Kamis, 04 Februari 2021

Cara Sederhana Melakukan Penilaian dan Presensi dalam Program BDR

Penilaian dan Presensi dalam Program BDR

Belajar Dari Rumah (BDR) adalah proses pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh, guru dan siswa terpisah, namun dipersatukan oleh dukungan teknologi pendidikan dalam mengakses sumber belajar. Sumber belajar bisa siswa peroleh dari internet, radio, televisi, modul dan lingkungan belajarnya. Kondisi belajar dalam mode Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menuntut setiap guru untuk melakukan kreasi dalam memanfaatkan sumber belajar yang optimal di sekitar siswa. Tentunya selain memaksimalkan dukungan sumber daya yang ada di sekolah, guru dan bantuan pemerintah dalam bentuk paket data.

Pada jenjang SMA tentunya lebih mudah untuk mengarahkan siswa dalam belajar dibandingkan dengan jenjang SD dan SMP. Program BDR yang telah berlangsung sejauh ini, secara umum berlangsung secara daring menggunakan aplikasi WhatsApp dan Zoom. Tak ketinggalan pula menggunakan media sosial lainnya seperti YouTube, Messanger dan Facebook. 

Proses Belajar Daring

Di SMA Negeri 5 Tana Toraja, saya mengajar dua bidang studi, yakni Bahasa Inggris dan Bahasa & Sastra Inggris (di Kurikulum 2013 dikenal sebagai Bahasa Inggris Peminatan). Bahasa Inggris saya ajarkan di kelas X Bahasa, XII Bahasa, XII IPS1, XII IPA1, XII IPA2, XII IPA3, dan XII IPA4 dengan durasi masing-masing 2x45 menit (2 JP) setiap minggu. Sementara bidang studi Bahasa & Sastra Inggris diajarkan di kelas X Bahasa (3 JP), XI Bahasa (4 JP) dan XII Bahasa (4 JP). Sehingga total jam mengajar BDR dalam satu minggu adalah 25 JP.

Proses pelaksanaan BDR mengikuti jadwal pelajaran yang telah disusun oleh pihak kurikulum sekolah. Adapun jadwal pelajaran ini tidak memiliki perbedaan dengan jadwal pelajaran pada masa normal (tatap muka). Artinya jadwal pelajaran di sekolah kami sama saja dengan jadwal yang telah berlaku di masa sebelum adanya pandemi. Jadi, hanya tempat pelaksanaan dan sarana belajarnya saja yang berbeda, namun durasi waktu tiap bidang studi tetap normal.

Bagaimana cara saya memaksimalkan layanan pembelajaran saya selama ini? Pertama saya mengumpulkan informasi terkait kemampuan sumber daya tiap siswa, termasuk letak geografis tempat tinggal mereka. Hal ini penting mengingat wilayah Tana Toraja adalah pegunungan yang tentu saja turut mempengaruhi ketersediaan dukungan tenaga listrik dan internet. Pada awal pertemuan dengan siswa, komunikasi dibangun lewat grup WhatsApp. WA menjadi sarana paling ideal untuk berkomunikasi oleh karena hampir di semua rumah siswa telah terdapat minimal satu orang pengguna smartphone. Walaupun kadang kala pula, pengguna smartphone ini harus berjuang mencari sinyal di tempat mereka untuk mengakses pelajaran.

Komunikasi selanjutnya dilanjutkan lewat tatap muka daring menggunakan aplikasi ZOOM. Saya memilih berlangganan licensed ZOOM  (biaya pribadi) untuk menunjang komunikasi pembelajaran saya dengan kelas-kelas yang saya ajar. Sehingga sejak awal semester hingga saat ini saya masih setia mengajar menggunakan ZOOM dan video pembelajaran saya simpan di YouTube.

Proses Penilaian

Berbicara proses penilaian, mungkin saya sangat berbeda dalam pelaksanaannya. Cara yang saya lakukan adalah mengajak siswa untuk partisipatif (student centered) dalam pembelajaran online. Dengan kata lain, ketika siswa bisa memberikan respon terhadap pertanyaan dan materi pelajaran maka saat itulah saya memberikan nilai. Respon yang saya dokumentasikan sederhana, misalnya kesiapannya memimpin doa sebelum atau sesudah pelajaran dimulai. Bisa juga respon berbentuk jawaban atas pertanyaan, kuis (game), membaca paragraf/teks, memberikan coretan/tanda anotasi di layar ZOOM, atau mengetikkan respon di kolom komentar ZOOM dan YouTube. Seringkali pula saya mengajak siswa mengirim respon pelajaran melalui chat di WhatsApp. Ini menjadi solusi ketika listrik tiba-tiba padam, jaringan terganggu, atau paket data habis.

Sederhananya, penilaian pembelajaran saya adalah ada respon siswa pada setiap pembelajaran maka ada apresiasi dari saya. Bahkan saya sampaikan kepada siswa begini,

“Jika memungkinkan bapak akan memberikan buku penilaian untuk kalian isi sendiri, berapa nilai yang kalian inginkan. Sudah sangat luar biasa jika di masa pandemi ini, kalian bisa bertahan hidup, tetap sehat dan tidak terjangkit COVID-19.”

Bagi saya, nominal nilai adalah persoalan kedua. Paling utama adalah bagaimana saya bisa tetap membuat siswa bisa berpikir kritis dan kreatif selama BDR. Ini sudah termasuk kemampuan mereka untuk menanggulangi penyebaran COVID-19 di lingkungan mereka. Konten materi yang saya sajikan pun sering saya kaitkan dengan pandemi COVID-19 dan aktifitas mereka selama BDR. Sehingga jika dikatakan bahwa BDR siswa akan lebih mudah copy paste, maka di bidang studi saya, jawaban tidak ada di internet. Jawaban ada pada lingkungan mereka dan pengalaman mereka. Mungkin inilah yang disebut dengan penerapan Cyber Pedagogy dalam pembelajaran. Berikut ini adalah contoh respon siswa atas materi pembelajaran lewat karya mereka dari rumah.

 

 
Sumber: https://youtu.be/fhd1zP0Hezg

Pengisian Presensi

Demikian pun halnya dengan kehadiran, saya tidak menggunakan daftar hadir. Kehadiran mereka berbanding lurus dengan respon yang diberikan. Tambahan pula bahwa ketika siswa berpartisipasi maka saat itu juga ia dianggap hadir dalam kelas virtual. Jadi, siswa tidak hanya sekedar hadir dalam kelas virtual mengetikkan nama, menutup speaker dan kamera. Begitupun siswa yang mengikuti pelajaran di YouTube, ia saya anggap hadir ketika ia bisa memberikan respon atas pelajaran. 

Sumber: Dok. Pribadi

 

Lalu, bagaimana jika tidak mampu hadir oleh karena beragam keterbatasan? Saya memberi mereka kesempatan untuk belajar secara tunda melalui akses video pembelajaran di YouTube. Batas waktunya, silahkan belajar selama buku laporan pendidikan belum selesai dibuat. Respon disampaikan lewat WhatsApp atau meninggalkan komentar di YouTube.

Salam Belajar Dari Rumah


 

#Menulis_di_Blog_Jadi_Buku

 Yulius Roma Patandean

SMAN 5 Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan

NPA. 20020400134

Share:

8 komentar:

  1. Menurut saya, pelajaran bahasa Inggris yang paling seru selama pandemi ini. Proses belajarnya menyenangkan, tidak kaku, dan tidak ada tekanan sama sekali. Meskipun saya tidak sempat ikut saat pembelajaran, saya tetap bisa mengakses materi di youtube, dan hal ini yang paling saya senangi✌️😁

    BalasHapus
  2. Menurut saya dari sekian banyak mapel, bahasa Inggris adalah salah satu mapel yang menyediakan akses terbaik untuk kami (siswa) dalam belajar. Tersedia video di YouTube adalah jalan ninja 😅 saat berhalangan mengikuti pembelajaran sesuai jadwal atau saat ingin mengingat kembali materi-materi 👍.

    BalasHapus
  3. Menurut saya, pembelajaran bahasa dan sastra inggris sangat berbeda dengan mata pelajaran yang lain. Perbedaannya yaitu penggunaan youtube, dengan penggunaan youtube ini sangat membantu siswa yang berhalangan mengikuti proses pembelajaran.

    BalasHapus
  4. Menurut saya,pelajaran Sastra Ingris dan Bahasa Inggris adalah pelajaran yang menyenangkan dan tidak ada tekanan.Pak Roma selalu memberikan motivasi setiap ia mengajar dan itu membuat saya termotivasi untuk tidak pantang menyerah dalam belajar meski dimasa pandemi covid-19.Dan jika saya tidak ikut pembelajaran saya dapat mengaksesnya di youtube Pak Roma.Itulah mengapa saya suka dengan mata pelajaran bahasa inggris dan sastra inggris yang diajarkan Pak Roma 😃😃😃

    BalasHapus
  5. The first time I read the posts on this blog, I felt like going over and over again to read them. and I hope that every day there are new things that I can find on this blog. and as expected, on this blog I find answers to questions that have long been in my head. Since then, I've always taken the time to read all the writings of the best teachers I've ever met, Mr. Roma.
    On the other hand, if I am given the opportunity to assess the learning process that we have been through for almost a year, I would like to give more appreciation than a thank you. and it is true that the teacher is an unsung hero. and Mr. Roma has proven it. even during this BDR, I never missed this class, because this class always makes me excited, not demanding too much, always makes me positive and the results I get are in accordance with the facts.
    so thank you for sharing your knowledge with us
    I hope this writing never ends.
    sorry if my comment is not appropriate, but this is what I had in mind when asked to comment.
    Keep a long life and wish you good health, sir.
    we love all your work.
    TSL_IBB

    BalasHapus
  6. Saat ini memang pembelajaran daring kadang membuat siswa bosan, malas dan juga tdk kreatif dalam menjawab soal karena adanya bantuan dari internet. Namun bila semua guru menggunakan metode pembelajaran yang dilakukan oleh bapak, siswa akan lebih kreatif dan tdk bosan dengan pelajaran yang diajarkan. Kelas bapak yang tidak hanya fokus pada pembelajaran namun juga banyak memberikan motivasi serta pesan - pesan membuat siswa lebih termotivasi dan berhati - hati dalam bertindak. Selain itu bapak sangat mengerti keadaan siswanya, dimana tdk semua siswa memiliki akses internet yang baik maka dari itu bapak menyimpan materi pembelajaran di youtube agar siswa yg ketinggalan materi dapat juga belajar. Itu sangat membuat saya salut dengan bapak, terimakasih pak sudah mau menjadi pahlawan tanpa tanda jasa bagi kami:)
    IL_IBB

    BalasHapus

Promo Buku

Promo Buku
Bisa pesan langsung ke Penerbit ANDI Offset atau lewat Penulis (Klik Gambar).

Personal Contact Information

E-mail: romapatandean@gmail.com
HP: 081355632823

About Me

Foto saya
Be proud of the imperfection. It is the true guide to the ultimate welfare of the soul.

YouTube Roma Patandean

Blog Archive

Followers

Visitors

Free counters!

Update COVID-19 di Indonesia