Situasi pandemi virus korona yang belum berakhir hingga dengan sendirinya membuat satuan pendidikan harus berkreasi untuk melangsungkan proses pembelajaran. Dalam hal ini, merancang sistim pembelajaran jarak jauh (PJJ). PJJ menjadi cara paling efektif untuk tetap melangsungkan proses pembelajaran, terutama di daerah zona merah, orange dan kuning.
Terdapat beragam cara yang bisa digunakan untuk efektifitas PJJ. PJJ yang efektif adalah PJJ yang fleksibel, ramah, dan tangkas terhadap peserta didik. Fleksibel di mana satuan pendidikan menyusun dan menetapkan jadwal pelajaran secara online. Tentunya jadwal ini tidak sama dengan jadwal pelajaran seperti biasanya. Jika memungkinkan, jadwal yang dibuat langsung menyesuaikan dengan kondisi kesiapan setiap guru. Artinya, guru-guru harus dipastikan terlebih dahulu apakah siap melakukan PJJ online atau tidak.
Kemudian, satuan pendidikan telah mengetahui kesiapan setiap peserta didik terkait PJJ secara online. Sekolah telah memetakan setiap kelas yang mampu menjalani PJJ online dan konvensional. Karena tidak menutup kemungkinan ada siswa yang tidak mampu ikut PJJ online oleh karena keterbatasan media, daya dukung kualitas jaringan internet, dukungan finansial dan kondisi geografis tempat tinggal peserta didik. Jadi, jadwal PJJ online sangat penting di sini. Inilah yang disebut sebagai PJJ yang ramah terhadap peserta didik.
Selanjutnya, satuan pendidikan harus tangkas. Hal ini ditandai dengan memastikan dukungan fasilitas untuk pelaksanaan PJJ online. Memastikan ketersediaan daya kuota internet untuk semua guru dan siswa. Kuota internet ini pengadaannya bisa mandiri dari tiap guru dan siswa, atau sekolah menyiapkannya lewat dana BOS.
Dalam tindak lanjut PJJ online ini, guru harus merancang modul pembelajaran untuk siswa, sekaligus RPP. Dalam satu Kompetensi Dasar, modul terbagi atas tiga kegiatan belajar atau RPP. Poin penting di sini adalah guru harus menentukan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai selama PJJ online pada setiap KD.
Lalu, guru menyiapkan konten pelajaran yang menarik untuk siswa. Guru dapat menggunakan yang konten yang sederhana saja, yakni materi dalam slide power point. Agar menarik, tambahkan animasi pada slidenya.
Jika perlu, guru menyiapkan video tentang teori/konsep pelajaran. Agar lebih menarik, guru bersangkutan sebaiknya yang menjadi pengisi suara dalam video. Ini bertujuan untuk membangun hubungan emosional antara siswa dan guru. Selain itu, bisa mengobati kerinduan siswa untuk bertemu gurunya. Durasi video singkat saja antara 3-5 menit. Guru boleh menambahkan satu pertanyaan reflektif dalam video untuk merangsang siswa mengaitkan konsep yang mereka tonton dengan kehidupan sehari-hari mereka. Di sini ada kombinasi atau perpaduan antara flipped calssroom (kelas terbalik) dengan berbagai model pembelajaran, seperti discovery learning, contextual learning, problem based learning hingga project based learning.
Keenam, guru menyiapkan rubrik penilaian online selama PJJ. Tapi guru harus ingat, bahwa penilaian tidak boleh dipaksakan, bahwa harus ada, harus selesai, jika tidak selesai, ada sanksi. Paling penting adalah merangsang siswa untuk mau berpartisipasi dalam pelajaran selama PJJ. Guru pun perlu berkreasi seperti melakukan penilaian dalam konsep edutainment dan gamification. Ini dimaksudkan agar siswa merasa tidak bosan di depan gawainya, namun justru tertantang untuk menyelesaikan latihannya atau kuisnya oleh karena adanya unsur game, humor dalam proses penilaian mereka.
Seperti apa cara merancang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang menarik? Kalimat ini bisa mewakili cara guru merancang PJJ, belajar sambil bermain, ada game dan humor, ada kuis dan ada hadiah hiburan, ada permainan dan ada tantangan, ada permainan dan ada penilaian, dstnya.
Saat ini, mengajar diselingi permainan (games) menggunakan aplikasi online telah mulai terbiasa bagi guru, terutama yang ada di sekitar wilayah dengan dukungan kualitas internet yang baik. Secara pribadi, selama PJJ online yang saya laksanakan lewat media video conference menggunakan Zoom, live YouTube, live Facebook dan grup WA, saya sering menggunakan aplikasi online dalam pembelajaran dan penilaian online, seperti Quizziz, Kahoot, ProProof Word Maker dan Mentimeter.
Media-media ini ternyata sukses memancing peserta didik untuk terlibat aktif selama PJJ. Tidak jarang mereka meminta untuk digunakan lagi di pertemuan berikutnya.
Selama PJJ sejak masuk ajaran baru hingga sekarang. Sehari sebelum kelas online, saya telah menyiapkan konten penjelasan materi ajar saya di blog atau video saya menjelaskan di YouTube.
Kemudian saya kirimkan ke grup kelas para peserta didik. Saya mintam mereka mempejarinya, jika perlu menguasainya. Dalam kelas online keesokan harinya, sebelum masuk kegiatan inti, saya meminta peserta didik untuk menjelaskan konten yang telah saya kirimkan sebelumnya. Partisipasi mereka saya hargai sebagai penilaian pertama.
Bukan hanya menggunakan aplikasi, mengajukan pertanyaan ke siswa lewat chat WA dan meminta mereka memberi respon adalah salah satu bagian dari online evaluation. Skor bukan tujuan utama, namun partisipasi siswa adalah tujuan utama kita dalam penilaian online ini selama PJJ.
Mari berkreasi untuk penyebarluasan ilmu pengetahuan.
https://romadean.blogspot.com/2020/08/pjj-daring-yang-fleksibel-ramah-dan.html peserta lomba blog nomor 89
BalasHapus