Refleksi Minggu ke-23, Sabtu 21 Mei 2022
Saya bersama Prof. Burhanuddin Arafah di Objek Wisata Ke'te Kesu, Toraja Utara. Sumber: Dok. Pribadi
Di sela-sela persiapan
mengisi libur Hari Raya Waisak awal minggu ini, telepon memberi kode adap
panggilan suara masuk lewat WhasApp. Saat itu saya sementara melayani ibadah
sore di gereja sebagai operator LCD. Sepintas saya melihat, panggilan yang
masuk nomor baru. Segera saya balas lewat chat
dengan kalimat, “Mohon maaf, sebentar ya, lagi sementara ibadah.”
Selepas ibadah saya mendapat
chat dari nomor yang memanggil tadi.
Ternyata beliau adalah Prof. Burhanuddin Arafah, guru besar di Universitas
Hasanuddin dan Universitas Negeri Makassar. Pembicaraan di telepon pun
berlangsung dan beliau meminta saya menjadi guide
selama perjalanan di Tana Toraja pada tanggal 16 Mei 2022.
Bagaimana dengan proses
belajar di sekolah? Seperti yang telah saya lakukan selama mengikuti pendidikan
guru penggerak, di kelas X IBB dan XI IBB yang saya ajar, sebelum memulai
pembelajaran di kelas, selalu saya lakukan penyusunan kesepakatan kelas. Murid
menyepakati beberapa ketentuan yang akan kami patuhi selama belajar 2x45 menit.
Selain itu, murid juga saya libatkan dalam menentukan tujuan pembelajaran dari
materi pokok yang kami bahas. Misalnya di kelas XI IBB pada materi pokok lirik
lagu berbahasa Inggris, murid mengusulkan tujuan pembelajaran pada memahami
makna lirik lagu dan memahami unsur kebahasaan dalam bentuk tenses yang
terdapat pada lirik lagu.
Sementara itu, kegiatan
belajar berproses pada pembelajaran berpusat pada murid dengan aktivitas murid
belajar dalam kelompok 4-5 murid. Pada pembelajaran minggu ini di kelas XI IBB,
saya tidak pernah menjelaskan materi pelajaran karena materinya telah saya
siapkan lewat video pendek di YouTube dan murid telah mengaksesnya sebelumnya.
Pada kegiatan belajar saya mencoba mengenali pemahaman murid saya tentang makna
lirik lagu dan tenses di dalamnya
dengan mengajukan dua pertanyaan utama. Pertanyaan pertama terkait makna lagu
dan pertanyaan kedua tentang tenses.
Oya, sebelumnya saya meminta murid berdiskusi di kelompoknya untuk memilih satu
lirik lagu yang paling populer diantara mereka dan paling mudah mereka kuasai tenses-nya.
Tambahan pula, murid boleh
menggunakan satu handphone di kelompoknya.
Handphone saya izinkan penggunaannya
di materi kali ini sesuai dengan kesepakatan kelas. Maksudnya agar murid bisa
mengakses internet untuk mencari lirik lagu, menerjemahkan dan mengerjakan pre test dan post test yang saya berikan. Berbicara pre test dan post test,
keduanya saya gunakan untuk mengukur kemampuan murid dalam memahami tenses pada lirik lagu bahasa Inggris.
Tentunya pada kegiatan yang
saya jalani sepanjang minggu ini, tidak terlepas dari kendala. Halangan utama
saya adalah pada minggu ini saya bertindak sebagai proktor Olimpiade Sains
Nasional. Ada 3 hari kerja, yakni hari Selasa-Kamis. Ada dua hari jam mengajar
saya yang kena imbas kegiatan OSN. Tapi prinsip belajar saya, tidak ada kelas
kosong. OSN berjalan demikian pula proses belajar di kelas. Saya menerapkan
mixed learning pada minggu lalu. Murid mengakses materi di YouTube dan Blog,
sambil saya mengisinya beberapa menit untuk konfirmasi. Adalpun lembar kerja
murid saya buatkan tiap kelompok agar lebih mudah dianalisis hasil kerja siswa
nantinya.
Khusus pada kegiatan pre
test dan post test di kelas XI IBB, saya menggunakan aplikasi Kahoot! sebagai medianya.
Aplikasi online ini saya pilih sesuai dengan usulan murid. Memang Kahoot!
menarik dan ada kompetisinya, terutama ketika digunakan dalam metode kerja
kelompok. Efeknya kelas menjadi lebih riuh. Sebenarnya masih ada aplikasi ayng
serupa yang akan saya gunakan, yakni Class
Point. Tapi pada percobaan sebelumnya, aplikasi berbasis free dibatasi pada 25 murid saja sebagai
pesertanya. Hal ini agak mengganggu mengingat jumlah murid di kelas sebanyak 34
murid.
Wah, aktivitas saya minggu
ini mencoba memadukan pembelajaran berdiferensiasi, sosial dan emosional, coaching dan pemetaan aset pada guru dan
murid. Saya menekankan pada aset. Pertemuan tak terduga dengan Prof. Arafah
adalah pemanfaatan modal manusia dan modal sosial. Adapun inventarisasi
kesepakatan kelas, tujuan pembelajaran hingga pemanfaatan aplikasi online
adalah pemanfaatan modal manusia dan modal lingkungan alam. Hal ini tentunya
sangat membantu saya dalam upaya belajar menjadi pemimpin dalam mengelola
sumber daya yang ada.
Prof. Burhanuddin Arafah di Objek Wisata Religi Buntu Burake, Makale, Tana Toraja pada kegiatan gotong-royong warga memindahkan kios menjelang Toraja Carnaval 2022
Saya sangat bahagia dan
termotivasi dengan suasana ini. Banyak
hal baru yang bisa mengubah konsep mengajar dan aktivitas sosial saya.
Pada kesempatan yang akan
datang saya sangat berharap agar bisa menerapkan semua elemen yang terkait
dengan pendidikan guru penggerak dalam rangka mewujudkan pembelajaran berpusat
pada murid dan berprofil pelajar Pancasila.
Ternyata beliau adalah Prof. Burhanuddin Arafah, guru besar di Universitas Hasanuddin dan Universitas Negeri Makassar..
BalasHapusplease visit link Tel-U
menambah pengalaman !
BalasHapusplease visit link Tel-U
Ini postingan yang sangat bagus! Terus perbarui banyak informasi bermanfaat. Kampus Ternama
BalasHapus