Malam makin merayap melewati setengah perjalanannya. Jari-jari saya masih menari-nari di atas tombol-tombol bertuliskan huruf dan simbol keyboard komputer. Menuliskan setiap hal yang terlintas di pikiranku.
Hampir 20 jam komputer tua ku ini menmani hari ini. Dia pasti letih juga, telinganya kepanasan. Bagaimana tidak dari jam 8 pagi ia sudah diperhadapkan dengan meeting via Zoom hingga tengah hari. Jeda sejam disambung lagi dengan empat meeting sekaligus. Agar konsentrasi maka laptop pun kunyalakan. Handphone difungsikan.
Kuliah saya hari ini tergolong berat. Namanya kuliah matrikulasi. Bukan berat karena dosen-dosennya. Tapi mata kuliahnya yang benar-benar baru kali ini saya bertemu. Tantangannya menafsir berdasarkan ilmu teologi. Sangat bertolak belakang dengan basic keilmuan saya. Tapi, itulah belajar, selalu ada hal baru dan menantang. Ketika dosen memberikan pilihan tugas akhir, saya memilih menulis paper dari pada tugas menjawab soal essay. Tugas paper lebih menantang mengasah keahlian menulis. Merangsang otak untuk mencari gagasan baru dan mengajak diri ini untuk lebih banyak membaca. Semoga lancar jaya hingga akhir bulan ini.
Hmmm.. Pasti yang paling capek adalah handphne saya sendiri karena ia harus berbagi daya hotspot dengan alat-alat yang ada. Paling heboh jika lagi enak-enaknya presentasi tiba-tiba ada panggilan masuk. Otomatis jaringan hilang..ternganggu semuanya......Duhhhh..... mau marah boleh...jengkel tumpahkan lewat tulisan saja... hehehe.
Terima kasih alat-alatku, keberadaan kalian sungguh bernilai. Kalian telah menjadi sarana tuanmu untuk memperoleh ilmu pengetahuan dari berbagai orang berhati baik. Semoga ilmu yang didapatkan tuanmu, kelak akan menjadi ilmu berguna juga bagi orang lain. Amin.
Terima Kasih Omjay, telah memancing jari-jari ini untuk senantiasa meninggalkan jejak di internet. Masih tahap belajar dan belajar. Tapi manfaatnya laur biasa. Banyak isu bisa diselesaikan, banyak tugas bisa dikerjakan karena mulai terbiasa tahan membaca dan menulis.
Ya, harus saya akui, kualitas tulisan ini belum ada apa-apanya. Masing sering tumpang tindih satu sama lain. Bahkan tidak berkaitan dengan kalimat lainnya. Namun, seperti kata Omjay, Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Prof Eko berujar jangan tidur sebelum menulis minimal satu halaman. Memang betul, tidak menulis sebelum tidur, seperti ada utang yang menghantui saya.
Supaya tidak ada hantu utang mengejar dalam mimpi, maka tulisan ini pun jadi. Terbayar sudah. Waktunya memberi kesempatan pada semua unsur pada badan ini untuk istirahat agar fit menjalani hari super sibuk meeting berikutnya esok hari.
Selamat malam.
Keren munulislah setiap hari buktikan apa yg terjadi(OmJay)
BalasHapusKeren sekali. Semakin terinspirasi. Menulis sebelum tidur menjadi sebuah rutinitas baruku. Salam Literasi
BalasHapusMantap betul...
BalasHapus