Contoh penggunaan sticky notes pada Jamboard. Sumber: Dok. Pribadi |
Sebagai pendidik tentulah kita
sangat akrab dengan keberadaan papan tulis (white board atau black board)
sebagai salah satu fasilitas pembelajaran yang paling sederhana namun
fungsional. Guru maupun peserta didik dapat memanfaatkannya secara interaktif
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Simak tutorial penggunaan Google Jamboard di bawah ini.
Google Jamboard
Dalam setiap kondisi pembelajaran,
apakah jarak jauh atau tatap muka di kelas, Google Jamboard adalah salah satu
inovasi teknologi yang dapat dipakai sebagai substitusi dari papan tulis
konvensional tersebut. Sebagai salah satu fitur yang dimiliki oleh Google
Workspace for Education, secara sederhana, Jamboard adalah papan tulis digital
yang memungkinkan penggunanya untuk menulis, menggambar, menyematkan catatan
serta gambar.
Google Jamboard dapat
memfasilitasi pembelajaran abad 21 yang menekankan prinsip 4C (communication,
critical thinking, creativity and collaboration). Terkait dengan hal ini, salah
satu kekuatan Google Workspace for Education adalah adanya fitur share
(berbagi). Hal inilah yang menjadikan Google Jamboard dapat menjadi alternatif
media pembelajaran interaktif. Guru dan peserta didik dapat bekerja
bersama-sama meski dari tempat yang berbeda.
Dikutip dari laman https://s.id/greatjam, Katie Trask, seorang
guru social studies di Mason City High School (Amerika Serikat) mengatakan
bahwa kelebihan Jamboard adalah fleksibilitasnya yang dapat dimanfaatkan dengan
berbagai cara sesuai gaya mengajar yang dimiliki oleh masing-masing guru.
Inilah yang membuat pembelajaran tetap segar, menarik dan terus berkembang.
Praktik Baik Jamboard
Pendidik dapat memanfaatkan
Google Jamboard untuk mengajak peserta didik berinteraksi secara langsung. Misalnya:
peserta didik diminta untuk melakukan brainstorming (curah gagasan) tentang
alasan pentingnya belajar tentang label. Tautan Google Jamboard dengan akses
editor dibagikan, sehingga peserta didik dapat menyampaikan ide atau jawaban
yang mereka miliki melalui fitur sticky note (notes tempel) yang
berwarna-warni. Setelah beberapa waktu, tersaji deretan jawaban para peserta
didik yang bahkan sudah tertata rapi.
Kedua, pendidik memanfaatkan
Google Jamboard untuk kegiatan matching (memasangkan). Dalam papan tulis
digital tersebut disediakan bagian-bagian dari sebuah label, maknanya dalam
bahasa Indonesia, serta contoh-contoh dari bagian tersebut. Peserta didik
dipersilahkan untuk memasangkannya dengan tepat. Fitur utama yang dimanfaatkan adalah
add image (semat gambar), sticky note (notes tempel) dan pen (pena). Peserta
didik hanya perlu menggeser bagian sticky note dengan kursor menuju posisi yang
diinginkan.
Dari kegiatan yang sederhana
dengan Google Jamboard ini ada beberapa hal menarik untuk diperhatikan.
Pertama, kegiatan ini memberi kesempatan bagi peserta didik yang kurang percaya
diri untuk bersuara langsung dalam pertemuan sinkron, namun bisa tetap terlibat
aktif dalam pembelajaran. Kedua, hasil aktivitas dalam Google Jamboard dapat
disimpan dalam bentuk image (gambar) atau PDF (Portable Document Format) yang
kemudian dapat diunggah pada Google Classroom sehingga dapat diakses oleh
peserta didik sewaktu-waktu.
Sebagai catatan yang tidak kalah
penting, guru perlu memperkenalkan Google Jamboard ini terlebih dahulu kepada
peserta didik sebelum menggunakannya. Pengenalan ini bisa dilakukan baik dengan
mempraktekannya langsung dalam pertemuan sinkron, maupun dengan membuat video
tutorial sederhana yang bisa diakses sewaktu-waktu. Penggunaan Google Jamboard
tentu saja masih dapat dieksplorasi lebih jauh. Dengan pilihan fitur, kemudahan
akses dan prosedur penggunaan yang tidak terlalu rumit, Google Jamboard dapat
menjadi alternatif media interaktif yang menarik dalam pembelajaran daring
maupun luring.
Referensi:
https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-guruku/2021/08/30/google-jamboard-alternatif-media-pembelajaran-interaktif/