Menulis sebuah buku itu sangat mudah. Anda cukup mengambil pena dan menuliskan di kertas apa yang terlintas di pikiran Anda.
Writing a book is effortless. You just take a pen and write down on paper what comes to your mind.
(Yulius Roma Patandean)
Godaan Memulai Tulisan
Apa ya bagian tersulit dari menulis buku? Apakah menentukan tema, judul, bab, contoh, dsbnya? Mungkin ada yang berpendapat jika bagian tersulit dari menulis buku adalah ketika naskah buku tidak diterbitkan. Alasan-alasan tersebut, semuanya benar.
Saya pun pernah mengalami itu. Ketika pertama kali belajar tentang menulis buku, saya juga kebingungan. Apa tema tulisan, judulnya seperti apa, berapa bab jadinya, dan setebal apa nanti hasilnya. Ketika naskah tulisan jadi, terpikir lagi, bagaimana mengeditnya, menyambung setiap bab agar terkait satu sama lain. Dan….itulah tulisan buku yang sebenarnya. Menulis sebuah buku harus memberi nilai akhir yaitu naskah buku untuk selanjutnya diterbitkan. Pendek kata, menulis buku ya diterbitkan bukunya.
Bagian Tersulit
Jadi, bagian tersulit yang mana? Berdasarkan pengalaman saya, tahap memulai adalah yang tersulit. Memulai proses menulis seringkali kita dihambat oleh beragam hal. Adanya keraguan, terlalu sibuk, banyak pekerjaan, tidak punya ide, susah berpikir, bahasa tidak pasaran, gaya bahasa pada tulisan biasa-biasa saja, tidak bisa mengetik di komputer, tidak terbiasa menggunakan smartphone, dll. Menepikan pikiran-pikiran inilah sebenarnya yang tersulit.
Maka sebenarnya bagian tersulitnya memulai. Bagian tersulit dari pekerjaan seorang penulis adalah duduk untuk melakukan pekerjaan menulis. Sebuah naskah buku tidak mungkin terbentuk begitu saja jika penulisnya tidak memulai penulisan. Buku tidak bisa menulis dirinya sendiri sendiri. Terlepas dari adanya kecanggihan teknologi seperti voice writing dan ragam aplikasi identik lainnya. Seorang penulis harus menginvestasikan semua yang dimilikinya untuk menciptakan sebuah karya. Ia harus mengerahkan semua sumber daya pada dirinya untuk menghasilkan naskah buku yang diterbitkan.
Coba
Gambar: Memulai tulisan dengan menuliskannya. Sumber: Dok. Pribadi |
Cobalah untuk memulai penulisan. Mulailah dengan menuliskan sebuah objek yang ada di depan Anda. Misalnya di depan Anda ada sebuah sungai. Berilah judul “Sungai”. Lanjutkan dengan menjawab pertanyaan: apa arti sungai? Apa saja jenis-jenis sungai? Lalu tambahkan bumbu, apa nama sungai terpanjang di dunia? Apa nama sungai terpanjang di Indonesia? Apa nama sungai terpanjang di daerah Anda?
Maka hasil percobaan tulisannya bisa seperti ini.
Sungai
Sungai adalah tempat berkumpulnya jumlah air yang besar yang bersumber dari hulu dan berakhir di muara. Terdapat beberapa jenis sungai menurut sumber airnya, yaitu sungai hujan, sungai gletser, sungai campuran. Sungai Nil di Mesir, sungai Amazon di Brasil dan sungai Yangtze di Tiongkok adalah tiga dari sejumlah sungai terpanjang di dunia. Di Indonesia sendiri terdapat sejumlah sungai dengan predikat panjang, seperti sungai Kapuas, sungai Mahakam, sungai Barito dan sungai Musi. Sementara di daerah Sulawesi Selatan terdapat sungai Sa’dan sebagai sungai terpanjang.
Sampai di sini, bisa dihitung sudah berapa kata yang dibuat dan berapa kalimat yang dihasilkan. Sehingga, proses mencoba penulisan itu sangat penting. Triknya adalah mulailah dengan menjawab hal-hal sederhana dari objek yang ada di sekitar kita. Cobalah menulis informasi yang paling mudah dituliskan dari objek yang diamati.
0 komentar:
Posting Komentar