Materi
pada pertemuan ini dibawakan oleh bapak Agus Sampurno. Beliau adalah salah satu
pemenang Guru Era Baru Acer Award tahun 2012 dan pernah bersama Omjay (Bpk. Wijaya Kusumah) untuk mengelola blog http://guraru.org.
Menurut bapak Agus Sampurno, ide sebenarnya mudah
dicari dan ditemukan, yang
sulit adalah cara melakukan eksekusi hingga menjadi sebuah tulisan. Dalam menulis banyak
hal yang menarik dan bisa dinikmati prosesnya. Dalam mencari ide menulis ada
banyak pemicu yang
bisa berujung pada terbitnya sebuah tulisan. Kita bisa memulai dari hal yg
biasa dilakukan oleh seorang yang
baru belajar menulis dan bisa berujung pada kebosanan.
Beberapa kesalahan
yang biasa dilakukan oleh seseorang yang belajar menulis adalah 1) Ia
menulis dengan menjadikan dirinya sebagai peran utama, ia sibuk menceritakan
dirinya sendiri. Tulisannya bukan fokus pada bagaimana menuntaskan pertanyaan
atau sebuah solusi permasalahan; 2) Tulisannya
tidak dibaca ulang sebelum diposting. Tidak ada yang namanya self-checking; 3) Tulisannya
terlalu panjang dan mengandung banyak ide besar di dalamnya.
Ketiga hal
ini adalah hal yang mesti dihindari dalam konteks blog di internet yang punya banyak keterbatasan. Keterbatasan yang
saya maksud adalah saat di internet
anda ada di lautan informasi yang benar benar tanpa positioning yang pas, tulisan anda tidak akan dibaca orang.
Salah satu
hal yang menjadi trending topic
sekaran ini adalah mengenai
Pembelajaran Jarak Jauh. Menyikapi
situasi ini ada beberapa hal yang bisa seorang bisa menulis dari beberapa
perspektif, yakni:
1. Persepektif
sebagai pendidik yang merasa dirinya sukses; ia akan menceritakan bagaimana
dirinya sukses mengampu pembelajaran online, dengan menceritakan kesehariannya
dalam mengajar secara online. Ia lupa banyak pendidik diluar sana yang masih
berjuang mengatasi kendala.
2. Perspektif
sebagai pendidik yang menyalahkan orang tua siswa yang kurang sigap mendampingi
anaknya dalam pembelajaran jarak jauh.
3.
Perspektif
pendidik yang mencoba memberikan jalan keluar berdasarkan pengalamannya. Ia
berperan memberikan pertimbangan, tips dan trik bagi kedua belah pihak, bagi
orang tua siswa dan guru.
Dalam dunia
informasi yang deras saat ini,
cara mengajar online kemudian banyak dicari orang. Di google setelah diketik kata kunci 'cara
mengajar online' maka langsung timbul
beberapa prediksi dari google:
Ini berarti memang ada
kebutuhan dari pengakses
google mengenai topik diatas.
Sejumlah saran
dan masukan serta pendapat muncul dalam diskusi seperti yang terangkum di bawah
ini.
Cara mengatasi
kelemahan pembelajaran jarak jauh,
terutama bagi siswa atau orang tua yang tidak memiliki media Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang memadai, padahal pembelajaran harus tetap
berjalan adalah jika
berkenan guru bisa memberikan penugasan seminggu sekali. Secara
terjadwal setiap hari dalam seminggu, guru berikan penugasan yang terstruktur.
Untuk
kemudian ada kewajiban,
guru mengambil atau siswa
dan orang tua setorkan tugas siswa bersangkutan.
Dikatakan penulis
menjadikan dirinya sebagai peran
utama itu kurang bagus karena fokus pada dirinya, maksudnya adalah ini adalah ketika kita menulis
tentang diri sendiri, harapan kita pasti ada yang membaca dan berikan
tanggapan. Sayangnya
jika tidak ada yang menanggapi pasti
si penulis jadi malas menulis lagi. Padahal sebagai orang dewasa
kita tidak terlalu suka membaca
(semata mata) kisah orang lain.
Orang
lebih senang mencari sesuatu yang
ada hubungannya dengan keuntungan atau kebutuhan dirinya. Hal ini sering dilakukan bagi penulis pemula karena belajar menulis ide
berdasar diri sendiri. Dimulai dari yang mudah, yang bisa, yang
dialami.
Ketika ingin sekali
menulis, namun judul yang
ditemukan
sudah tertuang oleh orang lainm, maka cara menyikapi hal ini adalah mencermati tulisan orang lain lalu lakukan
ATM (Amati
Tiru dan Modifikasi).
Cara terbaik
memberikan ‘roh’ pada
tulisan adalah sebagai
penulis, kita sudah tahu dalam
satu kalimat, hal apa yang ingin kita
sampaikan kepada pembaca. Sebuah buku yang tebalnya berlembar-lembar pun pada
akhirya punya satu tema besar yang ingin disampaikan.
Jika ingin lebih
semangat menulis karena mendapatkan tanggapan, tulislah dan berikan lah sumbang
saran bagi sebuah hal yang sedang menjadi kegelisahan orang banyak.
Menulis di blog, kita bisa mengukur berapa
orang yang sudah membaca tulisan kita.
Rahasia kreativitas Agus
Sampurno
adalah menggunakan media sosial untuk mengamati, bertemanlah di media sosial
dengan orang yang tepat sesuai dengan bidang anda, maka akan banyak ide yang
mengalir disitu.
Cara membangun konsistensi
dalam menulis ide di blog adalah memilih topik yang dikuasai kemudian lakukan riset kecil-kecilan di google, kemudian tampilkan
tulisan anda sudah dengan solusi dari sebuah masalah, tuliskan di bagian apa anda
merasa nyaman dan menguasai (tidak harus ahli atau menguasai sekali).
Terkait
Pembelajaran Jarak Jauh, membuat
penugasan mingguan. Kegunaan pembelajaran jarak jauh bukan untuk menggantikan
pembelajaran yang ada di kelas (tatap muka), tapi sekedar menghangatkan
otak dan ingatan siswa agar tidak kosong sama sekali, saat wabah Covid-19 sudah berakhir dan
masuk sekolah kembali.
Bagaimana melibatkan Facebook dalam membuat kita bersemangat
menulis. Menurut pak Agus, semua dari kita pasti punya
laman di Facebook, entah
itu aktif atau tidak namun
sepanjang pengalamannya,
banyak sekali penulis yang menjadi viral hanya bermodalkan tulisan/status di facebook.
Terdapat eksperimen mengenai bagaimana facebook bisa
melipatgandakan pembaca tulisan kita. Beliau mengambil
perspektif nomor 3 yang telah dipaparkan pada bagian awal di atas.
Contoh
eksperimen yang beliau berikan adalah tulisan dengan judul: 5 Cara Menghindari Kesalahan dalam Memberikan
Penugasan di Kelas Online. Adapun pengembangan
tulisannya seperti di bawah ini:
1.
Paragraph pembuka: Menjadi viral baru
baru ini status dari para orang tua siswa yang kelelahan saat mesti mendampingi
anaknya belajar secara online. Hampir semua orang tua mengeluh betapa kewajiban
mendampingi anaknya menjadi hal yang luar biasa berat. Pihak yang mencoba bijak
pasti akan mengatakan bahwa saatnya orang tua siswa menyadari bahwa mendidik
itu tidak mudah. Sebuah hal yang tidak akan laku dimata orang tua siswa yang
menyekolahkan anaknya di sekolah swasta di kota besar yang bayarannya pastinya
lumayan. Hal yang sama juga tidak akan berlaku bagi orang tua yang mungkin
punya banyak halangan dalam mendampingi anaknya, mulai dari dirinya yang mesti
bekerja sampai tingkat pendidikan yang kurang menunjang.
2.
Paragraph isi: Ada beberapa kesalahan
yang dilakukan pendidik ketika menyelenggarakan kelas online ditengah wabah
Covid 19 ini:
a. Guru
berniat sekali menggantikan kelas tatap muka nya dengan kelas online. Ini akan
menimbulkan masalah baru karena pastinya waktunya akan panjang dan materinya
berat. Solusinya: memberikan penugasan mingguan yang disitu sudah ada deadline
atau batas waktu yang terjangkau dan terukur. Hal ini akan menghindari
kerumitan bagi orang tua siswa.
b. Guru
belum melakukan pembagian antara mana siswa yang lebih cocok diberikan tugas
online dan offline. Jika ini terjadi maka guru kerap hanya berfokus pada
penugasan yang online saja. Saat yang
sama ia akan bingung mengapa ada siswa yang responnya lambat. Solusinya:
Saatnya berikan pilihan pada ortu siswa apakah ingin tugas yang online atau
yang offline. Jika online berarti orang tua sudah mengetahui mesti tugas
menggunakan platform apa dan kapan mesti dikumpul. sementara untuk tugas
offline mesti ada perjanjian pengumpulan tugas yang disetujui guru dan orang
tua siswa.
c.
Guru
hanya sibuk memberikan tugas kepada siswanya, namun tidak menemani orang tua
siswanya dalam situasi krisis ini. Semua orang tua siswa menyadari bahwa
tinggalnya anak mereka di rumah adalah keputusan diluar kemauan sekolah. Untuk
itu solusi terbaik adalah luangkan waktu untuk satu hari diadakan diskusi
antara guru dan orang tua siswa, caranya bisa macam macam bisa lewat grup chat
atau menyebarkan survey mengenai keinginan dari orang tua siswa.
d.
Guru
memberikan penugasan yang bertipe High Order
Thinking Skills atau HOTS. Ada juga guru yang menyuruh siswanya melakukan
sesuatu yang memerlukan persiapan . Sebagai contoh ada orang tua siswa yang
mengeluh anaknya diminta berpakaian adat kemudian di foto dan fotonya dikirim
ke gurunya. Solusinya: berikan tugas yang memerlukan pendampingan minim dari
orang tua siswa. Saat memberikan tugas, guru juga bisa menyelipkan panduan
singkat bagi orang tua. Guru juga bisa memberikan estimasi waktu pengerjaan,
sehingga orang tua yang sibuk bisa memperkirakan kapan ia mesti membantu,
menyesuaikan estimasi waktu yang diberikan oleh guru anaknya
e. Guru
cenderung ingin menghabiskan target kurikulum. Hal ini bukanlah sebuah hal yang
salah. Namun yang harus diingat bahwa kecenderungan tadi membuat seorang guru
menjadi tidak fleksibel. Solusinya: Guru mesti menerima situasi bahwa saat ini
adalah saat krisis yang terjadi diluar kehendak dirinya sebagai seorang guru.
Untuk itu ketika seorang guru sudah menerima situasi ini maka ia akan lebih
terbuka pada masukan sambil terus menerus mencari dan belajar dengan cara
terbaik dalam mencari bentuk kelas online yang sesuai, atau jika beberapa
minggu kemarin kelas online justru banyak menimbulkan masalah saatnya dicarikan
skenario lain yang penting siswa tetap fokus dan siap belajar pada saat wabah
telah selesai.
3. Paragraph Penutup: Banyak sekali prediksi yang
beredar mengenai kapan situasi pandemi ini akan berakhir. Di banyak kota di
Indonesia, waktu belajar di rumah terus diperpanjang oleh pemerintah setempat.
Ini berarti sebagai seorang praktisi perlu punya banyak ide agar kemitraan
sekolah (guru) dan rumah tetap selaras.
Selanjutnya
dilanjutkan dengan diskusi tentang cara melipatgandakan pembaca di facebook. Salah
satunya melalui cara
menulis judul, dengan menggunakan
beberapa kata misalnya: 5 Persuasive Words
That Controls Minds
: You, Free, New, Now, and Secret.
Di akhir
sesi bapak Agus Sampurno menekankan
beberapa hal tentang melipatgandakan pembaca di facebook, yaitu:
ü Menulis ide
bisa datang dari mana saja.
ü Saatnya kita fokus
pada cara mengemas ide tersebut.
ü Hal yang beliau praktekan saat ini
adalah membuat tulisan lalu diletakkan didalam halaman Facebook.
ü Pada saat yang sama di postingan Facebook tadi kita letakkan link blog kita.
ü Dengan demikian blog
kita akan semakin dikenal.
Sekian.
mantulll
BalasHapusKeren tambah ilmu
BalasHapusTerimakasih
BalasHapuswaah akhirnya saya beride ni untuk menulis berikutnya... semangaat sobat hebat
BalasHapusslmat malm pak Agus saya biasa suka wa dan blog,tidak sering main facebook boleh saya memakai wa dan memperbanyak pemaca blog saya? simon Anunu dari kupang NTT.TERIMA KASIH UTK PERHATIANNYA
BalasHapusmantul
BalasHapusManteb..terimakasih.. Bpk.. Bisa mmberi motifasi u pmbljran daring
BalasHapus