Menjalani beragam aktifitas pekerjaan dalam sehari bisa dikatakan ngeri-ngeri sedap. Demikian ungkapan khas alm. bapak Sutan Batoegana. Ngeri karena menumpuknya tugas seperti tumpukan buku-buku. Dipandang sejenak, kapan selesainya dalam waktu terbatas. Sedap karena memberikan keunikan tersendiri. Ada semacam rasa puas ketika berhasil menyelesaikan. Ada kebanggaan ketika berhasil lolos dari lobang sempit yang telah menguras tenaga dan pikiran. Ada rasa plong ketika pikiran bisa rehat dari tugas panjangnya berjam-jam.
Tentu saja, ada bekas kekecewaan ketika tak mampu menyelesaikan. Namun jangan disesali. Menyesal berarti mundur dari perjalanan. Perjalanan masih panjang. Ketidaksempurnaan hasil kerja adalah proses untuk berbuat lebih baik. Baik atau tidaknya hasil usaha dan kerja kita harus dihargai. Siapa yang menghargai? Kita, Anda dan siapapun pelaku kerja itu. Menghargai hasil usaha sendiri adalah obat paling manjur untuk rasa letih dan rasa capek yang telah dialami.
Peluh yang menetes membasahi tubuh tak bisa ditarik lagi ketika berkecil hati saat hasil karya tidak diapresiasi. Tekanan atas kinerja tak bisa ditarik kembali. Apresiasilah kerja Anda, sebab itulah prestasi tertinggi dalam hidup Anda saat ini. Itulah yang akan menjadi pemberi semangat Anda di kemudian hari. Perjalanan masih panjang, tak ada yang bisa memberikan prediksi, layaknya prakiraan cuaca. Pada satu titik di masa depan, ada kalanya kita jatuh. Ingatlah prestasi Anda hari ini. Prestasi menyelesaikan sebuah tugas yang telah memberi Anda tekanan berton-ton.
Apresiasi atas kinerja sendiri adalah prestasi. Prestasi itu adalah wujud dari value. Value dari hasil kerja tak ada yang bisa memvonisnya. Seratus pasang mata yang menyaksikannya, maka bisa dua ratusan persepsi yang menyertainya. Jadi, value yang sesungguhnya ada pada diri sendiri. Ketika Anda merasa bahagia saat Anda berhasil lari pagi sejauh 100 m, maka itulah value yang Anda peroleh. Itulah kemampuan Anda saat itu. Mau dipaksakan 1000 m, jangan dulu. Anda bisa koit. Kemampuan berlari jangan dipaksa ketika fisik belum mumpuni mendukung.
Semangat dan motivasi yang luar biasa memang penting, tapi kesehatan fisik juga penting. Mens sana in corpore sano, dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Fisik prima, pasti otak prima. Keduanya prima dan siap tempur, apapun tantangan pekerjaan di depan Anda pasti bisa dilalui. Jika ada salah satu yang kurang fit, pekerjaan pun akan kurang baik.
Namun sekali lagi, apresiasi setiap kerja kita. Hargailah tubuh, urat-urat, dan otak kita yang telah bekerja layaknya mesin babat rumput. Menebas segala hal yang bisa ditebas, tak pandang bulu, kecuali bulu kaki. Kaki terpotong tak bisa stabil lagi, ya.
Apresiasi sisi terkecil dalam hidup Anda yang pernah membuat Anda sangat bahagia. Anggaplah Anda telah bersatu dalam mahligai pernikahan dan membina rumah tangga. Suatu waktu Anda dan pasangan berperang sengit, hingga lupa bikin teh. Konser musik kontemporer ala perabot berlangsung. Stop dululah, coba ada yang berkata begini, "Honey, masih ingatkah waktu pertama kali kita bertemu, di pojok samping toilet di antara kandang ayam. Tiada banding aromanya, namun bisikan lembutmu di telingaku mengalahkan semuanya."
Memberi penghargaan atas apa yang telah membuat kita bahagia adalah kunci mendapat rela value dalam hidup ini. Berjalanlah dalam koridor di mana Anda memiliki value atas hidup Anda. Hargai usaha sendiri, apresiasi pencapaian maksimal Anda hari ini. Jangan mendengar bisikan apapun, kecuali bisikan di antara kandang ayam. Anjing menggongong kafilah berlalu. Dalam pikiran saya, anjing menggongong artinya ada tamu tak dikenal..........
Selamat sore.
Boleh juga. Keren lanjut pak julius
BalasHapusBoleh juga. Keren lanjut pak julius
BalasHapusItu maling namanya hahaha
BalasHapusSemangaat..
BalasHapusKasih reward untuk diri sendiri supaya bisa lebih rileks dan bersemangat..
BalasHapus