Kekuatan akan berubah seperti perubahan pada genangan air. Semakin kuat tekanannya maka akan semakin kuat peluangnya untuk meluap. Semakin ditekan permukaannya, semakin kuat pula kekuatannya untuk mengaliri setiap tempat rendah di sekitarnya.
Seseorang yang mampu bertahan dan menang dalam situasi yang kacau adalah disebut sebagai dewa. Seperti seorang jenderal perang yang didukung oleh hanya seribu pasukan namun mampu mengalahkan dua puluh ribu pasukan, maka ia disebut God of War atau Dewa Perang.
Dalam dunia pendidikan, seorang guru yang mampu bertahan dan memanusiakan manusia pada tempat mengajarnya yang serba terbatas adalah juga seorang Dewa Pendidikan, God of Education. Di tengah keterbatasan dukungan sarana transportasi untuk mencapai lokasi sekolah, ia tidak pernah patah semangat untuk mengajar di sana. Semangatnya selalu membara seperti seorang panglima perang yang pantang mundur sebelum menang.
Ketiadaan jaringan listrik apalagi internet bukan menjadi penghalang baginya untuk berinovasi dan berkreasi dalam pembelajarannya di kelas. Baginya keterbatasan adalah solusi. Kekuatan akan keterbatasan ini menjadikan setiap metode dan strategi pembelajarannya tertanam kuat dalam praktek di kelas.
Ia dicintai dan menjadi panutan bagi siswanya. Ia menjadi pemberi semangat di tengah keterbatasan. Ia sanggup menjadi pemberi kekuatan di celah-celah kelemahan hidup para siswa. Satu anak yang berhasil adalah lilin keabadian untuk keluarga dan warga sekampungnya.
Menjadi seorang guru, seorang pendidik adalah profesi mulia dalam membentuk diri dan memoles insan lainnya untuk menjadi manusia yang jejaknya abadi bersama perubahan dunia. Guru adalah God of Education, ia seorang kreator ilmu dan kreator karakter yang baik untuk anak didiknya.
Guru tanpa tanda jasa adalah seorang pemenang di tengah perubahan dunia yang dinamis. Ia mampu bertahan menyampaikan ilmu kehidupan bagi seluruh anak-anak bangsa.
Semakin kuat tekanan perubahan globalisasi, semakin kuat pula kreatifitas dan inovasi guru dalam membekali setiap anak didiknya. Tidak ada guru yang sempurna selaku manusia biasa, namun di tangan gurulah masa depan bangsa tertata dan terencana.
0 komentar:
Posting Komentar