirkan guru-guru berkualitas. Mereka mampu menggali temuan-temuan baru dan melahirkan inovasi-inovasi terbarukan. Diantara guru-guru hebat ini, tercipta seorang inovator pembelajaran yang telah sukses membuat harum nama sekolahnya, mewangikan daerahnya dan menyebarkan aroma kearifan pikirannya pada kompetisi INOBEL tingkat nasional dengan meraih Juara II INOBEL Nasional (2016), dalam karya inovasi: Media Pembelajaran Hologram Proyektor Digital Tenaga Surya, Pemenang Pertama Inovasi Pembelajaran Nasional (2018) dan Pemenang Pertama Guru Berdedikasi Nasional (2019).

Arif Darmadiansah, S.Pd., Gr., demikianlah namanya. Seorang guru Biologi dan Komputer. Takdir pengabdian pelayanan membawanya mengabdi di salah satu ujung tenggara wilayah Indonesia, SMA Negeri Probur, Alor, Nusa Tenggara Timur. Ia menyandang predikat Guru Garis Depan. Ia asli orang Solo, Jawa Tengah, lulusan S1 UNNES, dan pernah mengabdi di SMAN 14 Semarang.

Ia pertama kali mengikuti lomba Inobel jenjang Dikmen tahun 2016 melalui sebuah ide atau gagasan sederhana, yakni ingin membuat kelas menjadi menarik dan menyenangkan. Selain itu, ia didorong oleh kualitas pembelajaran yang juga kurang optimal. Sementara motivator utama dirinya adalah ketiadaan sarana prasarana yang mencukupi. Menurutnya, sebuah ide inovasi bisa muncul dari sebuah masalah atau potensi. Ia termotivasi oleh banyaknya masalah.

Beranjak dari ide itu, kemudian ia pikirkan sekiranya ia mampu menciptakan sebuah inovasi dan bisa menerapkan di sekolahnya dengan kondisi sekolah yang tidak ada listrik dan sinyal telpon, apalagi internet. Selanjutnya ia mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah produk. Dan produk itu bisa menjadi media belajar, bahan ajar, dsbnya. Dari karya itu, ia menuliskannya menjadi sebuah karya ilmiah yang siap untuk mengikuti kompetisi.

Menurut pak Arif, karya ilmiah dapat berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK), eksperimen atau dalam bentuk pengembangan (Research & Development).

Lomba INOBEL di setiap jenjang bisa di akses laman http://kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id untuk Dikmen dan untuk Dikdas di laman https://kesharlindung.pgdikdas.kemdikbud.go.id/ .

Sementara untuk kelengkapannya bisa diakses di sini.   

Tahapan Lomba Inovasi
Pendaftaran dan seleksi lewat portal di Kesharlindung. Lomba ini terbuka untuk semuanya. Ada beberapa syarat administrasi yang diminta, misalnya surat pernyataan aktif mengajar, surat bukan kepala sekolah, dsbnya.

Tahap pertama seleksi administrasi, kemudian dilakukan penilaian proposal penelitian. Apabila lolos maka akan mendapatkan undangan bimtek dari Kemendikbud, setelahnya melakukan penelitian pelaksanaan di sekolah. Lalu dilakukan seleksi dan didapatkan peserta finalis yang akan kembali di undang untuk mempresentasikan hasil karya ilmiahnya.

Untuk jenjang SMA ada 3 bidang, yaitu SMA, SMK dan Sekolah Inklusi. Sementara untuk jenjang Dikdas, langsung mengirim laporan hasil penelitiannya. Bidang yang dilombakan diantaranya IPA, SOSHUM dan lainnya. Tahun 2016 diambil 100 peserta yang lolos sebagai finalis. SMA 50 dan SMK 50, di mana pada tahun itu belum ada inklusi. Tahun 2018 format dibedakan kembali. Ada kategori utama bagi peserta yang pernah juara, madya yang pernah masuk finalis namun belum juara dan pemula bagi yang pertama kali mengikuti.

Tes yang dilakukan saat babak final meliputi tes tertulis, tes presentasi dan laporan hasil penelitian. Tes tertulis berisi soal pedagogik pilihan ganda 100 soal.

Sekarang mengenai inovasi yang saya lakukan di sekolah. Sekolah saya di ujung Alor. Daerah 3T kalau orang bilang. Terpencil, terluar, terdalam dan ter ter lainnya. Berada di puncak perbukitan, berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Leste yang dipisahkan oleh selat. Minimnya sarana prasarana membuat kegelisahan dan tantangan untuk berbuat lebih baik. 

Inovasinya di tahun 2016, terinspirasi dari sebuah proyektor hologram 3D. Di mana pak Arif ingin menjelaskan invertebrata, tapi anak-anak tidak punya gambaran sama sekali. Supaya menarik ia coba membuat alat peraganya. Pertama terbuat dari mika tutup CD bekas, yang dibentuk seperti prisma sebagai tempat hologramnya dan HP android sebagai penayang video atau gambarnya. Mika CD yang digunakannya adalah mika bekas atau bisa disebut limbah dan ia dapatkan dari rekan guru. Ketika ia lolos sebagai finalis, ia mengganti mika CD dengan akrilik, seukuran A4 seharnga Rp.30.000. Akrilik dipilihnya karena tampilan lebih jelas, gambar juga detail dan tidak kusam.

Pak Arif menggunakan metode pengembangan (Research & Development) dalam penelitiannya. Setelah produk jadi, pak Arif menyodorkannya ke pengawas sekolah untuk dinilai dan hasilnya valid atau layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Setelah itu, ia uji coba ke siswa dan mendiseminasikan ke teman guru lainnya. Ternyata hasilnya menggembirakan. Pak Arif mendapati minat dan hasil belajar anak meningkat.

Pada Inobel tahun 2018, pak Arif sudah punya gambaran dan pengalaman sebelumnya. Jadi ia lebih siap dengan apa yang harus dilakukan untuk lomba. Media pembelajarannya diberi nama Millea : Mikroskop Lensa Laser Tenaga Surya. Idenya ia dapatkan juga saat akan melaksanakan pembelajaran struktur tumbuhan dan tidak ada mikroskop untuk pengamatan, padahal Biologi 40 persen praktek di lab yang membutuhkan alat, salah satunya mikroskop. Media ini juga sederhana, hanya HP yang ditambahkan lensa laser bekas mainan anak-anak yang biasa dipakai untuk sorot-menyorot oleh anak-anak. Lewat lensa laser bekas itu, perbesarannya bertambah, sehingga cukup untuk dapat melihat struktur anatomi tumbuhan. Walaupun belum maksimal, namun ada hal baru yang siswa dapatkan.

Pak Arif memang benar-benar pribadi yang mau belajar. Layak dicontoh. Dari awal, kedatangannya ke Jakarta, niatnya hanya buat belajar, bukan ikut berkompetisi. Misalnya, tahun 2018, ia hanya berencana untuk ikut ambil bagian. Apa yang dicapainya adalah bonus atas belajar. Karena ia tidak menyangka, ia yang biasa di hutan bisa berada di tengah-tengah mereka yang dari keramaian kota.

Menurut pak Arif, bidang inovasi itu banyak sekali. Tergantung tujuannya apa. Strategi pembelajaran mungkin bisa dijadikan sebagai inovasi untuk tujuan tersebut.

Ide karya inovatif bisa dikembangkan untuk mapel lain agar lebih bermanfaat dan memudahkan pembelajaran di sekolah. Katakanlah mapel Kimia yang masih serumpun dengan mapel Biologi. Terkadang pak Arif juga ikut mengajar kimia. Karena tidak ada guru kimia. Kalau ditanya ide, setiap permasalahan di sekolah berbeda-beda. Media yang dibuatnya jelas tidak dapat digunakan di tempat lain. Di sini dibutuhkan konsep ATM, (ambil, tiru dan modifikasi) sehingga bisa diaplikasikan sesuai ciri khas siswa di daerah masing-masing.

Namun, ia melihat anak-anak saat ini sangat tertarik dengan dunia digital. Siswanya yang dikampung saja punya android, padahal tidak bisa dipakai. Mungkin itu bisa dimanfaatkan sebagai potensi untuk mengembangkan sebuah media digital bagi mereka.

Selanjutnya, pak Arif menyambung bahwa untuk ikut lomba-lomba di Kesharlindung, seorang guru tidak mutlak memiliki NUPTK, namun guru bersangkutan harus terdaftar di dapodik, dibuktikan dengan tangkapan layar dapodik yang menandakan bahwa guru tersebut jelas mengajar di sekolah tersebut. Untuk lebih jelasnya bisa mengakses semua informasi lomba di laman Kesharlindung.

Selama menjalani Work From Home, hampir semua sekolah di Tanah Air melaksanakan BDR (Belajar Dari Rumah). Secara khusus di sekolah pak Arif, kegiatan belajar disampaikan lewat SMS Handphone. Pembelajaran di sana dibagi perwilayah atau daerah. Setiap jam pelajaran di hari tertentu salah satu siswa yang mempunyai HP mencari tempat sinyal. Kemudian disampaikan. Tugas berbentuk portofolio dan laporan. Ketika nanti sudah aktif KBM siswa siap untuk berbagi hasilnya. Selain itu ia juga membuat media android yang bisa diakses secara offline  oleh siswa-siswanya di Alor.

Tahapan Inovasi Pembelajaran
Untuk menghasilkan produk inovasi baru berbeda-beda, tergantung rujukan siapa yang dipakai. Namun, garis besar tahapan inovasi yaitu :
  1. Ide,
  2. Pembuatan,
  3. Validasi ahli,
  4. Uji coba, dan
  5. Produk jadi.

Sementara instrumen penilainnya bervariasi, bahan yang dipakai hanya salah satu bagian penilaian. Kriteria aspek mudah digunakan, mudah didapatkan, mudah ditiru, dan seberapa manfaat produk itu menjadi priorotas penilaian yang tinggi.

Format Penulisan Karya Inovasi
Karya inovasi dapat ditulis dalam format karya ilmiah. Artinya bisa dalam bentuk format karya ilmiah apapun. Pengembangan berarti mengikuti penulisan penelitian. Kalau penerapan atau penggunaan maka mengikuti penulisan penelitian PTK atau eksperimen. Bahkan, apabila mencoba sesuatu yang baru kemudian dituliskan secara deskriptif, itu termasuk dalam penulisan best practice.

Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, sudah dan sering dilakukan inovasi oleh guru-guru, namun tidak terdokumentasikan atau tertulis dalam format karya ilmiah.

Langkah Awal dan Cara Membuat Karya Ilmah
Penulisan karya ilmiah memiliki kemiripan ketika membuat skripsi, yaitu memiliki:
  1. Latar belakang,
  2. Tujuan,
  3. Manfaat,
  4. Metode,
  5. Data,
  6. Hasil, dan
  7. Kesimpulan.

Kriteria Utama Penilaian  Dewan Juri Terhadap Sebuah Karya Inobel
Instrumennya banyak. Namun yang utama adalah produknya orisinal atau keterbaruan, kebermanfaatan atau dampak, mudah ditiru atau digunakan.

Kendala dalam Pembuatan Karya Inovasi
Kendala yang biasa muncul yakni hasilnya yang tidak sesuai dengan harapan. Ada ketidaklayakan ketika menjalani validasi ke ahli. Sangat diharapkan bahwa inovasi yang dilakukan harus menjawab permasalahan yang muncul di latar belakang yang penulisan karya inovasi. Adapun media yang dibuat, tidak mutlak bisa menaungi semua kemampuan siswa.

Hubungan Minat Belajar Anak dengan Penerapan Karya Inovasi
Sesuai dengan hasil pengaplikasian karya inovasi yang dilakukan pak Arif, penerapan karya inovasi dalam proses pembelajaran, memberikan hasil naiknya minat anak secara signifikan. Baru membawa produknya saja, mereka sudah tertarik apalagi mencoba untuk menggunakannya. Ada hal baru yang mereka dapatkan. Sementara hasil belajar naik tidak terlalu signifikan. Hasil belajar didapat dari nilai tes dan tugas. Nilai tes dari yang dapat nilai 30-an meningkat menjadi 50-an. Penilaian terhadap tugas-tugas itu yang berubah menjadi lebih baik. Sebelumnya untuk mengumpulkan tugas saja, mereka selalu terlambat, namu kemudian mulai ada perbaikan. Inovasi itu adalah yang pertama di sekolah pak Arif. Setelah, kesuksesan karya inovasi tersebut, ia mengajak teman guru di sana untuk ikut bergabung dan mengembangkan kelas mereka masing-masing.

Kriteria Pembuatan Inobel untuk Tingkat Nasional
Ada instrumen penilaian sesuai standar penyelenggara. Sistematika laporan, penilaian media hingga intrumen penilain presentasi. Intinya Inobel memiliki panduan dan format tersendiri.

Metode Belajar yang Paling Dominan Digunakan
Sesuai pengalamannya, pak Arif paling dominan menggunakan metode diskusi, pengamatan dan penyampaian hasil. Biasanya dengan model Project Based Learning atau Problem Based Learning. Kedua model tersebut dapat menggali kemampuan siswa secara faktual. Tak hanya kognitif namun menyeluruh.

Cara Memotivasi Siswa
Katakanlah memotivasi siswa yang lebih suka membantu orang tua dari pada ke sekolah. Ada juga murid yang suka mengganggu temannya. Sepertinya harus sekolah ke SLB. Hal yang sama terjadi di sekolah pak Arif di Alor. Orangtua lebih suka anaknya bekerja di ladang untuk membuka hutan atau mencari hasil. Hal yang pernah ia dan guru-guru di sana lakukan adalah visit home (mengunjungi anak ke rumahnya), bertemu keluarga dan anak untuk menjelaskan dan memberi pemahaman betapa pentingnya mengikuti pendidikan di sekolah, minimal sampai SMA. Kesadaran untuk belajar di sana masih rendah. Untuk siswa yang berkebutuhan khusus harus mendapatkan perhatian lebih dibanding siswa lainnya.

Titel Gr.
Gr. adalah gelar yang diberikan setelah mengikuti Pendidikan Profesi Guru selama satu tahun. Gr. merupakan sebutan Guru di sertifikat pendidik.

Berikut ini tautan untuk melihat keberhasilan pak Arif tahun 2016, 2018 dan 2019.




Semoga semangat para pendidik dan pembaca tulisan ini tetap terpelihara dalam mendidik anak bangsa.

Salam Literasi. Selamat Menulis.
Share:

10 komentar:

Promo Buku

Promo Buku
Bisa pesan langsung ke Penerbit ANDI Offset atau lewat Penulis (Klik Gambar).

Personal Contact Information

E-mail: romapatandean@gmail.com
HP: 081355632823

About Me

Foto saya
Be proud of the imperfection. It is the true guide to the ultimate welfare of the soul.

YouTube Roma Patandean

Blog Archive

Followers

Visitors

Free counters!

Update COVID-19 di Indonesia