Minggu, 08 Mei 2022

Memaknai Liburan - Sebuah Refleksi Pendidikan Guru Penggerak

 

Berkumpul bersama rekan-rekan Pascasarjana. Sumber: Dok. Pribadi

Libur Lebaran pada Hari Raya Idul  Fitri 1443 H tahun 2022 mewarnai hari-hari pendidikan guru penggerak kali ini. Kurang lebih total 10 hari disediakan bagi saudara-saudara Muslim untuk bersilaturahmi dengan keluarga. Sebuah penantian 2 tahun untuk bersua kembali dengan sanak famili setelah pandemi Covid-19 mulai bersahabat dengan kehidupan masyarakat.

Waktu rehat di rumah pada libur kali ini bukan berarti jari-jari dan pikiran saya ikut libur. Pikiran tetap mencerna pendidikan guru penggerak. Sementara jari-jari saya tetap pada porsinya untuk selalau mengetikkan setiap informasi yang terlintas di pikiran saya.

Pemimpin artinya ia tampil sebagai panutan, contoh dan pengambil keputusan yang memberikan kebaikan-kebaikan. Menjadi pemimpin adalah hak bagi setiap orang, menjadi tanggung jawab setiap orang dan juga menjadi karunia setiap orang. Menjadi pemimpin adalah takdir untuk setiap orang, minimal menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri. Pemimpin bukanlah sebuah jabatan, entah dalam keluarga, organisasi, instansi dan di mana saja. Pemimpin bagi saya adalah sebuah posisi yang diemban oleh seseorang karena ia memiliki kapasitas dan kompetensi untuk menggerakkan elemen-elemen yang ada di sekitarnya.

Jadi termasuk saya, telah menjadi seorang pemimpin dalam rumah tangga saya. Namun sebelum itu, saya adalah pemimpin untuk diri saya. Oleh karenanya saya bisa memaksimalkan setiap hal di sekitar saya, apa yang saya alami dan apa yang saya rencanakan untuk menjadi perpaduan yang mewujudkan cita-cita saya.

Sumber daya adalah setiap detil objek yang dibutuhkan untuk menggerakkan diri, instansi, organisasi hingga kumpulan besar masyarakat yang disebut negara. Sumber daya bisa berupa orang, sekelompok orang, biaya, peralatan, saran dan prasarana. Jika ini dikelola dengan bijak akan memberi manfaat yang luar biasa.

Saya tidak tinggal di rumah saja sepanjang libur lebaran, tapi bukan berarti saya menikmati lebaran dengan jalan-jalan. Saya belajar mengelola sumber daya yang saya miliki untuk menyelesaikan tugas-tugas yang masih mengintip di komputer sambil menjaga buah hati saya yang berumur 8 bulan. Setiap celah waktu yang ada saya gunakan untuk menyelesaikan koreksi Modul Komputer Sebagai Media Pembelajaran yang akan digunakan oleh Universitas Terbuka.

Hari Minggu, selepas ibadah pagi saya mengikuti acara ramah-tamah dengan rekan-rekan kuliah di Pascasarjana. Kami bersyukur bisa menyelesaikan kuliah S2 tahun ini. Perjalanan kurang lebih 90 km saya tempuh untuk bertemu mereka. Bahagia dan bangga rasanya. Kami berhasil memanfaatkan sumber daya yang kami miliki untuk sampai pada tahap ini.

Pada awal minggu ini, begitu berkesan bagi saya karena memasuki tanggal 1 Mei 2022 kaki saya ngilu. Ternyata gejala asam urat. Persendian jempol kaki saya bengkak, panas, nyeri dan berwarna kemerahan. Susah untuk beraktifitas. Ini pertama kalinya saya kena imbas penyakit ini. Saya mengingat kembali pola makan saya selama sebulan terakhir. Ya, ternyata dominan makan daging merah. Ada banyak kegiatan sosial masyarakat yang saya lakoni, dari kedukaan hingga nikah dan syukuran. Tentunya porsi makan saya tidak terkontrol.

Kondisi kaki bengkak, susah jalan ikut meminta saya untuk sabar saya di rumah. Silaturahmi dengan keluarga, rekan kerja, tetangga dan sahabat diselesaikan lewat media sosial saja. Tapi, ada kejadian yang istimewa yang saya alami di tanggal 1 Mei 2022 sore harinya. Dosen pembimbing saya akan pindah ke Palangkaraya dan itu adalah kesempatan terakhir untuk bertemu beliau. Jam 5 sore ke rumah beliau naik motor matic, sambil menyeret kaki kiri yang kena imbas asam urat. Semua kaget melihat saya di sana, termasuk dosen dan rekan-rekan mahasiswa. Lalu pak dosen memberi saya tiga bungkus obat herbal, langsung saya minum. Puji Tuhan, esok harinya, saya bisa berjalan dengan normal lagi, nyeri kaki berangsur-angsur berkurang.

Bagi saya, apa yang saya alami adalah bagian dari proses mengelola diri untuk menjadi pemimpin. Terlebih melibatkan setiap hal yang berpotensi menjadi sumber daya yang  bisa membantu pencapaian tujuan. Kendala tentunya ada, tapi selalu ada jalan keluar. Rasa optimis, berpikir positif dan tidak lupa bahagia adalah wajib untuk mendewasakan diri.

Singkatnya, cerita hidup saya minggu ini adalah bagian dari keterlibatan sumber daya yang ada di sekitar saya. Banyak hal yang telah saya alami untuk menjadi pemimpin, baik untuk pribadi, keluarga dan orang lain.

Share:
Lokasi: Kec. Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Promo Buku

Promo Buku
Bisa pesan langsung ke Penerbit ANDI Offset atau lewat Penulis (Klik Gambar).

Personal Contact Information

E-mail: romapatandean@gmail.com
HP: 081355632823

About Me

Foto saya
Be proud of the imperfection. It is the true guide to the ultimate welfare of the soul.

YouTube Roma Patandean

Followers

Visitors

Free counters!

Update COVID-19 di Indonesia