Senin, 04 April 2022

Koneksi Antar Materi: Pembelajaran Berdiferensiasi-Sosial Emosional dan Coaching

Integrasi Pembelajaran Berdiferensiasi-Sosial Emosional dan Coaching

Diferensiasi layanan pembelajaran dipadukan dengan pendekatan sosial emosional dan coaching mendorong terwujudnya pembelajaran yang berpusat pada siswa.


Menjadi pendidik tidak semata sebagai sebuah tugas rutin di sekolah. Seorang guru profesional menjadikan perannya sebagai pendidik yang mulia dengan memandang tanggung jawabnya sebagai sebuah pelayanan tanpa batas bagi bangsa. Guru bukanlah profesi yang terikat akan durasi waktu mengajar dalam seminggu. Guru adalah profesi sepanjang hayat yang senantiasa menyuarakan perubahan melalui pendidikan.

Saya mengalami dan menjalani bahwa peran seorang guru bukan peran yang mudah. Tantangan pertama adalah memahami diri-sendiri apakah layak menjadi seorang guru. Mengapa ini penting? Peran guru bukanlah penyampai materi pelajaran ke siswa semata. Jauh dari itu, selaku guru saya menyadari bahwa apa yang ada pada diri saya, setiap hari haruslah selalu dibenahi. Ketika saya tidak berbenah, tidak belajar dan tidak mempersiapkan diri dengan optimal, niscaya tujuan pembelajaran akan tercapai. Saya juga memandang bahwa apa yang ada pada diri saya merupakan titipan yang harus saya sampaikan kepada ribuan dan bahkan jutaan anak-anak negeri yang membutuhkannya. Dengan demikian perubahan hanya akan ada ketika dimulai dari perubahan seorang guru dalam melakukan layanan pendidikan.

Setiap siswa memiliki kekhasannya masing-masing. Mereka memiliki gaya, cara, dan metode belajar serta profil belajar yang berbeda. Mereka pun ditunjang oleh keragaman latar belakang budaya yang mereka miliki. Di sini peran saya sebagai guru adalah melakukan pendekatan pembelajaran yang bisa mengakomodasi setiap karakteristik dan kebutuhan belajar siswa.

Rancangan dan penerapan strategi pembelajaran penting di sini. Namun, sebagai penuntun yang mendukung pembelajaran berpusat pada siswa, guru juga harus mengakomodasi cara siswa merefleksikan hasil belajarnya. Saya tidak harus mematok satu cara bagaimana siswa mengumpulkan tugas mereka. Siswa saya beri kesempatan untuk berekspresi sesuai kamampuan yang mereka miliki. Misalnya, dalam belajar bahasa Inggris pada teks prosedur, siswa tidak harus melakukan praktik pada satu masakan saja. Mereka bisa berekspresi dengan metode memasak yang mereka kuasai yang kemudian memudahkan mereka dalam menyampaikan bahasa Inggris.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar siswa, saya harus memahami pula setiap siswa saya secara sosial dan emosional. Pendekatan ini sangat terkait erat dengan diferensiasi pembelajaran. Diferensiasi pada siswa akan teridentifikasi dan terlayani manakala secara mendalam saya telah mengenal aspek sosial dan emosional siswa saya.

Tentunya tak mudah mengenal mereka secara tuntas. Sehingga peran saya sebagai coach sangat membantu mengenal mereka. Sebagai coach, saya lebih banyak menuntun siswa untuk mengenali hambatan belajar merea, menuntun mereka untuk menyelesaikan hambatan itu dan membangun optimisme mereka atas kekuatan belajar yang dimiliki.

Share:
Lokasi: Jl. Nusantara No.69A, Bombongan, Kec. Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan 91811, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Promo Buku

Promo Buku
Bisa pesan langsung ke Penerbit ANDI Offset atau lewat Penulis (Klik Gambar).

Personal Contact Information

E-mail: romapatandean@gmail.com
HP: 081355632823

About Me

Foto saya
Be proud of the imperfection. It is the true guide to the ultimate welfare of the soul.

YouTube Roma Patandean

Followers

Visitors

Free counters!

Update COVID-19 di Indonesia