Cover Buku Metode Belajar Online |
Buku Terbaru dan Tulisan Sebelumnya
Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA dengan senang hati memberikan kata pengantar untuk buku tulisan saya, berjudul Metode Belajar Online: Kiat Sukses dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sebuah buku yang saya tulis selama satu bulan penuh, sepanjang bulan Februari 2021. Buku ini diterbitkan oleh Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Terima kasih buat bapak H. Thamrin Dahlan yang akan menerbitkan buku ini.
Sebelumnya, Prof. Eko, demikian panggilan akrabnya telah memberikan pengantar untuk buku kumpulan puisi pandemi COVID-19 berjudul Merajut Asa di Badai Korona. Buku tersebut saya tulis bersama dua rekan guru di sekolah. Kami sama-sama mengajar di SMAN 5 Tana Toraja.
Buku Kumpulan Puisi, Merajut Asa di Badai Korona |
Prof. Eko adalah Rektor Universitas Pradita dan Direktur Smart Learning and Character Center (SLCC) PGRI. Selain aktif di kampus, beliau aktif pula sebagai Pengurus PB PGRI. Beliau juga aktif sebagai YouTuber di channel Prof EKOJI Channel. Walaupun sudah mengantongi 3 gelar doktor, saat ini Prof. Eko masih menjalani kuliah S3 di Universitas Pertahanan. Tanggal 11
Februari 2021 yang lalu, beliau meraih gelar doktor ketiganya dari Universitas Negeri Jakarta di bidang teknologi pendidikan.
Buku Digital Transformation, tulisan saya bersama Prof. Eko |
Dalam kurun waktu satu tahun ini, saya dan prof. Eko telah menulis buku berjudul Digital Transformation pada bulan April tahun 2020. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit ANDI. Kemudian, di bawah bimbingan beliau, saya juga telah menulis buku berjudul Flipped Classroom dan Digital Quotient. Flipped Classroom juga terbit di Penerbit ANDI pada tahun 2021 dalam bentuk cetak dan PDF (elektronik).
Prof. Richardus Eko Indrajit adalah seorang guru besar dalam bidang teknologi informasi. Kecintaannya terhadap dunia pendidikan merupakan buah dari hasil pendidikan beliau dari berbagai perguruan tinggi ternama, salah satunya Harvard University.
Kata Pengantar Prof. Richardus Eko Indrajit
Sudah genap satu tahun dunia pendidikan Indonesia “dipaksa” memasuki lingkungan pembelajaran baru berbasis PJJ. Peristiwa “mendadak PJJ” yang dialami seluruh satuan pendidikan di Indonesia bahkan dunia ini sempat membuat guru-guru merasa disorientasi karena kaget, bingung, dan sedikit frustrasi. Namun semangat para guru selaku pendidik di seluruh wilayah tanah air sungguh patut diacungkan jempol. Dengan segala keterbatasan, kesulitan, dan pengalaman terbatas dalam menyelenggarakan pembelajaran daring, mereka berusaha sekuat tenaga belajar menyesuaikan diri dengan keadaan. Prinsip yang dipegang teguh adalah satu, siswa siswi selaku peserta didik harus tetap mendapatkan layanan pembelajaran. Mereka menolak menyerah kepada pandemi!
Perjalanan yang cukup panjang dan berliku selama masa pandemi ini menyisakan begitu banyak cerita, baik yang bernuansa suka maupun duka. Terlepas dari itu semua, ada sejumlah fenomena yang patut disyukuri. Fenomena pertama adalah budaya saling berbagi antar sesama pendidik. Tanpa membedakan latar belakang pendidikan, ekonomi, suku, bangsa, dan agama, ratusan webinar per bulan terselenggara – dimana isinya adalah saling berbagi ilmu, pengalaman, dan gagasan. Secara bersemangat guru-guru di Indonesia saling belajar dengan sesamanya, tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Walaupun nusantara ini dibagi menjadi tiga zona waktu, tidak ada hal yang menghalangi para guru dalam mengikuti pertemuan dan diskusi virtual tersebut. Fenomena kedua adalah gigihnya para guru meningkatkan literasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung melakukan proses pembelajaran. Jutaan guru yang semula “agak gaptek” atau kurang mahir dalam menggunakan piranti dan aplikasi teknologi, tiba-tiba dalam waktu cepat menjadi seorang pembelajar yang pandai mengoperasikannya. Fenomena ketiga adalah kembali terjadinya “keakraban” antara “keluarga besar pendidikan” yang terdiri dari para guru dengan orang tua, masyarakat, dan peserta didik. Hal ini terjadi karena seluruh pihak ini memiliki kepentingan yang sama, yaitu mencari jalan terbaik dalam menyelenggarakan proses pembalajaran secara daring.
Karya dari sahabat saya Yulius Roma Patandean ini berisi intisari dari bunga rampai pengalaman dirinya serta teman-temannya dalam menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh. Walaupun baru satu tahun penulis mengalami peristiwa PJJ ini, namun intensitas pengalaman dan permenungan yang mendalam telah membuat yang bersangkutan berhasil membagikan kepada kita semua, satu hal penting yang ditanyakan begitu banyak guru maupun pendidik: “Apa rahasia kiat sukses dalam pembelajaran jarak jauh?”.
Pertanyaan yang kerap ditanyakan tersebut dijawab dengan sangat baik oleh buku ini. Penulis secara gamblang dan detil menjelaskan metoda belajar daring atau online yang baik. Gaya bahasa yang dipergunakan pun mudah dipahami dan dimengerti, disamping struktur konten yang sangat runtut. Saya sebagai praktisi pendidikan sangat menyarankan para guru di Indonesia untuk membaca buku ini untuk menambah wawasan dan kompetensi mereka dalam memimpin proses pembelajaran jarak jauh. Keberadaan karya ini tidak saja menambah kekayaan khasanah pengetahuan dan publikasi nasional, namun pada saat yang sama dapat menjadi penawar dahaga bagi mereka yang masih berjuang mencari cara agar proses pembelajaran jarak jauh dapat berjalan dengan baik dan efektif.
Selamat membaca dan menikmati karya yang luar biasa ini…..
Terima kasih Prof. Eko.
Salam Literasi
0 komentar:
Posting Komentar