Saya pun berlalu, menuju lantai 2, dimana lab bahasa berada. Saya biasa melayani pembelajaran jarak jauh online di lab itu jika kuota internet saya tidak mendukung dari rumah. Setelah menyalakan UPS, dan menyalakan komputer, saya mengecek pesan pendek grup-grup WA siswa. Ternyata sudah ada kurang puluhan respon atas ucapan saya sesaat sebelum pergi ke sekolah.
Pada jam pelajaran pertama tadi pagi, saya menjadwalkan pembelajaran tatap maya dimulai pukul 7.10. Tapi oleh karena kondisi jaringan tidak bersahabat, maka pembelajaran pun saya undur hingga pukul 7 lewat 20 menit.
Dua kelas yang saya ajar hari ini pembahasan materinya identik, yaitu salah satu elemen yang terdapat dalam lirik lagu bahasa Inggris. Topik utamanya adalah tentang rhymes. Dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan kata rima. Ini adalah topik tentang bagaimana pembentukan bunyi pada tiap baris lagu menghasilkan bunyi estetis yang memperindah lagu saat didengarkan.
Kira-kira jam 11 lewat 30 menit, pembelajaran pun berakhir. Lalu saya mengecek pesan WA, beragam informasi hadir di sana. Paling banyak dari grup menulis lewat WA.
Pukul 13. 30 bertolak dari sekolah menuju Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Toraja untuk menjemput istri. Saya ditemani putra tunggal kami sejauh ini. Saya berupaya selalu meluangkan waktu untuk mengantar dan menjemput istri saya setiap hari kerja berhubung dia sedang hamil muda. Artinya jika Tuhan berkehendak tahun 2021 saya akan memiliki anak kedua. Dan ini tentu adalah sebuah kabar, situasi, dan berkat yang luar biasa dalam kehidupan keluarga saya.
Selepas singgah membeli beberapa es krim di perjalanan pulang menjemput istri, makan siang pun kami santap di rumah. Sederhana saja menu tadi siang. Nasi, sayur dan sambal ikan kering. Namun, rasanya nikmat kami nikmati bertiga.
Sekitar pukul 3 sore saya beranjak ke bengkel mobil langganan saya. Saya harus ganti oli, mobil tua saya, sudah 8 bulan belum diganti olinya. Ternyata bukan hanya ganti oli, saringan udara pun harus diganti. Menurut mekanik, filter udara sudah tua karena ketika diangkat sudah berat. Pikir saya uang yang saya bawa tidak akan cukup, saya pun bercanda ke Pak Herman sang pemilik bengkel, "Kalau uang yang saya bawa tidak cukup maka celana saya jaminkan." Dia membalas, "Kalau guru pasti banyak uang." Ongkos ganti oli dan saringan udara ternyata Rp. 480.000. Untungnya, uang yang saya bawa cukup.
Menjelang pukul 6 sore saya meninggalkan bengkel. Di perjalanan angin kencang berhembus disertai tetesan hujan rintik-rintik. Sepertinya akan hujan lebat malam ini dan memang benar. Sesaat saya sampai di rumah hujan pun turun. Hingga sekarang sudah pukul 10 malam hujan belum berhenti. Semoga air sungai tidak meluap, tidak ada banjir, dan tidak ada tanah longsor malam ini di Tana Toraja.
Bukan hanya hujan lebat malam ini, tapi juga mati lampu. Pertanda tidak baik, pasti ini efek hujan. Hmm.... sudah waktunya tidur.
Selamat malam. Selamat berlayar ke pulau kapuk.
Salam literasi.
0 komentar:
Posting Komentar