Pengalaman pertama dan kuliah perdana di kampus virtual binaan bapak Wijaya
Kusumah yang akrab disapa Omjay dan PB PGRI. Wijaya Kusumah adalah seorang guru
milenial yang familiar dengan julukan Guru Blogger. Buku terbaru beliau adalah
Catatan Harian Seorang Guru Blogger. Beliau adalah sponsor utama kegiatan ini
dalam bentuk support. Kulwat online Belajar Menulis Gelombang 8 & Belajar
Menulis Gelombang 9, demikianlah dua nama Grup WhatsApp dimana saya tergabung
sebagai “mahasiswa”dalam kampus virtual
ini.
Mengawali kulwat online pak Bambang (Mr Bams) selaku moderator, mengirimkan link
pengisian daftar hadir di: bit.ly/absenkmg8. Setelahnya Omjay
meminta izin untuk menutup dulu WA
groupnya agar peserta fokus dalam kuliah online.
Pada kuliah perdana saya ini, kami
mendapatkan pencerahan ilmu dari bapak Imam
Fitri Rachmadi. Beliau memberikan
kuliah langsung dari Austria. Di Indonesia sekitar pukul 19.00 WIB, sementara
di Austria sekitar pukul 14:00, ada selisih sekitar 5
jam. Austria saat itu cuacanya
cerah. Seperti ini pemandangan dari student
dormitory beliau di lantai 11.
Sekilas pak Imam, demikian saya menyapanya, saya perkenalkan biografi
singkatnya. Beliau adalah dosen
Universitas Pamulang yang sekarang sedang kuliah S3 di Johannes Kepler
Universität Linz Austria (2019-sekarang). Pernah menulis 2 buku yang diterbitkan oleh
Elex Media Komputindo ketika masih kuliah S1 di UIN Jakarta (2018-2013). Pada
penghujung kuliah S2 di Universitas Negeri Jakarta (2016), beliau mulai tertarik untuk menekuni penulisan
akademik. Pada akhirnya, ketika mulai menjadi dosen di Universitas Pamulang
(2017), beliau mengelola jurnal, menjadi reviewer jurnal
kampus lain, dan banyak mengikuti pelatihan penulisan akademik bahasa Inggris
untuk keperluan persiapan studi lanjut ke luar negeri.
Pak Imam juga memiliki blog di: https://tigabelase.wordpress.com, yang merupakan blognya yang kesekian kalinya, berisi tulisan tentang
bagaimana menulis dalam konteks akademik. Tambahan pula, b eliau mulai rajin menulis sejak kuliah S1 dengan mengikuti salah satu komunitas menulis tentang narasi lokal di sini: https://akumassa.org/id/author/imam-fitri-rahmadi. Jenuh sesekali datang. Caranya tutup laptop, jalan keluar. Baru balik lagi dengan pikiran yang fresh.
Pada semester ini,
pak Imam sedang mengambil mata kuliah Academic Writing English untuk belajar lebih lanjut tentang
penulisan akademik. Bertepatan dengan ini semua, beliau diminta
oleh Omjay untuk mengisi materi yang sedikit lebih teoretis tentang dasar
menulis. Demikianlah
biografi singkat sebagai perkenalan beliau agar lebih akrab ke seluruh peserta
walaupun tidak bertatap muka.
Selanjutnya, adapun dasar
menulis, meliputi: pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf.
Materi yang disampaikan
dalam kuliah ini dalam bentuk tulisan dengan tujuan untuk bisa digunakan bukan hanya untuk
penulisan akademik, tetapi juga untuk penulisan personal dan formal supaya
materi dapat bermanfaat bagi semua peserta pelatihan yang beragam. Materi tersebut telah
disiapkan dalam tulisan khusus di blog:
Seperti apakah menulis itu? Berikut ini adalah cuplikan materi tentang menulis.
Pemilihan Kata
Perihal pilihan kata disebut dengan diksi.
Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa
sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama. Cermati
tiga kalimat di bawah ini:
·
Ibu guru
sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah
·
Ibu guru
sedang berbincang-bincang dengan kepala sekolah
·
Ibu guru
sedang berdiskusi dengan kepala sekolah
Berbeda satu kata saja dapat merubah rasa
dari kalimat.
A.
Penulisan Kalimat
Kalimat terdiri dari kalimat sederhana (simple sentence), kalimat gabungan (compound sentence), kalimat kompleks (complex sentence), dan kalimat
campuran.
Contoh pengembangan kalimat.
Sederhana
|
Saya membaca tulisan di blog
|
Gabungan
|
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah
pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat.
|
Kompleks
|
Saya membaca tulisan di blog ketika sedang
bekerja dari rumah.
|
Campuran
|
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah
pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari
rumah.
|
B.
Penyusunan Paragraf
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang
mempunyai satu kalimat topik (topic
sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok.
Supaya enak dibaca dan tulisan mudah dipahami, susun paragraf deduktif.
Nah, bagaimana mengembangkan sebuah paragraf deduktif? Berikut ini tipsnya:
- Gunakan bentuk kalimat sederhana untuk membuat kalimat topik.
- Cara gampang untuk membuat kalimat topik, adalah pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau controlling idea pada setiap kalimat topik.
- Bentuk kalimat penjelas harus bervariasi, terdiri dari kalimat gabungan dan kompleks, serta dilengkapi dengan konjungsi sebagai transisi antar kalimat supaya paragraf mengalir dengan baik, enak dibaca, dan mudah dipahami
Contoh paragraf yang baik:
Bekerja dari rumah memiliki
kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari rumah menjadikan jadwal
kerja tidak begitu jelas sehingga karyawan harus membuat jadwal jam kerja
sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Pada sisi
lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel dan lebih banyak
waktu untuk keluarga. Selain itu, bekerja dari rumah bukan hanya dapat
menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi tetapi juga menghemat biaya
operasional kantor.
Disamping materi singkat di atas, sesi diskusi juga menghasilkan sejumlah
informasi yang bisa menginspirasi pembaca.
Bagaimana Anda melihat fenomena
literasi pada generasi milenial saat ini? Terutama dengan maraknya medsos dan
berita hoaks.
Kalimat-kalimat inspiratif dari pak Imam:
Proses dan rahasia kreatif yang beliau lakukan adalah dengan membaca.
Inspirasi itu secara ilmiah bukan berarti
ditemukan dengan merenung di bawah pohon atau duduk di pinggir danau sambil
melamun. Jika anda ingin menulis, berarti harus banyak membaca dulu. Memperbanyak input sebelum outputnya
ditulis.
Hambatan terbesar dalam menulis.
Mencari Niche alias topik yang orisinil yang
belum ditulis oleh orang lain. Ini lebih tepatnya disebut sebagai tantangan. Ibarat mau meneliti,
tantangannya adalah mencari research gap sebagai novelty
penelitian.
Literasi digital generasi
milenial.
Terkait topik ini, dapat disimpulkan bahwa masih sangat minim. Gerakan literasi digital
di Indonesia sudah banyak yang mengarah ke penanggulangan hoaks, cyber bullying, pornografi, dan lainnya. Justru yang kurang
adalah literasi digital untuk keperluan akademik sebagai
bekal generasi milenial untuk belajar di era digital. Belum ada gerakan literasi
digital yang mengarah ke sana.
Tips memilih konjungsi yang tepat
untuk menghubungkan setiap kalimat dalam satu paragraf dan bagaimana menghubungkan
antar paragraf.
Artikel
Gambaran besar struktur sebuah artikel, seperti berikut.
Struktur artikel terdiri dari: pendahuluan,
isi, dan kesimpulan. Jika ditarik garis-garis,
semuanya berkaitan. Mulai dari judul, pendahuluan hingga kesimpulan. Jadi, dalam pendahuluan, penulis mencantumkan
thesis statement alias pendapat
penulis dulu. Pendapat penulis mengandung beberapa kalimat topik. Nah, kalimat
topik itu nanti yang akan ditempatkan satu per
satu di setiap paragraf. Sehingga satu artikel terhubung semuanya.
Kemudian, terkait menyambungkan antar
kalimat, perlu diketahui tentang ini dulu. Kalimat terbagi menjadi 4:
pernyataan, pertanyaan, perintah, dan seruan.
Jadi, dilihat, kalau kalimatnya mengandung sesuatu yang kontras bisa gunakan konjungsi: namun, padahal, dan lainnya.
Kata Sambung
Konjungsi antar kalimat dipilih berdasarkan
jenis kalimatnya. Sedangkan, konjungsi antar
paragraf dikontrol dengan kalimat topiknya. Beberapa fungsi konjungsi atau kata sambung. Dalam bahasa Inggris, sudah ada daftarnya.
Diksi
Diksi tidak perlu indah yang penting sampai
pada pembaca. Jadi, dalam memilih diksi sesuaikan dengan target pembaca. Diksi
yang terlalu tinggi itu justru membuat tulisan
melayang dan tidak menyentuh ke tanah. Ibaratnya begitu. Itu istilahnya adalah inflated words.
Cara penulisan bahasa lokal.
Dituliskan dengan huruf miring. Kemudian diberi penjelasan apa yang dimaksud dari istilah
lokal yang digunakan tersebut. Apabila sudah ditulis miring sebetulnya dalam
kaidah penulisan bahasa Indonesia semua orang sudah paham kalau itu istilah di luar bahasa Indonesia.
Cara memilih atau menempatkan kata-kata,
sehingga menarik bagi para pendengar atau pembaca.
Perbanyak input. Perbanyak membaca sehingga
kata-kata yang dimiliki akan semakin kaya. Bisa menulis bagus jika konsisten membaca. Sehingga, ketika
ingin menulis muncul diksi-diksi yang bagus. Secara otomatis tulisan kita juga akan
semakin bagus.
Gambar di samping menampilkan checklist bagaimana cara memilih diksi. Jadi
sebetulnya tolok ukur pemilihan diksi yang paling penting adalah apakah
diksi/kata yang dipilih dipahami pembaca atau tidak.
Menyusun dan Mengoreksi.
Kalau membenarkan tulisan orang lain yang
banyak kesalahannya memang cukup rumit. Lebih baik ditulis
ulang dengan kata-kata sendiri. Ibarat penjahit, lebih suka jahit
baju dari awal daripada harus memperbaiki baju yang
salah jahit. Namun, jika dasar-dasar menulis
sudah dikuasai, akan mudah mengoreksi tulisan orang lain.
Kaku saat memulai penulisan.
Bahasa secara alamiah memang seperti itu,
baik dari segi writing, speaking,
listening, maupun reading. Jadi,
itu normal karena otak belum terbiasa untuk mengolah bahasa kembali. Solusinya, membiasakan diri untuk menulis.
Membuat paragraf yang tepat
Pahami
kembali struktur paragraf. Ini struktur paragraf yang lebih lengkap. Jadi
kalimat penjelas itu terbagi menjadi dua: 1) kalimat penjelas mayor; dan
2) kalimat penjelas minor. Kalimat penjelas mayor menjelaskan kalimat topik.
Kalimat penjelas minor menjelaskan kalimat penjelas mayor. Kemudian, diakhiri
dengan kalimat penutup bila diperlukan.
Itu dari segi struktur. Kemudian, ini dari
segi kalimat penjelasnya:
Kalimat penjelas itu juga bermacam-macam. Bisa berupa fakta, alasan, contoh,
data, dan lain sebagainya.
Praktik menulis paragraf yang tepat, kira-kira seperti ini, selalu tanyakan
"what/why" apa atau mengapa dari
kalimat topik.
Jika kalimat topik membutuhkan detail apa,
maka jelaskan apanya.
Jika kalimat topik butuh detail kenapa, maka jelaskan
kenapanya.
Satu lagi, jika apa dan mengapa tidak berfungsi, saatnya berpikir alternatif
dengan kata "jika". Yang ini agak susah dijawab dengan tulisan.
Membuat sebuah paragraf yang baik dan menarik untuk dibaca
Paragraf
yang baik dan benar harus memperhatikan koherensi dan kohesinya. Jika keduanya
terpenuhi, paragraf baik. Koherensi berarti logikanya tersambung dari kalimat topik hingga minor detailnya.
Kohesi berati kata, diksi, konjungsi yang dipakai tepat hingga mudah dibaca.
Dua model yang bisa membantu
menyusun paragraf yang baik:
Model
pertama.
P: kalimat topik.
E: penjelasan kalimat topik (major detail).
E: bukti yang menjelaskan major detai (minor
detail) yang bisa berisi fakta, quote, data, atau contoh.
L: diakhiri dengan menyambungkan semuanya di
penutup.
Model kedua.
C: klaim sebagai pernyataan kalimat topik.
P: bukti yang bisa anda berikan untuk
mendukung kalimat topik. dan R: kaitan keduanya
sebagai kesimpulan atau penutup jika diperlukan.
Kata ganti pada artikel bebas
dan artikel populer.
Artikel bebas atau artikel populer bisa
menggunakan antara kata personal atau formal. Jelasnya, kata ganti
orang sangat dihindari dalam penulisan akademik. Dalam konteks blog, masih termasuk formal,
para blogger profesional banyak menggunakan kata ganti itu. Aku dan kamu bisa
digunakan juga supaya terasa lebih personal. Jadi, lihat kembali siapa pembaca.
Penggunaan paragraf
deduktif, induktif atau campuran dalam karya ilmiah
Secara umum, semuanya bisa digunakan. Namun, dalam
teori penulisan akademik, supaya paragraf mudah dipahami gunakan paragraf
deduktif. Jadi, kalimat pokok selalu di depan. Dalam penulisan artikel jurnal
juga seperti itu. Penerapan paragraf deduktif,
induktif atau campuran, itu hanya
diaplikasikan dalam reading atau
naskah bacaan untuk ujian bahasa atau ujian sekolah. Namun, praktek dalam menulis, yang banyak
digunakan adalah paragraf deduktif.
Apakah dalam penulisan paragraf dalam sebuah buku misalnya buku
untuk materi pembelajaran maka diksinya harus selalu akademik atau boleh
bervariasi?
pemilihan diksi tergantung target pembaca. Dalam konteks buku pelajaran sebaiknya
gunakan diksi yang formal saja. Siswa akan bingung jika diksi terlalu akademik. Beda misalkan membuat buku teks untuk anak
kuliah atau kalangan akademisi, dimana ini sudah masuk ke penulisan akademik,
gunakan diksi akademik.
Menggunakan kata baku meskipun
untuk cerita fiksi.
Sederhananya, mengutip judul lagunya almarhum
Glen Fredly, "terserah . . ."
Sesuka penulisnya jika ingin menulis fiksi. Namun, ada satu hal yang tetap dijadikan
patokan, setiap satu paragraf pasti ada inti pesan yang ingin disampaikan meskipun
dalam penulisan fiksi. Tetapi, dalam penulisan paragraf
tersebut tidak seketat penulisan non-fiksi.
Membuat kalimat utama yang baik
ketika menyusun paragraf
Kalimat
topik selalu taruh di depan. Kalimat topik dilengkapi dengan controling idea
atau ide pengontrol. Ide pengontrol itulah yang dijelaskan dalam kalimat
penjelas. Kalimat penjelas dapat berupa aneka detail atau contoh. Kemudian
diakhiri dengan kalimat penutup jika dibutuhkan.
Membuat diksi yang indah dan bisa
dinikmati oleh pembacanya
Ada 6 prinsip dalam memilih diksi:
1. Pilih kata
yang mudah dipahami
2. Gunakan kata
yang spesifik dan kontekstual
3. Pilih kata
yang paling kuat diantara pilihan diksi yang ada
4. Lebih baik,
tekankan pada penggunakaan kata yang positif daripada sebaliknya
5. Hindari
penggunaaan diksi yang tinggi secara berlebihan
6. Juga hindari
diksi yang terlalu jadul
Jadi, diksi dipilih sesuai target pembaca.
Menyusun kalimat topik
Buat outline
kalimat topiknya terlebih dahulu dalam bentuk ceklist atau dibuatkan daftar nomor
urut. Jadi, dalam menulis, terlebih dahulu dibuat outlinenya. Mulai dari pendahuluan, isi,
dan penutup. Dari pendahuluan sudah ditentukan
apa yang akan dibahas (thesis statement).
Thesis statement/poin yang akan
dibahas dijadikan controlling idea pada setiap
kalimat topik. Diakhiri dengan menyimpulkan semuanya. Ketika outline
bagus, tulisan bagus. Pada pendahuluan sudah ketahuan akan membahas apa. Pada
isi, itulah yang dibahas. Terakhir, diberi kata-kata penutup
sedikit.
Ingat format ini.
Kalimat majemuk yang tepat agar mudah dipahami
Semua
variasi kalimat bisa digunakan. Supaya tidak monoton dan membosankan ketika
dibaca. Seperti yang tertera di materi, yang
menentukan rasa tulisan adalah lebih ke diksi yang digunakan.
Ibarat seperti gambar ini yang mengibaratkan
menulis seperti melukis, diksi itu seperti warna pada lukisan. Lukisan untuk
orang dewasa dengan lukisan untuk anak-anak sangat berbeda warnanya. Begitu
juga dengan tulisan anak-anak diksi yang digunakan pasti lebih mudah dipahami
daripada diksi pada tulisan untuk orang dewasa.
Kalimat sederhana jika diksinya tinggi juga
susah dipahami. Jadi, lebih perhatikan ke diksi yang ingin digunakan untuk murid SD.
Memilih kata agar
tulisan baik dan menarik
Tulisan yang baik dan menarik adalah yang
ditulis sesuai dengan kaidah penulisan, terutama ini dalam konteks penulisan
formal dan akademik. Adapun tips dan
trik yang bisa
diterapkan adalah:
-
Perbanyak input: membaca
-
Berlatih: mencoba sedikit demi sedikit beberapa dasar
menulis yang sudah kita pelajari
-
Menulis: rajin menulis
Kemudian, kata yang
benar adalah kata yang digunakan sesuai dengan tujuan dan konteksnya. Kata yang
baik adalah kata yang bisa menyampaikan informasi sesuai yang diinginkan oleh
penulis sesuai dengan target pembaca. Pemilihannya berati disesuaikan dengan
tujuan, konteks, dan target pembaca.
Kalimat gabungan dan Kalimat kompleks.
Kalimat campuran adalah gabungan dari kalimat
gabungan dan kalimat kompleks. In rumusnya:
Kalimat gabungan dibuat dengan menambahkan
salah satu kata dari singkatan FANBOYS:
for (untuk), and (dan), nor (maupun), but (tetapi), or (atau),
yet (namun), so (sehingga). Sedangkan kalimat kompleks dirangkai dengan
menambahkan kata seperti when
(ketika), after (setelah), because (karena), since (sejak), although
(meskipun), while (sementara), dan sebagainya.
Ide dalam penulisan
artikel
Jika dalam
karya fiksi dan/atau dalam penulian personal, ide justru disimpan. Seperti
cerpen yang ada plotnya, ide ditaruh di klimaks atau diberitahu pelan-pelan supaya pembaca penasaran.
Namun, dalam penulisan non-fiksi dan/atau
penulisan formal dan akademik, ide justru harus disebutkan secara gamblang di
depan. Ide harus sudah ditonjolkan di pendahuluan, diturunkan jadi kalimat
topik, dan disimpulkan di akhir.
Misalnya, dalam menulis artikel jurnal,
bahkan ada yang namanya abstrak yang berisi isi tulisan, dengan membaca abstrak
saja sudah tahu gambaran seluruh isi artikelnya.
Dalam penulisan formal, para jurnalis
meletakkan semua ide/informasi penting di paragraf pertama, baru informasi yang
tidak penting di belakang. Namanya model piramida terbalik seperti gambar di samping.
Deduktif atau induktif
Dalam penulisan formal dan akademik, paragraf
deduktif lebih efektif dan sangat disarankan. Selain itu, agar tulisan lebih mudah
dipahami, gunakan paragraf deduktif.
Menulis Kreatif
Menulis personal seperti update status dan lainnya mudah. Menulis formal seperti menulis
berita dan laporan dormal membutuhkan dasar literasi yang cukup. Menulis
akademik seperti menulis laporan penelitian dan artikel jurnal membutuhkan
dasar literasi yang tinggi. Kemudian, istilah: tidak ada
yang baru selama masih berada di bawah sinar matahari; jadi segala kebaruan (inovasi) yang ada
pasti ada silsilahnya ke belakang, maka studi pendahuluan paling tidak dengan systematic literature review harus dilakukan. Apalagi menulis
untuk jurnal Scopus, novelty-nya harus kuat. Untuk menyatakan
bahwa tulisan punya kebaruan, tidak bisa hanya dengan klaim semata, tetapi
harus dengan pembuktian dari apa yang sudah dilakukan oleh penelitian sebelumnya
ternyata belum menyentuh pada fokus penelitian yang kita
lakukan.
SPOK dalam ragam tulisan formal dan akademik
Susunannya bisa divariasi. Namun, minimal
harus ada unsur Subjek dan Predikat untuk bisa sah diaggap sebagai kalimat.
Sebagai penulis pemula, tulisan bisa bertahap tidak harus langsung sempurna
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Brainstorming yang efektif dan
efisien
Curah gagasan atau brainstorming memang sering dilakukan untuk menghimpun
ide, biasanya lebih efektif dengan berdiskusi dengan orang lain sebagai lawan
berpikir.
EYD pada tulisan fiksi
dan non fiksi
Tulisan fiksi lebih fleksibel daripada
tulisan non-fiksi. Namun, kalau terkait EYD atau
yang sekarang adalah PUEBI, kedua jenis penulisan harus sesuai dengan aturan
PUEBI kalau tidak akan sudah dipahami. Beda kalau
terkait kata, kalimat, dan paragraf, karya fiksi terserah tidak harus sesuai
dengan aturan dasar yang kita bicarakan barusan.
Diksi dan dampak kesalahan
diksi
Laporan dalam konteks pekerjaan memang harus
dengan diksi yang formal untuk menunjukkan profesionalitas. Kedekatan personal
dalam konteks kerja profesional justru menjadi hal yang kurang pas. Bisa saja
dekat secara personal, namun untuk urusan laporan kerja tetap formal. Diksi yang salah membuat kalimat susah
dipahami dan bisa berujung pada miskomunikasi.
Mengalir dalam menulis sebuah
paragraf
Buat outline
pointer yang ingin ditulis. Bisa juga menerapkan strategi free writing, yaitu tulis aja semuanya
dulu yang ada dikepala kemudian dirapikan.
Mengembangkan tema
Ibarat tema merupakan suatu bangun, awalnya
kita menulis dengan sudut pandang dari sebelah kiri bangunan, kembangkan dengan
melihat dari sudut sebaliknya dan sudut yang lainnya.
Menulis bebas
Kaidah menulis sesuai dengan konteksnya, dan
lebih berlaku untuk penulisan formal dan penulisan akademik.
Kesimpulan dan
Penutup
Terkait dengan kata dan penggunaannya secara
umum, sebetulnya bahasa dapat dibagi menjadi 2 kategori: spoken dan written language
atau bahasa lisan dan bahasa tulisan.
Bahasa lisan biasanya kosa kata dan struktur
kalimatnya lebih sederhana, model seperti ini banyak diadaptasi untuk menulis
dengan hara personal.
Bahasa tulisan digunakan untuk penulisan
formal dan akademik yang biasanya baik kata maupun struktur kalimatnya lebih
kompleks. Jadi, jika ingin menulis formal dan akademik, pastikan yang dipakai
adalah bahasa tulisan. Bahasa tulisan sangat konsern terhadap variasi
penggunaan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf.
Paragraf terbagi atas 4
tipe:
1.
Jika hanya
ingin menjelaskan apa itu virus corona, gunakan paragraf deskriptif.
2.
Jika ingin
menjelaskan asal mula virus corona, gunakan paragraf naratif.
3.
Jika ingin
menjelaskan cara pencegahan virus corona, gunakan paragraf ekspositori.
4. Jika ingin
menjelaskan bahwa virus corona itu sangat berbahaya, gunakan paragraf
persuasif.
Paragraf,
seperti ini gambarannya jika dikemas dalam model humburger.
Kalimat topik ada di atas.
Kalimat penjelas di tengah.
Kalimat penutup di akhir.
Berikut ini latihan-latihan yang bisa membantu kita dalam belajar menulis secara sederhana.
Latihan 1:
Paragraf ini belum memiliki kalimat topiknya.
Jadi kasihan, anak kalimatnya tidak memiliki induk kalimat. Minta tolong untuk
dibuatkan kalimat topiknya kemudian ditaruh sebagai kalimat pertama pada
paragraf tersebut.
Tetap di rumah saja dinilai
sebagai salah satu cara yang paling efektif. Menggunakan masker ketika terpaksa
harus bepergian dan selalu menjaga jarak dengan orang lain merupakan cara
lainnya. Senantiasa jaga stamina dengan istirahat yang cukup juga dapat
dilakukan untuk menjaga imun tetap baik sehingga tidak rentan tertular.
Latihan 2:
Paragraf ini baru ada kalimat topiknya. Mohon
tambahkan minimal 3 kalimat penjelas:
Pendemi koronavirus mengubah pola
orang dalam bersosialiasi, bekerja, dan belajar di Indonesia.
Latihan 3:
Buat satu paragraf dengan tema bebas. Kalimat
topik harus memiliki ide pengontrol. Paragraf memiliki setidaknya 3 kalimat
penjelas yang mendukung atau menjelaskan lebih lanjut ide pengontrol.
Terakhir, semoga ungkapan-ungkapan ini bisa menginspirasi kita.
- Menulis merupakan sebuah proses, lambat laun kita akan suka dengan tulisan kita sendiri.
- Selama proses tersebut, "bodo amat" saja dengan semua kata orang.
- Teruslah menulis saja dan buktikan apa yang terjadi.
- Temukan dan kuatkan motivasi internal dalam diri kenapa harus menulis.
- Apapun kata orang, teruslah menulis.
Semoga Bermanfaat
Salam,
Pong Owen
keren banget tulisannya, Daftar Narsum Belajar Menulis dan Menerbitkan Buku Selama Bulan Ramadhan
BalasHapusTanggal 27 sampai 31 April 2020 Pukul 13.00- 15.00 WIB di WA Group PGRI
1. Senen, 27 April 2020, Dr. Onno Widodo Purbo, Founder Elearning untuk Rakyat, tema Menulis dan Membuat buku Digital, https://lms.onnocenter.or.id/moodle/
2. Selasa, 28 april 2020, Dr. Paidi, Kepala SMKN 4 Bengkulu dan Ketua MKKS Provinsi Bengkulu, Menulis Disain Pembelajaran Modern, https://pdsmk1bkl.blogspot.com,
3. Rabu, 29 April 2020, Dr. Uswadin, Tim Pengembang Labschool UNJ, Menulis Buku dari Kegiatan Mengajar Sehari-hari, https://uswadinlabschool.blogspot.com/
4. Kamis, 30 April 2020, Amir Faisal, Berbagi Pengalaman Menulis Buku Motivasi dan Kepemimpinan, https://www.spiritualquantum.com/about/amir-faisal/
5. Jumat, 31 April 2020 Dr. Dadang Kadarusman, Motivasi Menulis Setiap hari dan Menerbitkan Buku, http://www.dadangkadarusman.com/
Sabtu dan Minggu Libur untuk menyelesaikan tugas resume kuliah online, dan dikirimkan ke email omjaylabs@gmail.com serta posting di blog masing-masing agar semakin banyak orang membaca tulisan kita. Tks.
Lengkap sekali pak,,keren
BalasHapus