Memandang pertama kali pastinya ada diantara kita yang takjub, terperangah hingga tak percaya. Takjub oleh karena penampilannya, suaranya, cara bicaranya dan cara bertuturnya sekiranya ia orang. Terperangah oleh karena benda atau barang itu bagus dan mahal, murah tapi berkualitas. Tak percaya jika teori atau pendapat itu justru menyesatkan.
Ini hanyalah beberapa contoh cara kita memandang sebuah objek. Tentunya kita, pribadi lepas pribadi memiliki cara pandang yang beragam. Cara pandang ini tak lepas dari adanya rasa simpati pada objek itu sejak awal. Di samping itu karena dipengaruhi oleh unsur kepentingan pribadi.
Bagi saya, melihat sebuah objek itu seperti memandang air hujan. Air hujan selalu mencari tempat yang nyaman untuk berkumpul. Walaupun tempat itu luas dan rata, ia akan selalu bergeser jika ada tempat yang lebih rendah. Artinya, ia tidak akan menetap pada zona nyamannya. Ketika dilihatnya bahwa di luar sana ada lingkungan yang membuatnya bebas mengembara, ia akan menuju tempat itu.
Demikian halnya memandang sesama kita orang per orang sebagai objek. Trust merupakan barang sangat mahal. Unsur ini sangat sulit didapatkan selama objek di sekeliling kita mengalir seperti air hujan. Termasuk diri kita. Menikmati hidup tentunya kita harus sadar bahwa mempercayai dan dipercaya itu dinamis. Selalu bergerak seperti air hujan di permukaan tanah. Hari ini menetap, esok hari bisa berpindah seiring meluapnya tekanan padanya.
0 komentar:
Posting Komentar