PROFIL

Yulius Roma Patandean, S.Pd., lahir di Tana Toraja, 6 Juli 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007). Saat ini sementara melanjutkan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

MENGENALI PLATFORM PENDUKUNG BELAJAR ONLINE

Belajar dari rumah (BDR) merupakan salah satu tindak lanjut anjuran pemerintah untuk memotong rantai penyebaran COVID-19. Sekolah menyelenggarakan BDR artinya sekolah tidak menyelenggarakan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Bagaimanapun opsi mengumpulkan siswa di sekolah untuk proses pembelajaran masih menjadi pertimbangan serius. Terutama untuk wilayah dengan zona orange, merah hingga hitam pandemi COVID-19.

BDR dan PJJ di Masa Pandemi Covid-19

Di awal tahun 2021, tepatnya pada awal bulan Februari ini, program Belajar Dari Rumah (BDR) masih menjadi opsi pemerintah dalam memberikan pelayanan pendidikan. BDR dilaksanakan dalam dua acara, yakni Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) daring (online) dan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) luring (offline). PJJ daring mengutamakan ketersediaan sumber daya internet, smartphone dan paket data. Sementara PJJ luring memanfaatkan layanan radio, TV Edukasi, modul, hingga pemanfaatan video pembelajaran dan sumber belajar lainnya di lingkungan peserta didik.

Cara Memanfaatkan Video Pembelajaran di Kelas Digital dan Kelas Terbalik

Pesatnya perkembangan teknologi informasi (TI) harus diakui sangat mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis digital. Digitalisasi turut pula mendorong lahirnya konten-konten video pembelajaran yang berkualitas. Tak bisa dipungkiri bahwa di masa akan datang, video pembelajaran akan banyak memuat bahan ajar berbasis real life, seperti video praktik Biologi berbasis virtual reality (VR). Jika saat ini pembelajaran di laboratorium sebatas mempraktekkan teroti yang siswa peroleh di ruang kelas, maka teknologi VR akan menghadirkan kondisi nyata ayng lebih mempermudah eksplorasi siswa.

MENGEFEKTIFKAN BELAJAR JARAK JAUH: MENGENALI MASALAH DAN MENEMUKAN SOLUSI

Mengajar secara jarak jauh telah menjadi salah satu kegiatan utama banyak pendidik saat ini. Seperti yang sementara berlangsung di berbagai negara, dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19, sekolah-sekolah di Indonesia, lewat kebijakan pemerintah, telah memilih aktifitas pembelajaran dilaksanakan dari rumah dan secara umum pembelajaran berlangsung online.

Minggu, 28 Februari 2021

Kunci Sukses Pembelajaran Jarak Jauh

Gambar: Ragam Wujud Kreatifitas, Inovasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh. Sumber: Dok. Pribadi,

Tantangan

Pembelajaran jarak jauh secara online adalah tantangan bagi setiap guru. Hadirnya beragam noise (gangguan) selama proses belajar, seperti jaringan lambat, kuota internet habs, banyak suara bising, siswa cenderung mengakses konten lain saat belajar, ada panggilan telepon masuk, hujan lebat, dsbnya. sudah memberikan tantangan sejak awal. Tambahan pula, kemampuan tampil di depan kamera dan bahkan membuat video pembelajaran juga menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Di samping keterbatasan akses sarana pembelajaran baik bagi guru maupun siswa.

Berdasarkan pengalaman saya selama kurang lebih satu tahun menjalani PJJ, belajar online secara jarak jauh sangat berbeda dengan belajar tatap muka. Belajar online mengharuskan seorang guru, seperti saya, harus berbicara tiga mata (dua mata saya dan satu mata kamera komputer) dengan benda mati (walaupun bersuara). Sementara belajar tatap muka pastinya guru berinteraksi langsung dengan siswa-siswanya.

Bagaimanapun juga belajar online harus menjadi sarana maksimal untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan, secara khusus dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Kendala dan gangguan yang ada harus menemukan jalan keluar. Solusinya menurut saya hanya ada dua, yaitu kreativitas, inovasi dan komunikasi. Kreativitas dan inovasi dalam mengajar tidak ada bedanya dengan garam dan merica dalam seni kuliner, sementara penyedap rasa adalah komunikasinya. Mereka bertiga adalah serutan kelapa muda dengan potongan-potongan es batu ditambah siraman lelehan gula merah yang menghadirkan kesegaran bagi peneguknya, demikianlah kreativitas, inovasi dan komunikasi berpadu dalam belajar online. Bagi saya, COVID-19 menawarkan kesempatan sempurna untuk melihat kreativitas dan inovasi serta memperdalam gaya komunikasi dalam setiap detik pengajaran.

Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri, pikiran dan idenya dengan cara-cara terbaru. Kata ini dapat pula berarti menghadirkan sesuatu yang melampaui kebiasaan. Belajar konvensional atau tradisional saja telah melalui beragam kreatifitas dalam prosesnya. Hadirnya model-model pembelajaran disertai dengan metode-metode belajar terbaru telah menjadikan pembelajaran tradisional di sekolah-sekolah menjadi menarik.

Hal ini pun menjadi kebutuhan belajar jarak jauh secara online. Kreatifitas membangunkan kemampuan seorang guru untuk, berputar, bergeser, atau sekedar beradaptasi dengan keadaan yang serba terbatas. Kondisi yang mengharuskan pelaksanaan kegiatanbelajar dari rumah membuat saya untuk melakukan modifikasi.

Pada pengajaran kelas secara langsung, mengharuskan guru untuk memodifikasi setiap aspek ruang kelas, termasuk penataan fisik ruang kelas, interaksi sosial, dan materi pembelajaran yang tersedia untuk siswa. Guru menciptakan peluang untuk menjadi kreatif di kelas tradisional, seperti belajar sambil bernyanyi, bergoyang dan bermain secara fisik. Di kelas online, aktifitas ini mendapatkan fasilitas dari pemanfaatan aplikasi-aplikasi pembelajaran berbasis gamification, seperti Kahoot dan Quizziz.

Inovasi

Inovasi adalah mentransformasikan ide menjadi kenyataan praktis. Bisa pula berarti hadirnya perubahan positif yang membawa dampk signifikan dalam sebuah proses dan komunitas.

Di kelas online, saya harus memahami sejak awal bahwa tidak semua siswa kan bisa berpartisipasi dalam kelas online. Hal ini terjadi oleh karena beragam noise (gangguan) dalam kelas online. Bagi mereka yang tidak dapat hadir secara fisik dengan teman-temannya di meeting online, membutuhkan pemberian inovasi yang lebih mendalam.

Melalui pengalaman memberikan praktik reflektif dan adanya keinginan kuat untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang maksimal untuk siswa, saya terus mencoba beragam cara yang saya pandang bermanfaat selama belajar jarak jauh. Ketika saya dan para siswa merasa nyaman belajar online, ini artinya inovasi yang saya terapkan berhasil. Berhasil dalam arti menata ulang strategi pembelajaran untuk menjadikannya efektif dalam pengaturan kelas virtual. Solusi yang saya ambil adalah mengajar online menggunakan Zoom meeting bagi siswa yang bisa hadir, sementara yang mengalami beragam noise, bisa belajar secara asinkronous di YouTube, blog dan WhatsApp.

Komunikasi

Komunikasi adalah proses mengirim dan menerima pesan secara verbal atau nonverbal, termasuk ucapan lewat  komunikasi lisan nyata maupun maya (online). Membangun komunikasi dalam pembelajaran jarak jauh yaitu bermitra dengan keluarga/orang tua siswa. Ini adalah kunci penting baik dalam pengajaran secara langsung maupun virtual.

Guru memiliki kekayaan akan kemampuannya dalam membentuk pribadi seorang anak dan membantu orang tua mendukung pendidikan anak-anak mereka. Saya dapat dengan jujur ​​mengatakan bahwa dalam pengalaman selama melaksanakan pembelajaran jarak jauh selama satu tahun ini, saya banyak belajar tentang nilai hubungan timbal balik dalam pengambilan keputusan, pengumpulan data, dan strategi pengajaran yang efektif dengan mempertimbangkan masukan masyarakat dalam hal ini orang tua siswa.

Saya pun termasuk sebagai orang tua oleh karena saya ikut menjadi guru bagi anak saya di rumah. Jadi apa yang menjadi kebutuhan anak saya di bangku SD selama belajar online seringkali menjadi pula kebutuhan siswa saya di sekolah menengah atas.

Jawaban Atas Tantangan

Selalu membangun komunikasi dengan siswa di grup WhatsApp tentang sarana belajar yang akan digunakan untuk belajar online telah memberikan wawasan luar biasa yang membantu saya menyesuaikan instruksi pembelajaran saya.

Menyadari kebutuhan untuk menjadi kreatif, inovatif, dan komunikatif telah membuat saya harus menemukan cara baru untuk selalu terhubung dengan siswa-siswa saya dari rumah mereka.

Perubahan kecil sering kali dapat menyelesaikan masalah siswa. Melalui kolaborasi yang komunikatif dengan siswa telah membantu saya mengatasi tantangan belajar online, walaupun harus saya akui masih banyak ketidaksempurnaan layan kepada mereka di kelas online.  Setiap ucapan yang ramah dan memberi motivasi telah mendukung siswa untuk hadir belajar secara virtual dan mampu melakukan praktik kolaboratif dan mandiri di rumah mereka sebagai respon atas konten pelajaran.

Tantangan yang  hadir untuk guru, siswa dan orang tua pada masa pandemi COVID-19 terkadang tampak tak berujung. Namun, mereka harus bangkit untuk memahami kesempatan yang ada untuk banyak melakukan kreativitas, inovasi dan membangun komunikasi.


Yulius Roma Patandean

SMAN 5 Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan

NPA. 20020400134

Share:

Sabtu, 27 Februari 2021

CARA MENGHILANGKAN NOISE DALAM PEMBELAJARAN ONLINE

Gambar: Masuknya panggilan telepon adalah salah satu gangguan (noise) dalam kelas online. Sumber: Dok. Pribadi.

Sejak bulan Maret tahun 2020 hingga saat ini, sudah berlangsung hampir satu tahun, banyak aktifitas pembelajaran berlangsung dari rumah. Proses belajar berlangsung online (internet, Learning Management System dan web meeting); dan juga offline (guru kunjung, tugas baca, atau membuat laporan/resume).

Siswa melakukan pembelajaran dari rumah tentunya tidak sebaik ketika berlangsung dalam kelas. Gangguan bagi siswa pasti ada di mana-mana. Gangguan-gangguan inilah yang dikenal sebagai noise.

Adanya noise akan membuat pengajaran menjadi sulit. Berikut ini beberapa noise yang seringkali hadir dalam pembelajaran online di kelas berbasis meeting online seperti Zoom, Webex dan Google Meet serta cara mengatasinya.

Kehadiran Keluarga / Orang Lain di Latar Belakang

Selama kelas online, siswa seharusnya melakukan pembelajaran di lokasi paling tenang yang dapat mereka temukan di rumah mereka. Alamiahnya, beberapa siswa memiliki ruang belajar yang lebih tenang, seperti di kamar tidur atau ruang tamu. Namun, tak bisa terhindarkan pula bahwa mereka pun belajar di ruang keluarga, dapur, emper rumah, dekat kandang ternak, pinggir jalan, atau halaman rumah untuk mencari spot terdapatnya kualitas jaringan yang baik. Tempat-tempat ini tidak terjamin ketenangannya. Nah, jika seorang siswa harus belajar di antara kebisingan yang konstan, ini akan membuat proses belajar menjadi sulit bagi mereka.

Bagaimana cara seorang guru mengatasinya? Bagi bapak/ibu guru yang telah terbiasa mengajar online menggunakan Zoom, pastinya telah terbiasa dengan kondisi ini. Cara untuk mengatasi noise ini adalah mengidentifikasi kebisingan di latar belakang para siswa ketika berbicara dengan mereka. Selain itu, jika anggota keluarga masuk ke latar belakang dan terekam kamera PC/laptop/gadget siswa secara teratur, ini menunjukkan bahwa siswa memiliki ruang belajar yang terbats di rumah.

Cara menghentikan noise tersebut dengan baik adalah menangani hal ini dengan berbicara di kelas secara keseluruhan kepada semua siswa. Guru tak perlu menyebut nama siswa tertentu. Langkah berikutnya adalah meminta siswa membeli dan memakai headphone. Jika memungkinkan, siswa bisa menggunakan headphone yang memiliki teknologi peredam suara.

Smartphone Siswa

Berbagai jenis dan tipe smartphone telah menjadi pusat kehidupan sosial para siswa jauh sebelum adanya pandemi Covid-19. Mereka sering memandang benda cerdas ini sebagai kebutuhan pokok mereka. Guru pun tidak bisa menghindari jika sementara melakukan pembelajaran via Zoom, tiba-tiba ada panggilan masuk. Jaringan internet akan terputus jika guru atau siswa menggunakan jaringan internet dari sharing hotspot. Saat ini kontak langsung tatap muka jarang terjadi, sehingga smartphone menjadi noise yang lebih besar bagi siswa. Selain itu, siswa dapat secara diam-diam melakukan browsing penelusuran seluler untuk menemukan petunjuk dan jawaban atas soal.

Guru dapat mengidentifikasi tanda-tanda pengguna telepon yang "terselubung". Siswa sering kali mengalihkan pandangan dari panggilan Zoom dengan mematikan kamera, kebingungan saat mendapat pertanyaan pemahaman dasar, tidak ada respon ketika namanya disebut dan sebagainya. Selain itu, noise bisa muncul ketika siswa juga mencoba membuat penggunaan ponsel mereka tampak seperti menulis catatan, memanfaatkan sudut kamera komputer mereka.

Cara sederhana menghentikan gangguan ini cukup dengan sosialisasi. Guru dapat mempertimbangkan untuk mengalokasikan beberapa menit di tengah kelas online sebagai waktu istirahat. Sebagai gantinya, ia dapat meminta siswa untuk tetap fokus dan tidak menggunakan ponsel mereka selama kelas online masih berlangsung.

Melamun

Siswa sering mengasosiasikan belajar dengan sekolah atau rumah dengan keluarga dan relaksasi. Ini berarti bahwa siswa mungkin sering melamun tentang kehidupan pribadi mereka selama pelajaran jarak jauh, meskipun mereka adalah siswa yang sangat baik. Terlebih belajar online seringkali tidak memaksakan penggunaan pakaian seragam sekolah. Jadi, mereka seolah-olah santai saja di rumah saat belajar.

Mengetahui siswa melamun memang sulit. Siswa dapat melihat kamera mereka sambil melamun, mengesampingkan suasana kelas online. Bagaimanapun, jika siswa berada di kelas online dalam suasana hening, mematikan kamera dan speaker selama jam pelajaran, kebingungan saat mendapat pertanyaan, bisa saj ini adalah noise melamun.

Melamun menunjukkan kurangnya keterlibatan. Banyak siswa berjuang untuk fokus dalam lingkungan pembelajaran jarak jauh, jadi guru harus mengintegrasikan tugas-tugas yang membutuhkan partisipasi aktif dari setiap siswa. Ini dapat mencakup proyek kelompok, aktivitas berbasis ponsel cerdas seperti sistem kuis interaktif berbasis game dari Kahoot, Quizziz, Mentimeter dan banyak lagi.

Akses di Luar Topik Belajar

Belajar jarak jauh dan online, siswa mungkin tampak memperhatikan, melihat layar komputer/gadget mereka dengan perhatian penuh. Namun, mereka bisa saja menggunakan tab lain di browser yang sama yang mereka gunakan untuk pembelajaran jarak jauh. Akuntabilitas rendah, menjadi masalah yang lebih besar dari sebelumnya selama belajar online. Tak bisa pula terhindarkan bahwa ketika guru mengajar, justru ada siswa yang beralih antara tugas kelas dan mengakses konten lain, menyontek, dan banyak lagi.

Sulit pula untuk menangkap penjelajahan siswa di luar topik selama belajar online. Akibatnya, sulit meminta pertanggungjawaban siswa. Ini berarti banyak siswa akan terus menjelajah sampai mereka mendapatkan nilai ujian yang buruk. Pada kondisi ini, sudah terlambat bagi guru untuk turun tangan.

Gambar: Melibatkan siswa secara aktif dalam kelas online adalah salah satu cara mengatasi noise. Sumber: Dok. Pribadi.

Tentu cara terbaik jika guru merasakan ada keganjilan siswa di kelas online adalah dengan menghentikannya. Guru dapat memberikan tugas kepada semua siswa dalam bentuk interaksi langsung. Kamera dan speaker mereka harus aktif selama beberapa menit. Minta mereka menggunakan suara dan anotasi untuk memberikan tanggapan. Guru dapat pula menggunakan polling online untuk membantu memfokuskan mereka kembali. Tambahkan pula bahwa respon adalah tanda kehadiran dalam kelas online. Ini akan sedikit banyak membantu siswa partisipatif dalam kelas kembali.

Kesimpulan

Sejauh kelas online menyangkut teknologi, maka setiap guru juga tidak dapat menghilangkan setiap noise dalam kelas online. Noise dari siswa dapat teratasi dengan optimal jika guru sudah mengantisipasi gangguan sejak awal kelas online berproses dan membuat rencana yang sesuai. Belajar dari rumah secara online adalah pengalaman belajar yang mengganggu bagi banyak siswa. Sebagian besar noise bersumber dari keluarga yang berisik atau mengganggu. Menjaga siswa tetap terlibat, dan mendorong siswa untuk membeli headphone peredam bising yang murah, dapat memberikan kelegaan bagi siswa dan guru.


 

Yulius Roma Patandean

SMAN 5 Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan

NPA. 20020400134

 

 

Share:

Sukseskan Konkernas II PGRI Tahun 2021


Mari kita sukseskan Konferensi Kerja Nasional II PGRI. Dari PGRI untuk Indonesia. Kreativitas dan dedikasi Guru untuk Indonesia Maju.

Dalam rangka menyemarakkan agenda Konkernas II PGRI, tanggal 27 Februari 2021, maka kepada semua naggora PGRI diharapkan untuk mengupload foto dengan bingkai Sukseskan Konkernas II PGRI.

Silahkan simak cara upload-nya.

Langkah 1

Kunjungi atau klik tautan
https://www.twibbonize.com/konkernas2pgri 

Langkah 2











Klik Pilih Foto.

Langkah 3



 

 

 

 

 

 

 

 

Atur posisi foto yang dikehendaki. Kemudian klik Crop.

Jika bapak/ibu guru ingin mengganti foto, maka klik tanda kamera.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Langkah 4


 

 

 

 

 

 

 

 


Untuk menyimpan foto, klik Download.

Langkah 5


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Simpan hasil download/unduhan foto.

Langkah 6


 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tampilan hasil unduhan foto profil.

Langkah 7

Silahkan bapak/ibu guru membagikan foto dengan tema Konkerna II PGRI di media sosialnya masing-masing.

Terima kasih.


#pgribergerak

#apkspbpgri

#gurumerdeka

#guruberdaya

#guruterlindungi

#gurusejahtera

#gurubermartabat

Hidup Guru...Hidup PGRI...Solidaritas...YESS

Siapa kita? INDONESIA

Share:

Jumat, 26 Februari 2021

Menggunakan Blog Dalam Kelas Online

Gambar: Pemanfaatan Blog Sebagai Sarana Menyampaikan Materi Pelajaran. Sumber: Dok. Pribadi.

Dunia internet menawarkan banyak solusi untuk pembelajaran, khusunya belajar online. Blog dapat menjadi sarana pendukung pembelajaran online. Selain guru yang bebas menuliskan materi, ia pun dapat memberikan kebebasan penuh kepada siswa untuk memublikasikan konten di blog dan memberikan respon.

Pemanfaatan blog untuk pembelajaran, di samping melatih diri menggunakan perangkat teknologi informasi juga bisa menjadi sarana pengajaran literasi bagi siswa. Membuat siswa membaca tulisan di blog akan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka dalam memahami artikel pada blog. Setelahnya siswa mendapat tantangan untuk bisa pula membuat blog sendiri.

Pengertian Blog

Penulisan blog bersifat informal, tidak seperti tulisan akademis, yang bersifat resmi.  Menulis di blog dapat menghilangkan tekanan menulis.  Siapapun dapat menuliskan artikel di sana dengan tema dan topik yang bebas sesuai keinginan penulisnya (blogger).

Blog adalah singkatan dari web log. Blog bisa menjadi seperti buku harian atau jurnal online. Seperti diari atau jurnal, menulis di blog itu santai, menjadikannya cara yang mudah dan nyaman bagi siapapun untuk menulis.

Isi tulisan di blog tidak terukur. Bisa apa saja, tuliskan saja tentang semua jenis topik dari A hingga Z. Pembaca pun biasanya dapat memberikan komentar, yang mengarah ke diskusi tentang konten blog. Misalnya, blog tentang membalik kelas dalam pembelajaran online dapat mengarah ke diskusi antara guru pemula dan berpengalaman tentang pertanyaan umum, saran, tips, dan klarifikasi.

Cara Memanfaatkan Blog Untuk Guru

Gambar: Blog sebagai sarana penugasan. Sumber: Dok. Pribadi.

Guru dapat menggunakan blog untuk memublikasikan konten materi pelajaran. Mencantumkan pengumuman/informasi kepada siswa tenang waktu pengumpulan tugas dan cara mengumpulkannya. Guru juga dapat menggunakan blog untuk membantu siswa menguasai konten dan meningkatkan keterampilan menulis mereka. Kemudian bukan hanya guru, siswa pun dapat menggunakan blog untuk mempublikasikan tulisan mereka dan berbagi informasi dengan orang lain tentang topik tertentu. Selain itu  siswa juga dapat membuat blog tentang pameran OSIS, ekstrakurikuler, klub futsal, lomba-lomba, dsbnya.

Platform Blogging

Langkah pertama untuk seorang guru dalam pembuatan blog adalah memilih platform. Platform adalah tempat kita membangun dan memublikasikan blog. Ada banyak situs yang aman sebagai tempat untuk membuat blog secara gratis.

Edublog

Ini adalah situs nomor satu untuk blog pendidikan. Ini memungkinkan guru membuat dan mengelola situs web guru dan siswa. Guru dapat menyesuaikan desainnya dan bahkan menambahkan foto, videos, dan podcast. Platform blog ini gratis, pribadi, dan aman.

Kidblog

Ini merupakan sebuah platform penerbitan yang aman dan terjamin. Menwarkan fasilitas gratis hingga 50 siswa per kelas. Beberapa fitur termasuk tidak ada iklan, privasi, perlindungan kata sandi, tidak ada informasi pribadi yang diperlukan dari siswa, dan mudah digunakan sehingga siswa menghabiskan lebih banyak waktu untuk membuat publikasi.

WordPress

Salah satu platform blog yang paling laris saat ini. Worpress adalah situs blog gratis dan bisa menjadi pilihan yang baik jika blog ingin go public. Keistimewaanya pada versi free adalah kita tidak perlu membeli nama domain; blog Wordpress sudah menyiapkan "wordpress" pada judulnya alamat URL; misalnya, romapatandean.wordpress.com. Meskipun tidak semudah digunakan sebagai platform yang dirancang khusus untuk guru, namun platform ini mudah untuk mempelaajrinya. Banyak fitur telah tersedia di dalamnya. Fitur-fitur itu tersedia pada menu plug-in yang memungkinkan kita melakukan hampir semua hal yang kita inginkan untuk blog kita.

Blogger

Mengutip Wikipedia, Blogger adalah layanan penerbitan blog yang menerima blog multi-pengguna dengan entri bertanda waktu. Ini dikembangkan oleh Pyra Labs, yang dibeli oleh Google pada tahun 2003. Blog-blog tersebut diselenggarakan oleh Google dan umumnya diakses dari subdomain "blogspot.com". Platform ini pun ramah penggunaan bagi guru.

Tips Menggunakan Blog di Kelas Online

Setelah memilih platform dan mempelajari fitur-fitur blog yang akan digunakan,  mulai membuat blog adalah langkah berikutnya. Khusus untuk mendukung layanan pembelajaran online, berikut ini beberapa tips penggunaan blog.

Miliki Pedoman Penulisan dan Tujuan Pembuatan Blog

Ini penting agar menjadi arah penulisan isi blog. Dari sini Anda dapat mengembangkan tujuan, pedoman, dan harapan yang jelas untuk konten pelajaran dan siswa. Misalnya, mengaitkan tata tertib sekolah dengan pengembangan isi blog, seperti larangan postingan di luar konten pelajaran. Baik guru maupun siswa perlu mengetahui aturan sebelum memulai blog. Panduan dapat diterbitkan dan diperbarui langsung di blog kelas agar mudah diakses oleh siswa dan orang lain.

Integrasikan Konten Blog dengan Kurikulum

Blogging dapat digunakan di seluruh mata pelajaran. Dari matematika, IPA, IPS hingga sejarah dan pendidikan olah raga, blogging adalah cara yang baik untuk menampilkan literasi digital ke seluruh muatan materi yang terdapat dalam kurikulum.

Pengembangan Bahasa

Blogging tidak hanya membutuhkan pengetahuan subjek, tetapi juga membutuhkan keterampilan menulis yang baik. Meskipun seorang guru menggunakan blog dalam kelas matematika atau IPA, ia harus meluangkan waktu untuk belajar metode menulis baku dan tata bahasa.

Cara Berkomentar

Bagian komentar dari posting blog adalah tempat siswa dapat berbagi pemikiran dan pendapat serta berdiskusi tentang konten yang dipublikasikan. Awalnya, adalah ide yang baik untuk mengajari siswa apa yang boleh dan tidak boleh dikomentari. Mulailah dengan menulis dua atau tiga posting blog pertama dan mintalah siswa berkomentar sesuai dengan kriteria yang guru tentukan. Misalnya, dorong siswa untuk memberikan komentar berkualitas sambil mencegah kata-kata kasar dan bahasa pornografi atau SARA. Pantau komentar dan berikan umpan balik.

Kreatif

Membangun blog membutuhkan waktu, jadi guru harus kreatif juga. Misalnya, mulailah dengan blog kelas yang berfokus pada satu topik di mana siswa dapat menyumbangkan postingan di bawah pengawasan guru. Pilih topik yang sesuai dengan kuatan kurikulum, kemudian kembangkan materi tersebut ke arah membangun kesadaran siswa untuk belajar. Misalnya, blog kelas bisa membahas spesies yang terancam punah seperti orangutan atau tentang pentingnya makan sehat. Setelah topik habis, buat blog kelas baru tentang topik lain. Blog lama tetap statis tetapi tersedia untuk pembaca. Dengan memulai dengan blog kelas, siswa membangun keterampilan yang mereka butuhkan untuk membuat blog sendiri dengan mudah.

Baca Blog Sebelumnya dan Rapikan

Luangkan waktu untuk membaca blog pernah dibuat. Bisa saja isi materinya kurang lengkap atau terdapat kekeliruan penulisan. Tulisan yang baik dan rapi pun  akan membuat siswa selaku pembacanya merasa nyaman. Katakanlah siswa adalah konsumen setia yang harus diperhatikan kebutuhannya. Penting pula menjadikan siswa sebagai sumber inspirasi isi blog.

Konsisten

Menulis di blog membutuhkan komitmen. Jika postingan dipublikasikan secara sembarangan, basis pembaca dan minat siswa kemungkinan besar akan menurun. Idenya adalah untuk terus membangun dan berkembang. Pada awalnya, tetapkan tujuan postingan setiap dua minggu untuk setiap siswa dan secara bertahap tingkatkan kiriman, karena siswa semakin nyaman dengan membaca tulisan gurunya di blog.

Hak Cipta

Menulis blog tanpa konten gambar tentunya kurang menarik. Walaupun sudah tersedia di internet, namun penting untuk menghindari plagiarism. Bagaimanapun tindakan tersebut tidak toleran. Sebisa mungkin kontribusi konten blog harus berasal dari karya sendiri. Jangan memposting gambar berhak cipta. Posting gambar bebas hak cipta. Sertakan sumber gambar jika mengambil dari internet.

Kombinasikan ke Media Sosial

Menulis di blog tentunya akan menjadi ruang publik. Kita ingin pembacanya banyak. Secara khusus siswa tertarik membacanya. Untuk mendapatkan lebih banyak pembaca, menghubungkan blog dengan situs media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram menjadi salah satu media promosi yang baik.

Belajar online secara umum berlangsung lewat media web meeting. Blog dapat menjadi saran menyampaikan materi pembelajaran di kelas online. Terutama sangat membantu siswa yang memiliki keterbatasan kualitas jaringan internet. Niat belajar, mencoba dan kreatifitas pun sangat mendukung pemanfaatan blog untuk layanan kelas online.


Yulius Roma Patandean

SMAN 5 Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan

NPA. 20020400134

Share:

Promo Buku

Promo Buku
Bisa pesan langsung ke Penerbit ANDI Offset atau lewat Penulis (Klik Gambar).

Personal Contact Information

E-mail: romapatandean@gmail.com
HP: 081355632823

About Me

Foto saya
Be proud of the imperfection. It is the true guide to the ultimate welfare of the soul.

YouTube Roma Patandean

Blog Archive

Followers

Visitors

Free counters!

Update COVID-19 di Indonesia